Chapture 6

690 22 2
                                    

Besok Acara pernikahan Adari dan Ziyaan. Helen dan Khadijah telah menyiapkan seluruh persiapan menikah untuk anak anak mereka. Mereka sangat sibuk bahkan menyewa beberapa Pembantu untuk menyelesaikan nya.

"Ma, mama istirahat dulu yaa, jangan banyak kerja dulu" Adari yang sedari tadi khawatir akan kondisi mamanya langsung mendudukkan mamanya di Kursi, wajah Helen kini pucat.

Helen membuang nafas lelah, sambil mengelus-elus puncak kepala Adari.
"Mama mau kalian menikah dengan support dari mama. kamu kan menikah cuma sekali seumur hidup nak, mama mau pernikahan kamu dan ziyaan sama-sama bahagia".

" tapi mama harus istirahat, biar besok mama bisa liat adari menikahh, hehee.. "

"Adari, mama kenapa nak? " Tanya putra yang baru saja balik dari luar kota sejak 3 hari yang lalu karena urusan bisnis di kantor nya.

"mama gapapa kok pa, mama cuma kecapean aja".
Sahut adari menenangkan papa.

Putra memberi isyarat kepada Helen untuk beristirahat di kamar. Kedua orang tua Adari itu beranjak ke kamar mereka.

Adari berjalan menuju kamarnya.

" sebentar lagi, gue bakal jarang main ke sini. Jarang ketemu kamar gue yang senyaman ini".
ucapnya sambil merebahkan dirinya di kasur.
Di luar kamar banyak orang berlalu lalang menyiapkan pernikahannya besok.

Ia membuka HP nya, yang sudah 2 minggu tidak ia buka. Ia sibuk mengurus mamanya yang sedang sakit.
sampai lupa kalau banyak notifikasi yang bermunculan di aplikasi whatsapp nya.

Anggara

adari lo dmn darr?
gue capek nyariin lo, dikos lo gaada.
elo sengaja menghilang dari gue?
Adari..
please jawab telpon gue, elo dmn sih??

50 panggilan tak terjawab

Adari membuang nafas kasar. Sejak ia diminta mama untuk menikah, Adari menjadi malas menanggapi cowo satu ini, yang kemarin katanya mereka menjalin hubungan HTS.

tiba-tiba suara notif dari HP Adari berbunyi.

Jihan bestod
"Woi, eloo dimana??
" gue nyariin elo kemana mana, tapi gaada
"untuk gue gajadi minta tolong sm polisi yeh.. "
"plis darr, jan buat gue panik ginii! "

maafin guee dong ji.
gue kemarin harus pulang, soalnya mama gue sakit.
gila sih elo, emg gue anak hilang sampai
mau dilaporin ke polisi.

"alhamdulillah lah cuy, akhirnya gue lega"

"oiya ji, besok gue mau nikah, haha"

"gaje bet deh lo, gausa ngada-ngada deh dar".
" baru juga aktif uda bilang mau nikah aja"
"skripsi an dulu lah minimal.. wkkw".

" gue serius tau"
"mengirim undangan pdf"

"woi bisa-bisanya elo ngeduluin gueee!!!! "
"trus anggara gimanaa? "

"gue enggal peduli ahh, ji".

" trus kuliah lo gmn?

"gampang, gue tetep kuliah kok,
tpi please lo jaga mulut aja ya, jangan sampai
-ada yang tau, kecuali ka Syifa"

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang