chapture 7

466 18 1
                                    


Sehabis subuh tadi, Adari sudah bangun dan bersiap siap. Ia sudah mandi, kemudian kini ia melaksanakan sholat Subuh. Dari tadi ia masih saja berdiam diri di kamar, malas atau grogi rasanya untuk menghadapi acara pernikahan nya hari ini.

selepas sholat ia berencana untuk berhias secara sederhana sebelum tim MUA datang. Wajahnya yang sudah cantik alami, sebenarnya tidak butuh akan
make up.

tok tok tok

suara ketukan pintu yang ia dengar memalingkan nya  mata nya dari cermin hias.

"kak aku izin masuk yaah". Suara lucu Azmi terdengar dari luar pintu.

krekk.
" masya Allah hari ini kakak cakep banget. "
goda Azmi.

"iih, emang cakep, emang biasanya jelek" Celetuk Adari tak Terima sambil menjewer telinga Azmi.

Azmi terkekeh, membalas mencubit pipi kakaknya.

"kak, kakak uda bisa nerima pernikahan ini kan? "
tiba-tiba Azmi mulai serius.

"hmmh" Adari memalingkan wajahnya ke cermin.

"Kamu tau sendiri, kaka engga suka nikah"

"tapi kak... " Azmi membujuk

"tapi kakak tau, ini keinginan mama"

Azmi menatap dalam dalam Adari.

"Aku yakin kak, bang Ziyaan itu adalah laki-laki terbaik yang ditakdirkan untuk kakak".
Kini Azmi memeluk kakaknya.

" do'ain aja.. semoga gue bisa nerima dia ".
Adari membalas pelukan Azmi.

.
.
Setelah 2 jam, Adari sudah siap dengan gaun putih cantiknya, tidak kalah lagi dengan wajah nya yang kini berbalut make up sederhana. Namun wajah cantiknya membuat make up nya menjadi luar biasa.

" mama belum keliatan "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" mama belum keliatan ". benak adari.
Adari berjalan menuju kamar mama nya sambil sedikit melemparkan senyuman kepada orang-orang ramai yang ia lewati.

" Adari " sapa beberapa orang yang tidak asing menurut Adari.

sangking terburu burunya ia melewati orang ramai didepannya. ia melupakan banyak karibnya yang ia sedari tadi menyapanya.

"kak Adari, mama... "
Langkah Adari terhenti di depan kamar Helen. Dan ia mendapati Azmi sedang menghalangi nya masuk kedalam.

"MAMA KENAPA? "

putra dan beberapa orang di dalam kamar itu sedang sibuk menggotong tubuh Helen menuju keluar kamar.

"PAA, MAMA KENAPA" Nafas Adari kini tidak beraturan pasal melihat kejadian didepan matanya.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang