Chapture 14

474 16 1
                                    

Kota bandung di pagi hari begitu padat, banyak orang yang berlalu lalang. Ada yang mau berangkat kerja, berangkat sekolah, ngampus, dan masih banyak lagi. Suasana kota Bandung yang begitu istimewa, adalah favorit bagi Adari begitu juga dengan Ziyaan.
Ziyaan yang dibesarkan di bandung dari ia lahir, sedangkan Adari. Adari mengagumi kota Bandung sejak ia sering dibawa orang tuanya dahulu ke Bandung, akibat urusan bisnis Ayahnya, Putra. Dan ia juga bercita-cita untuk bisa tinggal di bandung sejak pondok pesantren nya dahulu terletak di lembang, bandung.

Jam 08.00

(suara handphone Adari berbunyi)

Adari membuka matanya, kaget karena nada dering HP nya yang begitu besar sehingga membangunkannya dari mimpi indah nya. ia lantas melihat layar di HP nya, Jihan.

Adari menghempaskan HP nya ke kasur,
"pasti Jihan nelpon buat urusan gaje"

Karena Adari mengabaikan panggilan Jihan tadi, tiba-tiba nada dering telepon pun berbunyi kembali.

"siapa sih"
namun  ketika Adari melihat lagi, ternyata orangnya sudah berbeda. Gilang, teman sekampus nya menelpon.

"Pagi dar, Adari pagi ini kita ada kelas dari dosen."

Adari mengucek matanya yang masih sayup.
"Haa, seriusan.. "

"iya dar, sekarang,  dari tadi gue dah coba nge chat lo tapi lo belum baca. udah buruan lo siap siap"

"iya iya, makasih Gilang".

Adari kemudian buru buru mengambil pashmina nya dan blazer nya. Karena baju tidur yang biasa ia Gunakan terlalu pendek.

Adari mencari tempat yang estetik baginya. kalau di kamar, caranya kurang bagus. Alhasil ia berpindah menuju ruang tamu. Adari buru buru masuk kelas Zoom, yang sedari tadi sudah dimulai.

Mahasiswa pintar dan rajin seperti Adari sangat mustahil sekali untuk telat belajar, apalagi pak dosen itu sudah memulai kelas sejak 15 menit yang lalu.

" Adari ada? " tanya Pak dosen itu dari seberang.

"Ada pak" Adari buru buru membuka kamera laptopnya
merapikan jilbabnya dan merekah senyuman nya.

"silahkan jelaskan tentang tugas biologi yang kemarin belum sempat kamu tustaskan."

"ehmm, baik Pak"

Adari membuka hapenya dan mencari materi biologi itu. Ia kemudian memberi salam dan pembukaan terlebih dahulu.

"Jadi, menurut materi yang saya dapatkan tentang mikroorganisme.. "
Bola mata Adari yang sedari tadi melihat layar hapenya dan kini ia mengalihkan bola matanya itu ke kamera zoom nya tiba-tiba langsung kaget, melihat sosok yang jada di belakang nya.

Dengan  cepat Adari menoleh, dan ternyata disana Ada Ziyaan yang baru saja selesai mandi. Sedang mengelap rambutnya yang basah dengan handuk putih dan dengan keadaan telanjang dada serta celana yang hanya sepanjang lutut.

Adari sempurna membulat kan mulutnya sehingga membuat penjelasan nya tentang biologi tadi terhenti.

"Ziyaan, minggir dari situ" Pelotot Adari dengan bahasa isyarat.

Ziyaan yang belum sadar kalau Adari sedang ada kelas bersama dosen dan mahasiswa lain, masih kebingungan dan semakin mendekat kearah Adari.

"woi, gue lagi nge- Zoom sama dosennn" Adari jadi kesal kemudian mencubit perut Ziyaan yang tidak berbalut sehelai kain pun.

Akhirnya Ziyaan meminggirkan badannya. Sambil terkekeh, sedangkan Adari wajahnya memerah, gara gara rasa malunya terhadap apa yang terjadi barusan.

Mahasiswa lain yang melihat apa yang terjadi barusan menertawakan tanpa suara, dan senyam senyum kepada Adari.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang