Hallo semua, jumpa lagi sama Author paling cantik😉
Kalian berasal dari kota mana aja nih?
Sebutkan nama kalian?
Sebelum membaca, vote dulu maniezz😉
Kalau boleh meminta komennya sekalian juga dong, hehehe 🙏😂
NAH, SELAMAT MEMBACA. HATI-HATI JANGAN MENGUMPAT, DOSANYA NANTI NAMBAH LO🤣
TAHAN EMOSI, SABAR, GAK BOLEH MARAH SAMA FIKSI🤣
Happy Reading readers tercinta, semoga suka ya🌷
°°°°°°
Flashback onGemuruh petir menusuk tajam indra pendengaran anak kecil yang sedang terikat didalam rumah gubuk oleh pamannya. Bukan dirinya saja, melainkan saudara kembarnya juga berada di sini. Hanya saja, keadaan saudaranya lebih memprihatinkan daripada dirinya.
Tubuh kecil saudaranya tergeletak penuh luka ditanah, darah yang mengalir dari sudut bibirnya dan kedua lubang hidungnya, serta sekujur tubuh penuh dengan luka lebam yang terlihat mengerikan.
Damian kecil melihat dengan jelas, bagaimana saudara kembarnya disiksa oleh pria kejam itu. Dadanya terhimpit terasa menyesakkan, tangisannya pecah sembari meminta sang paman menghentikan aksinya.
"BERHENTI PUKULI DEAN! AKU MOHON. PUKUL AKU AJA JANGAN DEAN!!"
Pria itu menghentikan aksinya sejenak, lalu beralih menatap wajah kotor Damian yang basah dengan airmata.
Plak
"Jangan menangis!"
Plak
"Jangan menangis!"
Tubuh kecil itu tersungkur dilantai akibat tamparan tangan besar itu.
"Jika bukan karena ayah kamu! Saya tidak akan bangkrut, dan hidup menyedihkan seperti ini!!"
Bugh bugh bugh
Damian mengerang merasakan sakit sekujur tubuhnya akibat pukulan dari pria itu.
"Bunda ... Papa ... Sakit," adu anak itu terdengar memilukan.
Plak
"Sudah kubilang jangan menangis, anak bodoh!"
Pria bengis itu menarik rambut Damian kecil, lalu membenturkan kepalanya berulang kali di dinding.
"BUNDA SAKIT! SAKIT, KEPALA MIAN SAKIT!" Anak itu meronta-ronta minta dilepaskan, namun tenaganya tidak sebanding dengan tenaga orang dewasa.
Damian merasakan sakit dikepalanya, laki-laki berusia delapan tahun itu tidak bisa melakukan apapun selain berteriak. Lalu kemudian tubuh kecilnya dibanting dan terjatuh dilantai dekat tubuh penuh luka milik saudaranya.
*
*
*Langkah Keisya terhenti tepat didepan pintu kamar Damian. Ia mengernyit, telinganya menangkap suara sesuatu didalam. Karena dentuman petir yang keras membuat pendengarannya kurang jelas.
Keisya berusaha fokus, telinganya ditempelkan di pintu. Samar-samar dirinya mendengar tangisan seseorang didalam.
Tunggu, Damian sedang menangis?
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN
Fiksi Remaja⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN SEKSUAL, MENTALHEALTH, SELFHARM, CACIAN DAN KATA-KATA KASAR. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA! Sudah end, belum direvisi! Awalnya kehidupan Keisya Amanda hanyalah kehidupan remaja pada umumnya. Ia gadis yang ceria, dan s...