Chapture 60

237 8 0
                                    

(60) Sama Sama Santri
ꕤꕤꕤ


Adari dan Hume mulai memasuki ruangan besar yang tampak nya seperti kelas itu. Namun saat mereka sampai didalamnya, ternyata sudah banyak para santri yang duduk berbaris di atas lantai.

Dan memang tak asing lagi, saat mata Adari teralihkan ke barisan santri putra, ternyata disana juga ada suaminya dan kelima belas anggota Omorfos.

Adari hanya mengikuti arahan Hume agar duduk di sebelah nya. Hume begitu baik karena telah memilih posisi Adari yang hampir bersebelahan dengan Ziyaan. Namun sayangnya Ziyaan tak menyadari kehadiran Adari yang berada di seberang saf santri Putri tanpa penghalang itu.

Tak lama dari itu, Ziyaan bangkit dari tempat duduk nya untuk menyambut kedatangan Kiyai yang di gandeng oleh Gus Reyhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama dari itu, Ziyaan bangkit dari tempat duduk nya untuk menyambut kedatangan Kiyai yang di gandeng oleh Gus Reyhan.

Setelah Kiyai sempurna duduk di depan mereka, Ziyaan langsung berbalik badan untuk menuju tempat duduk nya tadi. Namun saat Ziyaan mengarahkan posisi nya menghadap ke arah para santri, ternyata mata nya langsung tertuju ke wajah rembulan itu. Dengan samar, Ziyaan tersenyum melihat ke arah Adari yang ternyata juga tersenyum menatapnya.

"Liatin siapa sih? " Bisik Leo saat Ziyaan sempurna duduk di dekatnya.

"Cewek gue lah" Ucap Ziyaan singkat padat dan ringan, membuat Leo langsung mengalihkan pandangan ke arah santri putri. Dan memang ia melihat Adari yang sedang menutup mulut dengan kedua tangannya. Tampak nya Adari sedang salah tingkah saat melihat Ziyaan yang juga ikut tersenyum padanya.

"Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, " Pembukaan majelis yang dibawakan oleh Reyhan. Dan setelah itu, terlihat Kiyai yang melanjutkan dengan ceramah dan kajian mengenai fikih pernikahan.

"InsyaAllah Kiyai menjelaskan ini khusus untuk anak Kiyai, Ziyaan yang sekarang hadir bersama istrinya, Adari. InsyaAllah yang lain pun dapat mengambil pelajaran dari apa yang Kiyai sampaikan, " Ungkap Kiyai Ibnu Ismail dengan suara nya yang sudah rungkuh.

Dari awal majelis dimulai, Adari dan Ziyaan tak henti-hentinya saling bertatapan sambil melemparkan senyuman cinta. Sebenarnya hal itu sama sekali tak salah ataupun berdosa. Hanya saja, situasi mereka saat ini tengah berada di dalam majelis ilmu.

Sesekali Hume juga ikut menyikut tangan Adari yang sadar akan hal yang sama.

Dan memang, biasanya Ziyaan kerap mendengarkan majelis Kiyai dengan seksama. Namun kali ini, kehadiran Adari menggoyahkan iman nya itu. Apalagi saat Kiyai membahas soal hal istri terhadap suami. Ziyaan tampak ingin menekankan hal tersebut kepada Adari, dan begitu pula sebaliknya.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang