Akhir-akhir ini aku lama updatenya ya? Mianhe, aku banyak kesibukan di dunia real life😭
Semoga kelen masih bertahan sama ini cerita ya🙏
Oh iya, bantu aku promosikan wattpad Damian di platform Tiktok. Dengan cara like atau berkomentar apapun yang kalian inginkan.
Bantu share juga ke teman kalian yang suka tipe cerita yang sama. Siapa tahu nyangkut.
Btw, terimakasih yak untuk support kalian selama ini. Yang ngasih vote atau komen, kalian berharga banget bagi aku😭
Udahlah bacotnya, selamat membaca gaes😆
*
*
*Gavin, apa Keisya ada
dirumahmu?Tidak ada om, Keisya
kenapa om?______
Pria yang berada di mobil pribadinya itu menghela nafas kasar. Sudah beberapa jam lewat, namun Keisya tak kunjung ditemukan titik keberadaannya. Tadinya ia mengira Keisya pergi menemui Gavin, namun ia kurang yakin. Apalagi setelah mengirimkan pesan kepada remaja itu, dan jawaban Gavin adalah tidak.
"Dimana kamu, Keisya?"
Wajah Daniel terlihat lelah. Masalah keluarga, ditambah hilangnya Keisya. Membuat kepalanya terasa pusing. Daniel sedikit frustasi sekarang. Ia merasa seperti orang paling tak berguna disini.
Tak sengaja matanya menangkap foto figura mendiang istrinya yang terletak disisi depan mobil. Ia tersenyum kecut, merasa malu dengan wanita itu.
"Keputusan aku salah, Dewi. Semuanya menjadi kacau, dan aku payah dalam menanganinya." Daniel tersenyum kecut. "Ayunda dan anaknya sekarang terluka, Wi."
"Maafin aku, aku nggak becus jaga anak kita."
*
*
*Damian menghentikan motornya didepan sebuah rumah besar. Ini mungkin menjadi satu-satunya harapan untuk menemukan keberadaan Keisya. Damian sudah mencari kemanapun, namun cewek itu tak kunjung ditemukan. Hingga pada akhirnya, Damian memutuskan untuk ke sini. Rumah Gavin.
Saat hendak mengetuk pintu, Damian mengernyit saat tahu pintu itu terbuka sedikit. Tanpa permisi, Damian nyelonong masuk.
"Keisya." Panggilnya. Ia yakin Keisya berada disini, fealingnya kuat. Damian terus berjalan mencari Keisya. Ia membuka satu persatu ruangan berharap bisa menemukan perempuan itu.
"Keisya!"
Tidak ada orang yang menyahut. Damian berpikir untuk pergi kebelakang rumah ini. Kali saja Keisya atau Gavin berada disana.
Dan benar saja, Damian dapat melihat Keisya sedang bersama Gavin, dan juga bayi yang berada di dekapan Keisya. Damian senang karena pada akhirnya ia bisa menemukan Keisya, namun disisi lain, rasa cemburu membuat Damian sedikit merasa kesal dengan Keisya, terlebih lagi Gavin.
"Gue udah pesen tiket, Kei. Lo yakin kalau kita–" ucapan Gavin terhenti saat Keisya menempelkan telunjuknya dibibirnya. "Gavin, jangan tanya itu lagi." Peringat Keisya. Ia sudah lelah menjawab pertanyaan Gavin yang itu-itu saja. Sangat bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN
Teen Fiction⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, MENTALHEALTH, SELFHARM, CACIAN DAN KATA-KATA KASAR. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA! Sudah end, belum direvisi! Awalnya kehidupan Keisya Amanda hanyalah kehidupan remaja pada umumnya. Ia gadis yang ceria, dan s...