Chapture 18

381 18 0
                                    

Gadis itu turun dari taksi mobil online. Menatap rumah raksasa didepannya. Sambil membenarkan gaun nya ia berjalan anggun menuju rumah itu.

Tok Tok....
Suara ketukan pintu ia ulangi dengan ketukan yang berulang ulang. Dan hasil nya, Keluarlah orang yang di nantinya pada malam hari itu.

....
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Ucap Ziyaan mengakhiri sholat dengan tahyat akhir.

Seuasi itu, Ziyaan menyiapkan makan malam mereka.
Sedangkan Adari sibuk dengan Handphone nya di sofa ruang tamu. Ziyaan menyiapkan beberapa menu makanan favorit Adari, salah satu yang paling utama adalah Ayam goreng.

"Sayang, makan dulu yuk" Ajak Ziyaan melirik Adari.

Adari yang sadar akan panggilan itu, mendatangi
Ziyaan di meja makan. Duduk manis layaknya seperti seorang ratu yang dilayani oleh seorang pemuda tampan tanpa kekurangan.

Akhirnya Ziyaan juga ikut bergabung. Mengambil nasi dan lauk pauk dan menyediakannya terlebih dahulu kepada Adari. Setelah itu baru kepada dirinya sendiri.

"oiya, Ziyaan. Gue besok balik ke Jogja, ya" Ucap Adari masih mengunyah makanan di mulutnya.

"
Loh, cepet banget perasaan" ucap Ziyaan mengerutkan kedua alisnya.

"Ya, namanya gue lagi proses nyelesain skripsi. Kalau gue disini, ga fokus karna ada lo, tau ga"
Ucap Adari menyeruput es jeruk di gelasnya.

"Tapi, kalau aku rindu, cemana aghnia? "

"Lah bodoamat sama gue. Bukan urusan gue. "
balas Adari memutar bola mata malas.

"Iya deh, tapi aku anterin ya, sayang"
Tawar Ziyaan membulatkan matanya.

"GA! GUE PULANG BARENG JIHAN, lagian gue dah pesan tiket"
Tegas Adari melarang Ziyaan.

"Jihan siapa"

Adari menghabiskan sisa makanan di mulutnya, "jihan itu bestie gue dari pondok sampe kuliah sekarang"

"Dia tinggal dimana" Tanya Ziyaan penasaran

"Di Jakarta" Balas Adari

"Yakin, ga mau ditemenin sama suami?" Ucap Ziyaan menaikkan kedua alisnya.

"Gue ga punya suami, yah"  Ucap Adari serius

Ziyaan hanya tersenyum. Rasa sabar Ziyaan terhadap Adari tidak pernah pudar. Walau Ziyaan masih mengira itu adalah candaan Adari, namun dalam lubuk hati Ziyaan yang paling terdalam, ia merasakan ada getaran perih disana. Ziyaan hanya bisa tersenyum menatap sendu Adari. Makanan yang ada di hadapan nya seketika hambar.

"Tolong ambilin gue air putih dong, seret nih tenggorokan gue"

Lamunan Ziyaan terhenti saat Adari meminta bantuan terhadapnya. Ditambah dengan suara batuk Adari yang sedang membutuhkan air ke tenggorokannya. Bukan karena takut istri, Ziyaan melakukannya karena ia sayang dan sangat peduli terhadap kebutuhan Adari.
Ziyaan benar-benar sosok laki laki yang sangat menjaga dan wanita nya.

Ziyaan bangkit dari tempat duduknya, berjalan menuju
alat dispenser didekat meja makan. Gelas yang Ziyaan bawa tiba tiba terjatuh ke lantai karena sedikit licin di tangan Ziyaan

Prangg...

Gelas yang Ziyaan bawa sempurna hancur berkeping-keping. Ziyaan lantas kaget dan mulai membereskan sisa sisa serpihan kaca itu.

"Aaahhhh" Jerit Adari seperti ketakutan. Tangan Adari bergetar menutupi wajahnya.

Ziyaan spontan mengarah kepada Adari. Ziyaan loncat menuju Adari. Memeluk Adari dengan kedua tangannya. Mengelus tangan dan puncak kepala Adari.
Menenangkan Adari yang masih menangis di hadapan nya. Ziyaan bertumpu dengan kedua lututnya menenangkan Adari.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang