Chapture 30

386 15 0
                                    

"Berbahagialah Akbar Zayn El-Hannan, aku juga akan ikut berbahagia. Percayalah kamu laki-laki pertama yang akan selalu aku dambakan" Tutur Adari.
【】【】

Malam itu hening dan senyap. Karena kebanyakan jiwa telah terlelap dalam lautan mimpinya. Kecuali wanita satu ini, hampir setiap malam ia menjadi wanita yang gemar begadang untuk menceritakan seluruh kejadian yang ia hadapi selama satu hari itu bersama sahabat sejatinya, Jihan Queen.

Akhir pekan ini, Jihan selalu mendengarkan celoteh dari lisan sahabatnya. Kecuali malam ini, tampaknya sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.

"Elo kesel sama siapa si, " Ujar Jihan setelah mereka larut dalam keheningan.

Adari membuang nafas, enggan menjawab karena rasa sebal nya terhadap Aeri.

"Uda ah, tutup aja telpon nya, " Ucap Adari mulai mengantuk dan bosan.

Jihan menaikkan salah satu alisnya, "Tumben.. "

Adari mematikan kamera nya sebelum ia hendak menutup sambungan telepon itu.

"Hmmh, Adari. Gue punya 1 gosip penting" Ujar Jihan baru teringat akan berita tadi pagi di UGM.

Adari hanya diam, menunjukkan ketidak pedulian nya.

Jihan mengirimkan foto Anggara yang sempat ia potret tadi pagi di catatan obrolan mereka.

Adari yang menerima pesan itu, spontan membuka foto yang dikirim oleh Jihan. Sedang sambungan panggilan mereka belum terputus.

Foto itu, adalah foto Anggara dengan wajahnya yang terlihat 'hancur'. Difoto itu juga, ada Rektor yang duduk di hadapan Anggara.

Adari tampak tak paham dengan sebuah foto yang di kirim oleh Jihan.

Ia akhirnya membuka kameranya, dan mulai bertanya dengan wajahnya yang penuh dengan rasa penasaran.
Wajah kantuk nya tiba-tiba hilang begitu saja.

Jihan tersenyum smirk dan mengejek Adari yang semangat apabila ada gosip saja, apalagi ini tentang mantan pacarnya itu.

Jihan akhirnya buka suara tentang apa yang terjadi tadi pagi di kampus Gadjah Mada mengenai mahasiswa yang bernama Angga Rasakan, selaku mantan dari sahabatnya.

"Jadi Anggara di Skorsing setelah dia diberi surat peringatan beberapa kali" Ujar Jihan terlihat serius.

Adari membulatkan bola mata nya.
"Karena kasus apa, woi" Gosip kian semakin memanas.

Jihan menjelaskan dengan detail, bahwa Anggara sempat tranding sejak kasus nya yang hampir melecehkan kesucian Adari. Dan pada situasi ini, dosen dan rektor telah memberinya surat peringatan.

Tak sampai disitu, Anggara tidak juga menyesal akan kelalaiannya, Anggara juga menjalin hubungan dengan mahasiswi fakultas hukum, dan hampir melakukan hal yang sama.

Untungnya mahasiswi fakultas hukum itu, langsung melaporkan ketidaknyamanan nya kepada rektor kampus.

Dari sini Anggara juga gemar tidak masuk kuliah, tidak ikut ujian semester atau kegiatan penting lainnya, dan banyak kasus tak baik lainnya.

Beberapa teman Anggara, mengatakan bahwa Anggara mengalami sakit. Namun kepastian nya tidak begitu valid.

Setelah satu bulan, Anggara kemudian menampakkan diri nya di kampus. Akhirnya ia diberi skorsing. Dan itu terjadi pagi tadi. Seluruh mahasiswa heboh, pasalnya Anggara adalah ketua BEM. Dan hampir sebulan itu juga, Anggara tidak mengurus kebutuhannya sebagai ketua BEM.

"Gue harus kasi tau Ziyaan, sih" Ucap Adari setelah mendengar penjelasan panjang dari Jihan.

"Ziyaan apa Zayn" jawab Jihan basa basi setelah Adari memberitahu penyamaran suaminya itu.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang