Chapture 21

378 16 1
                                    

SELAMAT MEMBACA•
MUACH 💞😘
Vote & komen aku, gabosen² dech

.........

Reyhan dan Hume mengunjungi rumah Ziyaan. Pasalnya Ziyaan benar benar hilang kendali sejak kejadian kemarin lalu. Ziyaan bahkan banyak tidak seceria Ziyaan seperti biasanya.

Reyhan dan Hume juga membawakan makanan kesukaan Ziyaan, yakni Kurma Ajwa. Kurma yang kering namun manis rasanya.

(ini adalah potret Reyhan beserta istrinya, Hume

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ini adalah potret Reyhan beserta istrinya, Hume.
- Sama sama mahasiswa Al-azhar)

...

Disana juga sudah ada Azmi. Azmi yang tahu semua kejadian itu. Azmi sampai memanfaatkan waktu liburannya untuk melihat kondisi abang iparnya.

Dirumah serba putih itu, mereka menghabiskan banyak waktu untuk memberi banyak ucapan membuat Ziyaan menjadi lebih baik lagi.

Hume dan Reyhan telah merancang pertemuan ini, yakni pertemuan mereka bersama Azmi. Suatu rahasia besar Ziyaan akan mereka ungkapkan kepada Azmi.
Dimana Reyhan dan Hume juga sudah berusaha ikut andil menyembunyikan hal ini kepada orang terdekat Ziyaan, kecuali Kiyai muhammad bin Ismail, Ayahnya Hume.

Hal ini juga sudah dipinta Ziyaan terlebih dahulu. Bahwa hanya satu satunya orang yang harus menerima kenyataan ini, adalah Azmi. Sedangkan Adari, bahkan Ziyaan belum tau ide bagaimana lagi harus meyakinkannya.

Ziyaan mencoba menguatkan diri dan ingatannya untuk memulai penjelasan.

"Kamu tahu Azmi, selepas aku akad kamu pernah bertanya, mengapa aku mengubah nama untuk acara akad itu? "

"bahkan kamu sendiri yang membantu hal itu"

Azmi menggeleng, sedikit tersenyum. Rasa penasaran Azmi bergejolak setelah teringat akan peristiwa aneh menurut nya.

Ziyaan menatap Reyhan dan Hume. Mengisyaratkan agar mereka yang memulai penjelasan panjang itu.

"Jadi gini, Azmi. Gue harap lo bisa nerima dan bisa percaya, yah"
Ucap Reyhan diikuti dengan raut muka nya yang begitu lucu membuat orang yang melihatnya tertawa.

.....

Adari tersenyum pepsodent saat Pak Dawa, dosen pembimbing nya mengatakan pernyataan itu.

"Selamat Adari, kamu bisa bisa melanjutkan sidang dan lanjut pudisium. Nanti tolong urus biaya Administrasi. Skripsi akhir kamu bapak Terima dengan sangat sempurna.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang