Chapture 37

291 10 11
                                    


Para mahasiswa-mahasiswa fakultas Gadjah Mada sibuk dengan urusan masing-masing. Kecuali mahasiswa fakultas ekonomi, jam pelajaran dosen pada waktu itu diundur karena beliau kebetulan ada halangan untuk datang.

Jihan mengambil tas sandang berisi laptop putih miliknya dan berniat berjalan menuju kantin, perutnya benar-benar keroncongan. Sejak pagi tadi, Jihan tak sempat sarapan ditambah diri nya yang begitu menyukai ritual makan dan kuliner-an.

Beberapa teman Jihan menyusul dirinya yang bergerak cepat, pasalnya Jihan juga akrab dengan salah satu dari mereka namun tak sama dengan kedekatannya kepada sahabat lamanya, Adari.

“Mau kemana, kita ikut ya Jihan! “ seru salah satu dari mereka.

Jihan hanya memutar bola matanya. Sejujurnya ia begitu malas dengan tawaran ini, karena kalau ia menyetujuinya, bisa jadi ketiga cewek ini akan berujung makan gratis lagi.

Seperti biasa, mereka memesan es teh dan semangkuk bakso bulat untuk porsi perorangan.

Sedangkan Jihan, ia mengambil nasi lemak dilapisi telur goreng, ditabur dengan sambal, dan gorengan hangat. Jihan tak lupa memesan es jeruk dingin untuk menghilangkan dahaga nya.

Baru saja Jihan menghabiskan satu porsi pertama, ketiga perempuan dihadapan nya tersebut bangkit dari tempat duduknya. Dikarenakan mereka juga telah selesai.

“Makasih banyak ya Jihan, kita berutang budi sama lo! ” ucap salah satu dari mereka.

Jihan hanya melirik sebentar, karena ia sudah paham maksud dari ucapan tersebut.

“btw, kalian ada liat Anggara lagi? ” Jihan menahan langkah mereka dengan buru-buru menelan sisa-sisa makanan di mulutnya.

Ketiga gadis itu saling bertatapan, dahulu mereka adalah penggemar Anggara, namun setelah kasus yang dilakukan Anggara menuai, mereka akhirnya mulai bersikap bodoamatan terhadap Anggara.

Salah satu dari mereka-Shofia juga hampir menjadi korban sama seperti yang Adari rasakan.

Shofia ikut geleng-geleng. Merasa acuh mendengar nama tersebut.

“Gue mau minta tolong sama kalian, terutama Shofia. Kalau berhasil, sebulan penuh gue traktir kalian makan gratis di sini...! ”

                                     ▻▻▻▻▻▻▻▻▻▻▻▻▻

Adari melepas helm hitam yang dipakainya baru saja, tampaknya terlihat susah. Tanpa aba-aba Ziyaan langsung sigap membuka helm tersebut dan muncul lah muka berseri-seri itu. Tersenyum kepada nya.

Ziyaan menggengam tangan Adari setelah ia turut melepas helm nya. Ia maju melangkah menuju tempat itu diikuti oleh iringan Adari.

Disana sudah begitu ramai kelihatannya, namun Geng Omorfos masih menunggu leader mereka.
Malam ini adalah acara pertandingan motor yang dilaksanakan oleh geng Omorfos dengan geng Saturn.

Sebenarnya sejak awal, Ziyaan telah melarang Adari untuk ikut bertanding bersamanya. Namun Adari tetap ingin ikut, karena rasa keinginan nya yang dihasilkan oleh calon bayi didalam perutnya.

Adari sedikit segan melihat teman-teman di base camp. Ziyaan memperkenalkan Adari kepada anggota Omorfos.
“Kenalin guys, ini istri aku! “ serunya.

Adari lantas menarik ujung bibirnya ke samping. Begitu pula balasan dari geng Omorfos sendiri.

“Wah cantik banget istri ketua! “ ujar Darel. Membuat raut muka suaminya sedikit terlihat tak suka.

Setelah beberapa nasihat serta penyemangat yang saling mereka berikan, akhirnya mereka memutuskan untuk beranjak menuju lokasi balap dengan geng motor Saturn.

Ziyaan melarang Adari yang ingin ikut bersama nya. Adari sedikit kecewa, karena nyatanya ia ingin sekali melihat suaminya bertanding.

“Adari sayang, istri aku.. “

“aku khawatir kalau kamu pergi kesana, soalnya memang kawasannya berbahaya  apalagi buat ibu hamil kayak kamu, ” jelas Ziyaan lalu mengecup kening Adari dan beranjak pergi.

Adari cemberut melihat situasi pada saat itu. Ia mencari tempat duduk dan mulai memainkan layar handphone nya.

Beberapa waktu ia habiskan menonton video-video di aplikasi Tiktok. Melihat video lucu yang berhasil mengembalikan mood nya membaik.

Tuk Tuk Tuk.. !

Suara langkahan kaki membuat Adari beralih dari layar handphone nya.

Karena rasa penasaran nya, ia berjalan mendekat kearah sumber suara. Suara itu berada di dekat pintu keluar.

Saat Adari keluar, ia menemukan seorang gadis dengan ikalan rambut hitam panjang, jaket hitam dan sepatu tinggi. Namun tubuh gadis itu sedang membelakanginya.

“Hai! ” Sapa Adari sambil melambaikan salah satu tangannya.

Gadis itu menoleh kebelakang. Adari sedikit terkejut. Ia memegangi wajahnya.

Gadis itu layaknya seperti gadis pada umumnya, ia bahkan terlihat cantik dan berani, namun perona di bibir dan pipinya begitu terlihat berlebihan, membuat Adari sedikit kaget.

“Kamu ngapain disini? “ tanya Adari lagi sambil ikut duduk di sampingnya.

Perempuan itu hanya tersenyum.

Adari kembali memperkenalkan dirinya, entah mengapa ia ingin mengajak perempuan ini mengobrol.

“Kenalin gue, Adari. Gue tadinya nemenin suami gue balap motor, tapi dia ga izinin kalau pergi ke sana, ”

“Kamu istrinya ketua geng Omorfos ya? ” tanya nya buru-buru.

Adari mengangguk tersenyum.

“sesuai rencana gue!” benak nya.

“Lo ngapain disini?” tanya Adari lagi.

✦✦✦

Berberapa menit lagi pertandingan balap motor akan segera dimulai. Pertandingan antara kedua leader geng terbesar di kotanya masing-masing.

Jam telah menujukan pukul 22.50, tersisa sepuluh menit lagi untuk Ziyaan mempersiapkan dirinya.

Disamping Ziyaan sudah ada King, ketua geng motor Saturn yang menatap nya tajam. King begitu yakin kalau kali ini ia yang akan menang dan mengalahkan leader Omorfos sama seperti sebelum nya.

Pikiran Ziyaan tiba-tiba teringat akan Adari. Ia begitu khawatir terhadap perempuan nya. Lantas Ziyaan melambaikan tangan nya, dengan isyarat memanggil Leo yang jarak antara mereka tidak terlalu jauh.

Leo sedang sibuk mengurusi segala kebutuhan yang belum tersedia untuk pertandingan ini.

Leo tersadar akan panggilan Ziyaan dan datang mendekati.

“Jangan sampai Adari datang kesini, ini terlalu berbahaya!" bisik nya.

Leo langsung bersepakat dan menganggukan kepala dengan cepat.

“kalau setengah jam kedepan gue belum selesai tanding, lo jemput Adari di basecamp dan bawa dia balik!” Sambung nya lagi.

Leo langsung mengangguk paham.

Seluruh penonton yang menyaksikan begitu riuh, dan kemudian dimulailah perhitungan, tanda pertandingan akan segera dimulai. King kembali menatap jahat Ziyaan.

☐☐☐

Sambil menyetir mobil, Cassavia mengajak perempuan disamping nya untuk bercengkrama.

“Kamu lagi hamil, ya?” Cassavia mulai menyadari kalau sedari tadi Adari mual-mual.

Adari mengangguk pelan.
“Padahal minggu awal aku hamil, aku gapernah mual,"
curhat Adari.

Cassavia menatap Adari.
“wajar itu. Lagian kalau lagi hamil pasti mual,"

Adari tersenyum.

“Lo yakin gue baik-baik aja kalau gue dateng kesana?, “ Adari mencoba meyakinkan.

Sejak awal, Cassavia berusaha mengajak Adari untuk menyaksikan secara langsung pertandingan itu. Dengan perjanjian, jangan sampai ada yang menyadari kehadiran Adari.

Dengan santai, Adari yang merasa bosan hanya berdiam diri di basecamp, langsung menyetujuinya.
“Iya gue yakin, percuma banget lo nemanin suami lo, kalau ujungnya lo cuma nungguin dia balik ke basecamp lagi,"

“Lagian lo rugi banget kalau ga liat dia balap!” Cassavia mencoba menghasut pikiran Adari. Ia sudah merencakan sesuatu terhadap Adari.

Adari kembali tersenyum, ia merasa yakin. Dan akhirnya mereka pun sampai di kawasan balap.

Keduanya pun akhirnya turun, namun penampilan keduanya berbeda, mereka menggunakan masker full face di wajah mereka.

Mencoba mengendap di antara para penonton yang kebanyakan laki-laki. Adari memegang tangan Cassavia, ia mulai merasa takut. Suasana begitu riuh.

“Ziyaan mana? ” tanya Adari.

Cassavia yang menyadari kalau panggilan kesayangan Adari kepada Zayn adalah Ziyaan menjelaskan. “dia udah jauh didepan, balap nya uda mulai dari tadi, “ ucapnya penuh dengan kelembutan.

Beberapa menit kemudian mereka masih menunggu. Garis finish akan berputar kembali dihadapan mereka.

Jam telah menujukan pukul 23.30. Adari mulai merasa sesak, karena penutup yang ia kenalan. Bagaimana tidak, dengan kondisi nya yang sedang hamil, ia harus bertahan untuk berdiri, ditambah dengan asap-asap rokok yang banyak bertebaran.

Cassavia melirik jahat Adari yang mulai terlihat sesak. Ini adalah rencana awalnya.

.....

Vote+ Komen

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang