Chapture 19

288 14 3
                                    

HAPPY READING GUYS ✨
Jangan lupa Vote dan Komen :))

.....

| Bulan Pertama LDR |

Sang mentari menyapa pagi hari dengan senyumannya yang sangat mengagumkan hati. Senyumannya memancarkan kehangatan teriknya  di kala pagi hari. Menjadi pertanda bahwa hari yang melelahkan akan segera dimulai. Pagi hari menandakan bahwa satu kesempatan itu masih bisa diraih.

Disamping itu, Adari menaiki mobil berwarna hitamnya dan menjalankannya. Dengan pakaian bernuansa hijau sage - warna favorit nya. Jarak kos dengan kampusnya tidak jauh, bahkan hanya perlu waktu 10 menit untuk sampai ke kampusnya. Pagi yang padat adalah makanan sehari-hari Adari saat berangkat ngampus.

Tepat pukul 08.00. Mobil itu berhenti di parkiran universitas UGM. Adari membuka pintu mobil dan turun dari mobil itu. Berjalan memasuki area UGM.
Selama Adari berjalan menaruh tangan di saku kemejanya, orang-orang disekitar nya menatap dirinya dengan penuh kekaguman.

Hari ini, tujuan utama Adari adalah menjumpai dosen pembimbing. Ia ingin diberi sedikit pengarahan terhadap dosen itu. Dan sudah mengadakan perjanjian dari seminggu yang lalu, itulah mengapa Adari harus bersegera balik ke Jogja.

Ditengah perjalanan sebelum sampai ke ruangan yang ditunggu, Adari melepaskan cincin pernikahannya dengan Ziyaan. Menaruhnya di tas sandangnya. Entah karena apa, ia masih ingin menyembunyikan semua ini. Padahal seumuran sepertinya sudah sangat cocok untuk menikah. Apalagi sekelas Adari, cowok cowok di kampusnya banyak yang menginginkan nya. Menyatakan bahwa Adari telah menikah akan membuat cowok cowok itu galau brutal, bukan?

"Selamat pagi pak" Ucap Adari sembari membuka pintu ruangan itu. Saat ia berhasil masuk, ia menemukan Dosen pembimbing nya sedang duduk disana. Adari mendekat dan memberi penghormatan.
Kemudian dosen itu pun membalas ucapan dan penghormatan nya.

Dosen ini adalah salah satu dosen muda yang ada di UGM. Umurnya baru 25 tahun, namun belum naik ke pelaminan. Dosen ini belum menemukan seseorang yang cocok untuk dirinya. Namun disamping itu dosen ini menjadi 'minder' untuk menikah.

Adari menyerahkan hasil penelitian nya selama kurang lebih 4 bulan terakhir. Dosen itu pun mulai meneliti.

"Bagus" Ucap Dosen itu singkat.

Adari menatap sambil tersenyum. "Ada yang perlu direvisi pak? " Tanyanya sambil menggigit bibir bawahnya.

Dosen itu menggelengkan kepalanya. "tapi tolong isi penelitian nya lebih di cermati kembali"

Adari menganggukkan kepalanya pelan

"Nanti kalau sudah lengkap, kamu bisa sidang, dan akan saya bantu".

" Baik Pak Dawa, terimakasih banyak" Ucap Adari tersenyum mengambil beberapa kertas dihadapan nya.

Pak dosen-Dawa itu mengangguk pelan. Tiba tiba-tiba gelang di tangan Adari bergetar. Gelang yang ia gunakan karena modelnya begitu unik dan terlihat  luxury. Adari mengigit lidahnya. Pak Dawa memperhatikan kejadian itu.

"Kamu pakai gelang LDR " tanya pak Dawa

Adari menarik bibirnya ke samping. Adari baru sadar itu adalah gelang LDR. Adari mengacungkan jempol nya. Lantas meminta izin untuk pergi.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang