Chapture 10

613 19 0
                                    

hayy geys, bantuin aku yaa biar makin semangat caranya vote and komen
bantuin share cerita aku juga yaa, kalau kalian suka cerita ini, tetep stay ya bareng chapture  chapture akuuu...
tencuu my lovely❤😊

polow ig author: @yuprlrgh

⬛⬛⬛⬛⬛⬛

Setelah acara pemakaman selesai, malam hari adalah malam yang menyisakan sisa sisa kepedihan, rasa kehilangan, rasa rindu yang tak akan pernah berakhir.
Banyak sanak sanak saudara yang sudah menjenguk keadaan duka keluarga yang ditinggalkan.

Seluruh keluarga yang datang saling menguatkan.
mereka berkumpul di ruang tamu yang besar di kediaman almarhumah Helen. Saling memberi motifasi dan penguat, nasihat, dan banyak kata kata lain.

Ziyaan mencari Adari. Ia memisahkan diri dari keluarga yang berkumpul. Menaiki anak anak tangga mencari kamar perempuan nya. Sejujurnya ia juga masih bingung karena ia belum pernah mengelilingi seisi rumah ini.
Saat Ziyaan kebingungan mencari Adari, Azmi melambaikan tangannya kearah Ziyaan.

"Bang, "

Ziyaan langsung menoleh. Melihat Azmi yang sedang memanggil dirinya. Ziyaan menghampiri Azmi.
Azmi sedang berdiri didepan pintu kamar yang tertutup, wajahnya terlihat lelah. disamping Ziyaan ada seorang perempuan paruh baya.

"Kamu kenapa Az? " Ziyaan bertanya kebingungan melihat muka Azmi yang juga sedang lelah seperti dirinya yang lelah mencari Adari.

"kak Adarii.. " 

"ehm, Adariii"

Sontak Ziyaan dan Azmi bersamaan.

"haa, abang nyariin kaka? "
Azmi memastikan

Ziyaan mengangguk.
"daritadi aku ga liat dia" Ziyaan mengeluh.

"Ini bang, Kak Adari dari tadi siang ngunci dirinya di kamar inii" Jelas Azmi sambil menunjuk pintu kamar dihadapan mereka.

"dia belum makan, daritadi ga ada suaranya lagi, hufttt"
Azmi mengoceh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mukanya terlihat sangat cemas.

Mata Ziyaan membesar, hatinya kini luka, ia takut Adari kenapa napa didalam sana.

"Nak Ziyaan, bibi tadi uda coba nelpon Adari, tapi HP nya engga aktif" Jelas Bibi Nisa.

"iya bi, Azmi. Aku usahakan untuk membuka pintu ini ya,"
Ziyaan melangkah mendekati pintu besi dihadapan nya.

Ziyaan mencoba mengetuk nya terlebih dahulu.
"Adari"

"kamu ada didalam sana, sayang? "

Azmi dan Bibi Nisa saling bertatapan, mereka saling tersenyum karena panggilan Ziyaan barusan kepada Adari.

Ziyaan mencoba untuk ke lima kalinya.
tapi nihil. Tidak ada jawaban yang terdengar sedikitpun.

Ziyaan tidak menyerah ia kemudian mengganti kalimatnya kembali sambil mengetuk pintu besi itu. Suaranya kini lebih besar dan berat.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang