(54) Sama Sama Santri
ꕤꕤꕤ
"Pagi semua! Kami dari pihak kepolisian, kemarin sudah berusaha mencari bukti di tempat kejadian maupun orang sekitar. Namun tetap saja kami belum berhasil menemukan barang bukti untuk membenarkan ungkapan nyonya Adari."Beberapa Polisi yang sengaja hadir di rumah sakit tempat Adari di rawat, memberikan informasi mengenai kasus Ziyaan kepada keluarga tersangka.
Orang tua Ziyaan dan orang tua Adari sudah bergabung didalam satu kamar tersebut. Putra yang mendengar nya langsung berdiri tegak.
"MEMANGNYA BAPAK TIDAK MENDETEKSI DARI KAMERA CCTV?! APA PENGAKUAN ANAK SAYA TIDAK CUKUP DITERIMA-"
"Pah, Sudah pah! " Azmi mencegah Putra yang semakin menegang. Adari yang masih lemah hanya bisa terdiam di pembaringan nya.
Polisi itu menyanggah, "Kami sudah meminta pihak hotel agar memberikan rekaman CCTV Pak, tapi mereka bilang- kamera mereka sedang mengalami kerusakan saat kejadian berlangsung, "
Rasyid ikut memanas mendengarnya, ia ikut berdiri dan menampar kuat pipi salah satu polisi tersebut. Polisi itu hanya terdiam, sedikit merasa sakit di wajahnya. Melihat itu Khadijah mulai menenangkan suaminya.
"Sudah! Uma gak mau semua permasalahan diselesaikan dengan cara ribut seperti ini! Uma gak mau tahu, sekarang juga Uma mau lihat anak Uma di penjara!" Seru Khadijah.
"Kalau begitu kami izin pamit! "
Kedua polisi tersebut meminta izin agar beranjak meninggalkan ruangan. Putra terduduk di kursi, menenangkan pikiran nya begitu pula dengan Rasyid.
"Apa yang dikatakan Uma bener! Kita gak bisa membantah tugas polisi tanpa adanya barang bukti, " Ujar Azmi.
"Kita harus bertawakal, bagaimana pun gak bakal ada yang rela dengan semua ini! " Sambung Azmi kembali.
Rasyid bangkit dari kursi dan mengajak Khadijah yang bermuka masam untuk pergi melihat anak mereka.
"Uma, Ayo!" Rasyid mengajak Khadijah yang masih termangu berdiri didekat pintu.
Khadijah tertegun, ia lantas menghampiri Adari terlebih dahulu. "Uma lihat kondisi suami kamu dulu, ya! Nanti, kalau kamu udah pulih, kita pergi kesana bareng-bareng, oke!"
Adari mengangguk pelan dan tersenyum.
"Azmi kamu jaga Adari dulu! Putra, Anda tidak berkenan ikut melihat menantu Anda? " Seru Rasyid membuat Putra tersadar dari khayalan nya. Mereka akhirnya pergi meninggalkan ruangan tersebut. Tersisa kakak beradik di dalam sana.
"Kakak rasa ada sesuatu yang gak beres di hotel itu, Az! " Adari kini membuka suaranya.
Azmi terdiam sejenak, "Maksudnya apa Kak? "
"CCTV hotel itu gak mungkin rusak! Dan kalaupun memang rusak, pastinya ada cadangan CCTV kan? " Adari tampaknya mulai curiga.
"Kak kita harusnya berbaik sangka, dulu! Allah tahu kak, kalau Bang Ziyaan itu gak salah! "
Adari terlihat masygul dengan pemikiran Adiknya. Ia membuang nafas kasar, dan menarik selimut nya kembali untuk menutupi wajahnya. Namun dibalik selimut itu, Adari tampaknya sedang memainkan ponsel nya, mencari nomor sahabatnya. Kali ini, Adari harus memberi tahu sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃)
RomanceSiapin tisu dan cemilan buat baca cerita ini! Ceritanya udah beres! Baca aja ya sayang! InsyaAllah keren & menyala di benak-benak kalian. Proses editing, do'ain dan dukung biar bisa jadi novel dan dipeluk sama pecinta S3. Mommy kalian nih: AyuAp...