Hallo readers tercinta, jumpa lagi dengan aku
Gimana-gimana part sebelumnya? Emosi?
Sebelum membaca, aku mohon sama kalian untuk vote terlebih dahulu, itung-itung cara untuk menghargai aku yang lelah mengetik 😭
Selamat membaca semua💋
*
*
*Sedari tadi Gavin resah karena Keisya tak kunjung membaca pesannya. Padahal status wanita itu online. Berulangkali ia telpon namun tak kunjung diangkat. Kemana sebenarnya perempuan itu?
"Lo kemana sih, Kei? Jangan bikin gue khawatir dong." Resah Gavin, perasaannya tak enak.
Gavin memutuskan untuk melihat keberadaan Keisya melalui GPS, dan kebetulan keberadaannya bisa ditemukan. Gavin bernafas lega, namun sedetik kemudian jantungnya berdegup kencang begitu tahu dimana lokasi wanita itu.
"Keisya dihotel?" Padahal seingat Gavin, Keisya mengatakan jika ia akan kerja kelompok. Ini sudah sore, tidak mungkin kerja kelompok dihotel sampai sore?
Tanpa berpikir panjang lagi, Gavin meraih kunci motornya untuk mengecek keadaan Keisya. Ia harap sesuatu yang tidak mengenakkan tidak menimpa wanita itu. Semoga saja.
*
*
*Setelah sampai dihotel, Gavin berlari sambil melihat titik keberadaan Keisya. Rasa cemas tak bisa dibendungkan, hatinya terasa resah dan ia berharap semua ketakutannya tidak terjadi.
Namun, harapan Gavin pupus begitu melihat perempuan yang berharga baginya tak sadarkan diri dalam kondisi menggenaskan.
"Hei, Keisya?" Gavin seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Bahkan Gavin tak berani menyentuh Keisya, karena wanita itu terlihat hancur dan sangat berantakan. Cuma pakaian dalam dan rok yang menutupi tubuhnya, seragam Keisya tercecer dilantai. Ditubuh Keisya juga banyak luka memar.
Perempuan malang itu dibiarkan kesakitan setelah tubuhnya dinikmati oleh para cecunguk tidak punya hati.
Mata Gavin memanas, hatinya sangat sakit melihat kondisi Keisya yang memprihatinkan. Gavin mengutuk dirinya sendiri. Saat pulang sekolah, kenapa ia membiarkan Keisya pulang sendiri?
"Maaf." Airmata Gavin lolos. Ia langsung membuka jaketnya dan memakaikannya ke Keisya untuk menutupi tubuh yang terekspos.
Gavin mengangkat tubuh Keisya dengan hati-hati, sebelum itu ia sudah menghubungi supirnya untuk datang membawa mobil. Karena tidak mungkin ia membawa Keisya dengan motor dalam keadaan begini.
"Tolong bertahan Kei, jangan buat gue jadi pembunuh lagi."
*
*
*"SIALAN LO HENZA!" Damian marah besar karena musuh bebuyutannya itu telah membohonginya. Anak buah Henza membawa Keisya ketempat yang bukan perjanjian mereka, hal itu yang membuat Damian frustasi karena tidak bisa menyelamatkan cewek itu.
Setengah jam setelah Keisya diculik. Damian kembali lagi ke jalan sempit itu karena sadar akan kebodohannya. Bisa-bisanya ia menjadikan Keisya sebagai barang taruhan? Damian sangat membenci pikirannya waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN
Teen Fiction⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, MENTALHEALTH, SELFHARM, CACIAN DAN KATA-KATA KASAR. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA! Sudah end, belum direvisi! Awalnya kehidupan Keisya Amanda hanyalah kehidupan remaja pada umumnya. Ia gadis yang ceria, dan s...