Chapture 26

279 12 0
                                    

maafkan aku, telah membohongi kamu selama ini Sayang" bisik Ziyaan di balik dekapan nya.
.
.

Ziyaan menarik nafas dalam. Menatap Adari begitu dalam.

"Aku memang punya kembaran, Dar"

Adari memutar bola mata malas. Menyeka rambut nya lembut.

"trus, dia sekarang dimana"

Ziyaan menatap kebelakang, ke arah Azmi. Tampaknya Ziyaan belum siap untuk mengatakan hal ini.

"Dia uda meninggal, dar" Ucap Ziyaan lemah.

Adari membulatkan matanya. "maksudnya"

Ziyaan menarik nafas begitu dalam, mengambil wajah Adari dan memegang pipi kemerahan nya. Menatap Adari lekat.

"Aku lah yang sedang menggantikan posisi nya"

Adari masih tidak paham dengan ucapan yang dilontarkan oleh Ziyaan. Ia mengernyitkan dahinya.

"Aku bukan Ziyaan, Adari"

"Aku adalah Zayn"

Bola mata Ziyaan mulai berkaca kaca. Ziyaan menunduk, tak ingin Adari melihatnya.

Azmi menatap tak kuasa, ia harap penjelasan Ziyaan kali ini tidak gagal.

"Ziyaan sudah meninggal sejak 2 tahun silam. Saat kami sama sama belajar di Mesir"

Ziyaan memulai penjelasan nya lagi. Mengangkat wajahnya menatap Adari terlihat mulai tak peduli.

"Saat itu, Ziyaan mengalami sakit. Dan tak lama keadaan nya semakin parah, sehingga ajal pun menjemputnya. Lalu... "

"Gue ga percaya" Potong Adari lantang.

Ziyaan langsung kaget. Bola mata Ziyaan mengamati wajah Adari yang terlihat serius.

Azmi menatap sosok kakak perempuan nya.

"kak, aku mohon kali ini, tolong percaya sama abang"

Adari bangkit dari sofa itu dengan perasaan campur aduk. Ziyaan langsung sigap menahan Adari dengan memegang tangan Adari. Sehingga Adari kembali terduduk di depan Ziyaan.

Ziyaan memanggil Adari lemah

"Dar... "

"Izinkan aku kali ini saja, menjelaskan semuanya"

"Kisah yang sudah aku sembunyikan selama 2 tahun, dan bahkan orang tuaku saja tidak mengetahuinya"

Adari membuang muka. Terlihat tak peduli.
Karena bagi Adari, ini hanya candaan Ziyaan saja untuk menipu dirinya.

"terserah elo aja"
Ucap Adari melipat kedua tangannya.

Ziyaan memegang wajahnya menahan segala kegundahan yang tersimpan. Menunduk.

"Kak Adari. Bang Ziyaan mengatakan hal yang jujur, kak. Tolong percaya, kak"
ucap Azmi di seberang sofa.

"Aku udah tau semuanya, dan Bang Ziyaan juga pengen kakak tau, tapi bang Ziyaan takut kakak bakal engga menerimanya kalau kakak sudah tau"

Adari menatap Ziyaan secara perlahan setelah menatap Azmi.

"yaudah sekarang elo jelasin ke gue.."
Ucap Adari mengambil tangan besar Ziyaan.

Ziyaan mengangkat wajahnya. Terlihat di wajahnya menyimpan sejuta harapan agar Adari dapat mengerti.

Flashback on:

"Ziyaan, elo harus sembuh"

Ziyaan yang sudah terbaring lemah di kasur hanya dapat melihat kabur Zayn yang sejak tadi malam tidak tidur melainkan hanya untuk mengurus dirinya di asrama Al-Azhar.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang