Chapture 48

226 5 0
                                    

(48) Sama Sama Santri
***

-Sang ibunda tengah bercengkrama dengan anaknya di meja makan. Sangat jarang terjadi, ia kali ini menyiapkan makanan malam. Seketika ia menjadi rajin memasak saat melihat teman yang dibawa anak gadisnya. Memang semenjak bercerai dengan suaminya, ia berubah menjadi ibu rumah tangga yang tidak perduli terhadap tugas rumah, memilih untuk mencari hiburan di luar.

"Bun, ini enak bener masakannya, " Ucap Cassavia memuji, ia ternyata rindu masakan enak itu.

"Ini spesial Bunda masak buat Anggara,"

Anggara yang mendengarnya tersenyum tipis, kembali melahap makanan di piringnya. "Bisa aja nih keluarga dimanfaatin" Gumamnya tersenyum miring.

"ini abang nya Zayn kan, Cas? " Gea bertanya pada anaknya. Cassavia mengangguk sembari mengunyah makanannya. "Boleh kali kalian jadian juga, Gak dapet adiknya, itu abangnya bisa! " Sambung Gea.

"Bun bisa diam gak? Bunda tahu kan aku masih ada hubungan sama Zayn? " Celoteh Cassavia. Sedangkan Anggara hanya tersenyum, sebelumnya memang mereka sudah saling mengenal apalagi Cassavia pernah menjalin hubungan dengan adik angkatnya.

Sesuai makan malam berlangsung, Gea pergi berangkat untuk menjumpai pacar kaya raya miliknya. Menjadi simpanan sugar daddy tentu membuat hidupnya masih aman-aman saja walau sudah menjadi janda.

Sedangkan Anggara dan Cassavia tengah berbincang di teras rumah, Anggara memang merasa beruntung karena Cassavia menerimanya untuk tinggal dirumah nya, seusai ia diusir oleh Khadijah dan Rasyid, ia pun memilih untuk menghentikan perkuliahannya karena merasa tak mampu bekerja sambil kuliah.

"Lo masih punya cinta sama adik gue? " Tanya Anggara memberanikan diri. Ia menyimpan sebuah rencana didalam benaknya.

Cassavia terdiam beberapa saat, "rasa itu udah mulai hilang, sejak gue tahu dia udah nikah"

"tapi lo masih pacaran kan sama dia? "

"Iya, tapi semua itu cuma status doang! Gue benar-benar gak dianggap apa-apa sama dia, karena katanya cinta nya itu cuma Adari"

"Jadi lo kesel sama tuh cewek? " Anggara menaikkan salah satu alisnya. Cassavia mengangguk pelan.

"Gue juga dendam sama cewek gila itu, lo tau karena apa? " Anggara menggantungkan kalimatnya. Cassavia mengangkat bahunya.

Anggara tertawa kecil, "Lo tau? Gara-gara dia gue diusir sama bokap nyokap gue. Gue di skorsing juga penyebabnya karena kedudukan dia di kampus, padahal kan gue cuma nafsu sama kecantikan dia, gue  juga gak sampai buat dia hamil, " Keluh Anggara.

"terus lo mau balas dendam, gitu? " Cassavia menatap dengan serius.

Anggara tersenyum miring mendengarnya, ia mendekat lalu membisikkan sesuatu di telinga Cassavia, membuat keduanya sama-sama tertawa jahat setelah mendengar bisikan maut dari Anggara akan rencana jahat yang telah dirancang nya.

"Ini butuh proses, lo harus ingat! "

***

Sambil menyuapkan sesendok bubur di mulut sang Ibu, Ziyaan mencoba tetap bersabar meski Khadijah tak mau menatapnya. Walau begitu, bubur itu tetap habis ia lahap. Setelah Khadijah diberi asupan makanan, serta dikompres oleh sang anak, Khadijah pun tertidur pulas. Ziyaan menarik selimut untuk menutupi badan Khadijah, suhu badannya mulai normal. Mengusap rambut Khadijah yang memulai memutih namun cantiknya tak pernah pudar.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang