Chapture 27

280 12 0
                                    

"Aku mohon jangan pergi, Aghnia.
Kehadiran mu adalah keinginan diriku untuk terus  bertahan”
-Asgar Zayn El-Hannan-

Geng motor bernama Omorfos itu tengah mengadakan perjanjian dengan geng motor lain bernama Saturn.

"Gimana kalau kita adu lawan aja" Tantang pemimpin dari geng Saturn itu.

Leo menatap teman teman geng motor nya. Ia bingung untuk memutuskan perjanjian ini, karena yang seharusnya melakukannya ialah Zayn.

"Sorry bro, Lo bisa acc langsung ke leader kita" Ucap Leo setelah berfikir matang.

Leader yang bernama King itu tertawa mengejek.

"Eh, Emang kalian se bocil itu ya. Harus banget minta acc sama leader kelen"

Seluruh geng motor Saturn ikut tertawa mengejek anggota geng Omorfos.

Leo menelan ludah kasar.

"Gaada acc acc - an. Pokoknya bulan depan gua sama leader elo balapan besar besaran. Kasitau leader kalian, biar dia ga jadi kalah, ahaha"
Ucap King dengan nada merendahkan.

"Cabut, guys"

Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan basecamp Omorfos.

Sedang anggota Omorfos hanya hening, bingung harus berbuat apa. Sejak kemarin, Zayn memberitahu kalau ia tidak akan berkunjung terlebih dahulu ke basecamp untuk beberapa waktu karena Zayn akan melakukan perjalanan umroh ke tanah Suci, katanya.

⬛⬛⬛

"Adari" Susul Ziyaan mengejar Adari yang berlari tanpa arah.

Adari terus berlari hingga terhenti dan terjatuh perlahan membungkuk ke lantai rumah.

Ziyaan menghampiri Adari dari arah belakang.

"JANGAN DEKATI GUE" Bentak Adari sambil terisak.

Ziyaan tak menyerah. Ia tak perduli dengan larangan yang diberi Adari. Ziyaan memeluk tubuh Adari yang sudah terduduk di lantai dari belakang.

Adari memberontak sambil terus menangis.

"JANGAN DEKATI GUE...! " 

Ziyaan tetap terus mendekap Adari dengan lembut.
Walau Adari memukul tangan Ziyaan, Ziyaan tetap tak peduli.

"Aku minta maaf, Sayang. Ini kesalahan terbesar yang pernah aku perbuat kepada kamu" Ucap Ziyaan ikut terisak.

Suasana semakin isak. Tangis kedua sepasang mantan santri itu bermuara.

"Elo udah bohongin almarhumah mama, Ziyaan"
ucap Adari diiringi dengan isak tangisnya.

Ziyaan menutup mata nya. Ziyaan tersadar kalau ia juga telah membohongi keluarga Adari. Terlebih almarhumah mama.

Keadaan terdiam saat keduanya sama-sama terdiam.
Hanya ada rasa sesak dan tangisan yang tersisa.

"Kita cerai aja, Ziy" Sambung Adari setelah beberapa lama suasana menjadi hening.

Adari melepaskan pelukannya dengan Ziyaan. Ziyaan langsung terbeli setelah mendengar beberapa patah kata yang Adari lontarkan tadi.

mata Adari memerah diikuti dengan bibirnya.

"gue trauma dengan laki-laki, gue kira elo adalah laki-laki yang berbeda. tapi engga.. Elo sama aja. Elo bohongin gue yang udah mulai belajar mencintai elo! "

Ziyaan terbeku. Tanpa basa basi, Ziyaan mencium
Adari sambil masih terus menangis.

Anehnya, Adari sama sekali tidak memberontak. Adari merasakan ada suatu cinta dari laki-laki yang belum pernah ia dapatkan disana.

Cukup lama hingga tak ada penolakan disana.

Adari langsung memeluk Ziyaan begitu erat.

Ziyaan yang menerimanya membalas pelukan yang diberikan Adari.

Setelah cukup lama mereka berpelukan, Adari mengeluarkan wajahnya yang cukup kacau untuk dilihat. Matanya sembab, bibirnya basah, dan kini rambutnya sudah acak acakan.

Ziyaan mengambil wajah itu menuju wajahnya agar semakin dekat.

Mata coklat milik Adari dan mata milik Ziyaan sudah sangat dekat.

"Aku mohon jangan pergi, Aghnia. Kehadiran mu adalah keinginan diriku untuk terus bertahan”

Adari sedikit menarik bibirnya kesamping. Merasa haru.

" Awalnya aku mengira untuk menyusul Ziyaan saja. Namun saat aku menemukan kamu, semua pikiran buruk itu menjadi indah"

"Kamu adalah duniaku, dar. Tidak ada yang dapat menggantikan kamu. Jika kamu pergi, maka aku tak akan pernah merasakan kebahagiaan kembali"
Tutur Ziyaan.

"Aku cinta dan sangat menyayangi engkau, Aghnia ku"
Ucap Ziyaan lagi.

"Maafin aku yang telah membohongi kamu dan semua keadaan yang telah terjadi"

Adari memegang pipi Ziyaan.

"Allah saja dapat memaafkan, Ziy.. Apalagi aku yang cuma hamba- Nya" ucap Adari lembut.

"Aku baru sadar, kalau aku ga pantes nyia- nyiain kehadiran laki-laki seperti kamu"

"tapi maaf, aku... "

"Adari, akuu.." Ziyaan memotong. Ia takut Adari mengucapkan kalimat buruk itu kembali.

Adari menggeleng tersenyum miring.

"Maaf aku belum menjadi se baik yang kamu harapkan" sambung Adari.

"Adari engga perlu minta maaf, Adari ga pernah salah" Tutur Ziyaan.

"Adari salah. Adari akui" Tutur lucu dari Adari.

Ziyaan kembali memeluk Adari.

"Kita mulai dari awal lagi ya" Ucap Adari dari balik pelukan.

Ziyaan mengangguk. Tersenyum.

"nanti Aku panggil kamu Ziyaan atau Zayn"

"Gimana sukanya Adari" jawab Ziyaan mencium rambut Adari.

"Ziyaan aja yah, uda terbiasa" Ucapnya kembali.

"Nanti kita sama-sama akui ke uma, abi, dan papa"

Ziyaan mengangguk. Mereka akhirnya sama-sama tersenyum. Kecupan itu kembali terulang.

.
.
Bye, dulu yaa
jangan lupa vote dan komen.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang