Chapture 4

532 18 11
                                    

(4) ⌑ Sama Sama Santri mempersembahkan ⌑
༅༅༅

Burung-burung mengepakkan sayapnya di lambung udara, memperdengarkan suara nyanyian yang indah, ditambah dengan udara yang masih sejuk di pagi buta sebelum akhirnya menjadi polusi padat di sekitaran kota Jakarta Pusat.

Tampak Seorang laki-laki paruh baya yang sedang
breakfast bersama kecuali orang anaknya di cafe rumah Sakit Elizabeth.

Sehabis Subuh tadi, Putra mengajak kedua anaknya mengobrol. Mungkin ini lebih dari sekedar berbincang hangat.

Hari minggu ini mereka memang libur, tapi kali ini liburnya di rumah sakit untuk menjaga Helen.

Adari memesan satu gelas susu putih dan dua keping Croissant berisi Mentega. Rasanya ia tidak ingin makan, namun perut kecilnya meronta-ronta untuk diisi.

"Dimakan kak, " Azmi memecahkan keheningan sambil menyikut bahu Adari yang sedang melamun.

"awh sakiiit..Paansi sakit tau!" Adari membalas sambil menatap tajam Azmi. Mengusap dagunya.

Putra hanya tersenyum setengah bibir melihat kedua anaknya tersebut.

"Papa uda Jodohin kamu, Adari"

Putra mengatakannya dengan santai sambil tetap melanjutkan suapan roti panggang ke mulut besarnya.

"HAAA!!?" sontak Kedua Anaknya secara bersamaan.

Adari" menolak perkataan Putra dengan rasa kaget yang bukan main sampai makanan di mulutnya melompat keluar sama seperti Azmi.

"Ini orang nya! Papa yakin dia yang terbaik buat kamu".

Masih dengan nada yang santai, Putra kini memberi Alih Adari untuk mengambil HP nya. memunculkan gambar yang sedikit tidak asing lagi bagi Adari.

Azmi ikut melihat karena rasa penasaran. Dari lahir hingga umurnya 17 tahun rasa kepo nya tidak pernah sirna.

" inikan yang kemarin bantuin aku cari taksi di bandara"Adari bergumam dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" inikan yang kemarin bantuin aku cari taksi di bandara"
Adari bergumam dalam hatinya.

"Namanya Ziyaan. Besok kita ketemu dengan nya dan keluarga nya,"

"Abi nya itu Ceo Papa di kantor. Dia itu lulusan Al-Azhar Cairo, Mesir. Dan sekarang Ziyan menjadi Mudir di pondok pesantren"

.."Kamu harus taaruf dengan Ziyaan dan menikah dengan segera sesuai permintaan mama! "

Tegas Putra panjang lebar sambil menatap Adari.
Kali ini Putra mulai serius.

"BISA BISANYA GUE NIKAH SAMA ORANG ALIM LAGI! MALAH NOTABENE NYA SAMA-SAMA SANTRI LAGI!!
GUE KAN PINGIN DAPET YANG GAUL TAPI TETAP TAAT!!" 

Kurang lebih yah itulah isi serpih dari hati kecil Adari" saat menerima perjodohan paksa itu.


𝐵𝐸𝑅𝑆𝐴𝑀𝐵𝑈𝑁𝐺...
💬🌟

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang