(47) Sama Sama Santri
***-Tepat pukul dua sore mobil itu sudah berhasil keluar dari kota Bandung. Melaju dengan cepat dengan hati yang berharap penuh dapat menjumpai Aeri malam ini juga. Adari yang duduk disamping supir yakni adiknya sendiri sedang sibuk sendiri dengan sambungan panggilan kepada suaminya. Ia meminta izin kepada Ziyaan agar berangkat ke Jakarta siang ini. Adari juga menjelaskan seluruh alasan mengapa mereka harus menyusul Aeri di Jakarta siang hari ini.
"Dari informasi admin bimbel Azmi, katanya Aeri itu sekarang berada di Jakarta. Kita gak bisa nelfon dia, karena seluruh kontaknya dengan Azmi di blokir, " Adari mencoba menjelaskannya kepada Ziyaan.
"Aku nyusul aja ya sayang" Tutur Ziyaan dari balik telpon.
"Enggak perlu, lagian besok aku udah balik kok Ziy, "
"Sekalian aku main ke rumah Papa bareng Azmi. Katanya besok kamu ada acara di pesantren, kan?" Sambung Adari.
"InsyaAllah aku bakal jagain kakak, Bang" tambah Azmi. Ziyaan mulai merasa tenang dibalik telpon, Akhirnya ia mengakhiri panggilan tersebut.
***
Sementara disana Ziyaan mendapat panggilan kembali oleh Rasyid, Abi nya. Dengan segera ia menerima panggilan tersebut. Terdengar suara Rasyid dibalik sana, suara itu payau.
"Zayn, uma kamu lagi sakit" Ziyaan mengumpulkan kekuatan untuk melahap berita tersebut. Ziyaan memberitahu Rasyid bahwa ia akan segera tiba disana, merasa sedikit beruntung karena Adari menolak Ziyaan ikut pergi bersamanya.
***
"Ini rumah Aeri, kak" Rumah besar berwarna cokelat tua itu terlihat begitu besar dan mewah. Hampir sama dengan besarnya rumah Adari dan Azmi, lokasinya pun tidak terlalu jauh dengan rumah mereka. Jihan yang baru tersadar dari tidurnya sontak kaget akibat pukulan Adari di pahanya. Jam telah menunjukkan pukul tujuh malam akibat macet yang melanda di sekitar Jakarta. Akhirnya mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan memasuki gerbang rumah. Menakjubkan, kehadiran mereka membuahkan hasil, Aeri ternyata sedang berada di taman rumah didekat gerbang. Tampaknya sedang bercengkrama dengan dua orang yang terlihat sepeti orang tuanya. Melihat kehadiran mereka bertiga, Aeri berjalan mendekati dan memastikan. Matanya sedikit rabun karena malam hari.
Azmi yang berdiri lebih depan dari Adari dan Jihan, menyiapkan raga dan fisik untuk menerima semuanya, "Aeri.." Panggilnya pelan.
Aeri yang terhenti didepan mereka langsung membalikkan posisi badan. Kedua orang tuanya ikut memperhatikan dari sana. "Aeri gue sayang sama lo, Ae!" Sambung Azmi.
"Buat apa lo dateng kesini?" Tutur Aeri tanpa menghadap mereka
"Maafin gue dan juga perlakuan kakak gue sebelumnya. Gue tahu semua itu cukup membuat lo kecewa, tapi sekarang lo bisa lihat, kita datang jauh-jauh dari Bandung kesini untuk memperbaiki semuanya, Ae!"
Aeri menangis tanpa suara, ia membalikkan tubuhnya, "Gue juga cinta sama lo Azmi, tapi semua itu gabakal bisa membuat kita bersama,"
"Kak Adari udah merestui hubungan kita, Ae!" Potong Azmi. Adari menimpali "Maafin gue sebelumnya Aeri, tapi lo harus tahu kalau gue udah setuju, dan gue gak bakal melarang cinta kalian, lo harus mempertahankan Azmi di kehidupan elo, karena Azmi juga sayang banget sama lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃)
RomanceSiapin tisu dan cemilan buat baca cerita ini! Ceritanya udah beres! Baca aja ya sayang! InsyaAllah keren & menyala di benak-benak kalian. Proses editing, do'ain dan dukung biar bisa jadi novel dan dipeluk sama pecinta S3. Mommy kalian nih: AyuAp...