Chapture 8

614 20 0
                                    

geys, jadi ini ceritanya mereka udah foto abis nikah,
cuma acara pesta pernikahan nya ditunda dulu, soalnya Adari sm Ziyaan harus pergi ke rumah sakit.
gituuw, oke dech lanjut bacanya, moga sukaa.
kita buat yang agak baper dikit gpp kali yaa😚❤
.

️◼️◼️◼️◼️◼️

Ziyaan dan Adari sudah berada di mobil dan sedang berada dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat Helen dilarikan. Azmi yang mengendarai motor itu untuk melakukan, dan para keluarga lainnya ikut serta, namun mengendarai mobil yang lain.

Ziyaan memilih untuk duduk sebelahan dengan Adari di kursi tengah, sedang Azmi yang menjadi supir dan disamping Azmi kosong.

Selama beberapa menit yang lalu, keadaan mobil itu sangat hening. Adari memalingkan wajahnya dari melihat Suaminya ( ciee suami nih yeee).
Ia lebih memilih melihat kaca mobil, dan melihat bagaimana padatnya Jakarta di jam kerja seperti ini.

Sambil melihat jalanan, sesekali Adari mengeluarkan beberapa tetesan air matanya, sehingga membasahi wajah cantiknya. Untung make-up nya waterproof, jadi make up Adari masih aman aman aja saat itu.

Ziyaan mencoba melirik Adari, ia ingin sekali rasanya menghapus tetesan air mata Adari. Namun sepertinya ia sedikit gengsi. Dari bayangan kaca mobil, terlihat Adari yang sedang menangis namun tanpa suara.
Akhirnya hanya satu cara yang ia gunakan diwaktu itu, ia mengenggam tangan Adari yang sedari tadi diletakkan di kursi mobil. Sambil terus menerus mengelus tangan dan jari jemari lembut milik Adari.
Warna kulit Adari ternyata lebih cerah dari warna kulit milik Ziyaan. Adari yang merasa sedang diawasi oleh Ziyaan, dan kini tangannya sedang digenggam oleh Ziyaan juga merasa sedikit nyaman.

Entah dapat ide dari mana, Cewek Ziyaan itu malah balas mengenggam tangan Ziyaan. Tidak sampai disitu, ia kemudian memalingkan wajahnya dari cermin mobil dan menjatuhkan kepalanya di pundak Ziyaan.

Melihat itu Ziyaan kaget. Pasalnya dari tadi Ziyaan merasa Adari mengabaikan nya, dari taaruf sampai akad. Dan sekarang, cewek yang Ziyaan anggap bodoamat-an itu sedang bermanja-manja dengan pundaknya.

Azmi melirik dari Kaca depan mobil. Ia sedikit tersenyum melihat kakak dan Abang iparnya itu.

sambil masih mengenggam tangan Ziyaan, Adari masih menyisakan tangisnya di pundak Ziyaan. Melihat itu, kegengsian Ziyaan tadi musnah. Ziyaan pun menyeka air mata Adari lembut dengan jari besarnya. sambil berbisik di telinga Adari seakan-akan seperti godaan Syaitan. hehe

"jangan nangis terus, aku gasuka liat perempuan aku menangis. InsyaAllah mama akan diberikan Allah jalan yang terbaik, kamu harus banyakin doa, okeeh".

Adari mengganggu pelan, kini air matanya mulai terhenti. Kemudian setelah beberapa menit ia pun tertidur di Pundak besar milik Asgar Ziyaan El-hannan".
.


.
Mobil yang dikendarai oleh Azmi sudah sampai di depan bangunan besar rumah sakit Elizabeth. Sebelum memarkirkan mobil, ia harus menurunkan penumpang terlebih dahulu.

" Dar, bangun yuk, kita uda sampai".
Suara Ziyaan membuat Adari mengayup ayup.

Adari mengulet dari bahu Ziyaan. Adari menatap Ziyaan dengan mata payau sambil menguap.

Ziyaan berdehem.

"ehem"

Adari memicingkan mata

melihat itu, Azmi bertindak.
"ka Adarii, tutup mulut nya loh kak, kakak kan abis nguap".

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang