Chapture 11

636 22 1
                                    

_pagi harinya_

Adzan Subuh berkumandang. Ziyaan terbangun. Tubuh nya sedikit pegal akibat menopang tubuh perempuan nya. Tapi tidak ada rasa kesal pada wajahnya, ia tertahan menuju kamar mandi karena tubuh perempuan nya masih berada didalam pelukan nya. Akhirnya Ziyaan mengatur posisi Adari menuju bantal yang empuk, membaringkan tubuh kecil Adari yang masih terlelap dalam tidurnya. Adari tidak terganggu sama sekali. ia masih melanjutkan mimpi nya, mungkin mimpinya begitu indah sampai terpancar di wajahnya yang sama indahnya.

Ziyaan menatap Adari dalam. Ada sedikit getaran didalam jiwa Ziyaan. Ziyaan Menatap wajah nya yang masih berbalut rasa kehilangan, Adari tidak sekuat apa yang Ziyaan bayangkan, Adari sangat menyayangi Mamanya, sehingga bukan suatu hal yang mudah bagi Adari untuk bisa meng ikhlas kan kepergian mama nya yang sangat ia sayangi.

Ziyaan sengaja tidak membangunkan Adari untuk sholat subuh, karena kemarin sewaktu jenazah Helen ingin disholatkan oleh Ziyaan sesuai perintah Almarhumah, Adari tidak ikut sholat karena ia berhalangan untuk sholat.

5 menit yang lama untuk Ziyaan yang masih menatap seluruh bentuk wajah istrinya. istrinya ga tuhh. -

cup.

satu kecupan hangat melayang di kening Adari sebelum Ziyaan meninggalkan Adari menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah itu, Ziyaan melaksanakan sholat subuh dirumah karena memang ia tidak ingin meninggalkan Adari ditambah dengan ia masih sangat lemas.

Setelah sholat Ziyaan menerima panggilan dari Reyhan. Reyhan adalah anak dari kiyai Ziyaan, kiyai muhammad bin Ismail.

"Assalamu'alaikum Ziyaan"

"wa'alaikumussalam Rey... "

"Ziyaan, tadi abuya minta aku nyampein ke kamu, kalau Abuya minta kamu datang ke pondok sama istri baru kamu. haha.. "
Reyhan menambahkan suara ketawa nya yang candu, membuat iseng Ziyaan.

"hahaha, bisa aja kamu, InsyaAllah aku akan datang Rey. "

"Hari ini bisa kan yaan? soalnya Abuya besok mau ada acara di Malaysia isi kajian"
"Abuya pingin ngasih doa buat kalian"

Ziyaan melirik Adari sebentar. Ia khawatir Adari masih duka sehingga tidak mampu untuk menghadiri Acara.

"Ziyaan, bisa kan? ".

Ziyaan tersadar setelah Reyhan menegurnya.Ziyaan melipat bibirnya. Ziyaan takut mengecewakan gurunya.

"InsyaAllah, aku datang Rey, secepatnya"

"Alhamdulillah kalau begitu, afwan ya Yann, kalau aku ngerepotin, Assalamu'alaikum

"Wa'alaikumussalam, "

Ziyaan dan Reyhan memang seumuran namun Reyhan lebih mendahului nya soal pernikahan. Mereka mulai dekat sejak kakak Mentor Ziyaan di Mesir menikah dengan Reyhan, anak kiyai nya.

"hufftt"
Ziyaan menghela nafas panjang. ia bingung harus bagaimana sekarang. Akhirnya ia memutuskan untuk bertemu dengan orang tua dan mertuanya terlebih dahulu.

.....
Adari membuka matanya, mengintip keadaan. melihat cowok itu sudah pergi atau belum. Ia sebenarnya tidak tidur dari tadi. Akhirnya Adari meninggalkan kasurnya dan bersegera mandi, bersiap siap untuk berangkat bersama cowok yang baru saja ia nikahi ke Bandung.
ia juga tidak tahu setelah itu ia dibawa kemana.

Setelah Selesai mandi dengan lihat, Adari menyiapkan baju nya di koper, ia tiba tiba menyangka kalau Ziyaan akan membawa nya ke Bandung dan menyuruhnya untuk tidur disana.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang