47. MASALAH BARU

3.1K 123 16
                                    

Hai berjumpa lagi dengan aku😭

Selamat menjalankan hari raya idul Fitri, jika ada salah ku mohon dimaafkan yak🙏😆

Spill kue lebaran favorit kalian dong. Kalau me, kue yang isinya ada selai nanas. Gak tau namanya tapi itu lumer banget😚

Selamat membaca guys!

*
*
*

Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Seorang wanita dengan dress merah pendek selutut, berjalan sempoyongan sembari membawa sepatu tingginya.

Tok tok tok

Keisya mengetuk pintu rumahnya. Kepalanya terasa pusing sekali, ia ingin segera berbaring saja. Entah apa yang terjadi padanya, sehingga ia pulang dari pesta, lebih tepatnya kabur dari pesta dalam keadaan mabuk berat. Ini kali pertama Keisya mabuk, ia juga lupa berapa botol sudah ia habiskan.

Pintu itu terbuka, menampilkan Ayunda dengan wajah cemas. Satu harian wanita itu gelisah memikirkan anaknya yang tak kunjung pulang kerumah setelah pulang sekolah. Ia terkejut melihat penampakan putrinya yang berantakan dengan mata yang sayu.

"Keisya, kamu mabuk?"

Telinga Keisya tuli, ia langsung masuk kedalam rumah mengabaikan ucapan mamanya.

"Keisya!"

Ayunda membalikkan tubuh Keisya menghadapnya. "Cerita 'kan sama mama apa yang terjadi sama kamu sampe mabuk begini!"

"Keisya capek mah, mau kekamar dulu."

"Kamu kenapa sih Kei?! Ada apa dengan kamu!? Selalu pulang telat, kalau pun pulang kamu dikamar terus! Mamah gelisah tau gak mikirin kamu. Tolong terbuka sama mamah, Kei!"

"Keisya nggak ada masalah mah." Jawab Keisya dengan lesu.

"Kalau begitu kenapa kamu mabuk?! Mamah tau mamah bukan wanita baik-baik, tapi mamah gak pernah ajarin kamu mabuk-mabukan sama pake baju seksi kayak gini!" Nafas Ayunda tak beraturan. Dadanya terasa sesak. Ia memang bukanlah wanita suci, namun ia tak ingin putrinya mengikuti jejak dirinya dulu. Seperti mabuk dan tak pernah pulang. Ayunda takut, takut akan sesuatu yang dialami Keisya yang sama sekali tak ia ketahui.

"Ada apa ini?" Daniel datang setelah mendengar keributan. "Keisya, kenapa kamu baru pulang sekarang?" Tak hanya Ayunda, Daniel juga merasa cemas saat putri sambungnya tak kunjung pulang.

Daniel menyadari jika Keisya sedang tidak sadar, anak itu mabuk berat. Ia menghela nafas panjang. "Sekarang kamu kekamar, istirahat disana."

Setelah kepergian Keisya, Daniel mendekati Ayunda dan mengusap bahu bergetar wanita itu.

"Keisya kayaknya ada masalah berat mas, tapi dia nggak mau terbuka sama aku. Nggak biasanya dia begini. Keisya banyak berubah, aku takut dia kenapa-napa, mas." Lirih Ayunda.

"Aku akan cari tahu, kamu tenang aja. Jangan dimarahi dia-nya, kamu harus tetap menjadi ibu yang dia kenal."

*
*
*

Keesokan harinya, Keisya berangkat sekolah bareng Gavin. Sebenarnya Keisya sudah menolak untuk berangkat bersama, hanya saja Gavin terus memaksa sampai ia luluh. Ia sedikit takut jika Damian melihatnya bersama Gavin. Lelaki itu sudah mewanti-wanti dirinya agar menjauhi Gavin maupun lelaki lainnya. Namun, mustahil bagi Keisya untuk bisa menjauh dari Gavin, sahabatnya.

"Kei, muka lo pucet. Pulang aja yok? Nggak usah sekolah."

"Nggak, aku mau sekolah. Lagipula udah sampai masa aku pulang lagi."

DAMIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang