(57) Sama Sama Santri
✧✧✧
Polisi yang berjaga datang, membuat perbincangan antara Ziyaan dan Adari terhenti."Ziyaan, waktu berkunjung sudah habis!" Polisi penjaga itu mengulangi ocehan nya dan berjalan menghampiri Ziyaan.
Ziyaan memberi kode kepada Adari dan kembali mencium kening istrinya. Lantas polisi tadi membawa Ziyaan pergi menuju sel penjara.
❀❀❀
"Assalamu'alaikum Azmi.. "
Sehabis melaksanakan sholat maghrib di jalan, Adari memutuskan untuk pergi mengunjungi adik lelaki kesayangan nya. Adik satu-satu yang ia miliki, mereka begitu dekat dan begitu jarang bergaduh.
Tok Tok!
Sambil mengulangi ketukan pintu, Adari mencoba memanggil adiknya dari telepon. Azmi tidak menjawab telpon itu, melainkan ia dengan cepat membuka pintu kos nya.
"Wa'alaikumussalam kakak! Kok dateng malam-malem gini? " Azmi mengernyitkan dahinya.
"Gue mau lihat lo, " Singkat Adari.
"Yaudah masuk kak, tapi maaf kamar gue berantakan, "
Ini kali pertama Adari datang mengunjungi Azmi, setelah beberapa bulan Azmi mendiami kota Bandung.
Adari menjelajahi kamar kos adiknya. Kamar nya tidak begitu luas, karena Azmi lebih menyukai kesederhanaan. Tetapi saat Adari masuk mendekati area lemari Azmi, terlihat ada sebuah koper hitam disana.
"Lo lagi packing? Mau kemana?! " Adari membalikkan posisi tubuhnya menghadap Azmi. Terselip raut wajah yang penasaran di dalam diri Adari.
Azmi menelan salivanya, menatap Adari dan mengheningkan keadaan sementara.
"Alhamdulillah kak, ujian gue kemarin lulus. Dan InsyaAllah gue bakal pergi ke London minggu ini, " Ungkap Adari merapikan beberapa barang di dekat koper secara asal.
"Papa udah tahu? "
Azmi mengangguk, "Papa yang nganterin aku, katanya"
Adari meraih pundak Azmi. "Gue ikut juga! Gue mau nganterin lo! "
Azmi menghela nafas panjang, "Kak, kakak gak sadar kalau kakak lagi hamil? Mau terjadi apa-apa lagi nanti? Udah ah! InsyaAllah aku bisa berangkat bareng papa, "
Mendengar keteguhan Azmi dan rasa kepeduliannya kepada dirinya, Adari memeluk Azmi dari samping dan Azmi pun membalas pelukan kakaknya dari samping karena perut Adari yang sudah membesar. Tubuh Azmi yang lebih tinggi daripada Adari membuat Adari nyaman, bak pelukan sosok Ziyaan.
"Mama pasti senang disana, terimakasih banyak sudah mewujudkan beberapa cita-citanya mama, Az"
Azmi tersenyum lebar menatap kakaknya. Mengeratkan tangannya yang memeluk sebagian tubuh Adari dari sisi samping.
"Kalau soal Aeri, gimana? " Ucap Adari tiba-tiba keluar dari topik awal.
"Konyol kalau kakak nanya dia tiba-tiba, " Azmi terlihat masygul, melepas pelukan nya.
"Gue anggap ucapan dia kemarin sudah begitu cukup untuk menjelaskan semuanya, " Gerutu Azmi sembari mengambil buku merah dan memasukkan nya kedalam koper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃)
RomanceSiapin tisu dan cemilan buat baca cerita ini! Ceritanya udah beres! Baca aja ya sayang! InsyaAllah keren & menyala di benak-benak kalian. Proses editing, do'ain dan dukung biar bisa jadi novel dan dipeluk sama pecinta S3. Mommy kalian nih: AyuAp...