12

3.1K 199 6
                                    

Taehyung mendudukkan dirinya di sova kecil itu. Kini dia ada di sebuah apartemen yang jauh dari kata mewah bahkan ini bisa di katakan sangat kecil, hanya ada dua kamar, satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu juga ruang makan hanya di batari triplek tipis. Hanya itu yang bisa di beli oleh taehyung dengan tabungan pribadi miliknya. Selama ini dia memang menabung juga kok. Namun sering tidka terisi tabungan itu karena sellau saja di ambil lebih duu oleh irene.

"ibu, maaf hanya ini yang bisa tae beli, tapi setidaknya kita tidka kepanasan dan kehujanan. Tae akan cari kerja setelah ini, di kulkas ada beberapa makanan, ibu bisa makan." baekhyun masih menangis sejak tadi. Dan taehyung sudah tidka tau bagaimana menghentikan tangis ibunya itu.

"tae, maafkan ibu, kau pasti malu memiliki ibu seperti ku hiks "

"ibu pasti sudah tau apa yang ku rasakan bukan? Tapi mau bagaimanapun ibu masihlah ibuku, jadi masih tanggung jawabku. Ibu istirahatlah."

.....

.

"daddy terima kasih karena masih mau mengajak yeri tinggal bersama." yeri baru saja sampai di apartemen kecil taehyung dan baekyun.

Awalnya taehyung tidak peduli pada anak itu. Karena memang sejak lama dia tidka merasa ada ikatan batin yang berarti dengan yeri. Dia merasa ogah2an pada yeri namun karena dalam otaknya tertanam kalau yeri adalah darah dagingnya membuat taehyung mau tidka mau harus berlaku baik pada yeri meski sering mengacuhkannya dan sekarang tidak ada lagi alasan untuk taehyung peduli pada anak itu.

Ini karena paksaan dari baekhyun untuk mencari yeri karena kasian pada anak itu. Satu hal yang baru taehyung tau lagi kalau yeri dan irene itu sudah kecanduan narkoba tidak tau kaban dan bagaimana awal mereka samapai terjerumus pada dunia itu. Taehyung tidak tau kalau dunianya benar2 hancur sekarang. Dan untungnya sang ayah masih menerima dia bekerja di perusahaan yang taehyung pimpin dulu namun hanya sebagai manager keuangan bukan lagi sebagai CEO.

Awalnya semua karyawan terkejut bukan main sampai chaneyol melakukan klarifikasi dan mengatakan yang terjadi pada keluarganya. Banyak yang prihatin pada chanyeol padahal selama ini chanyeol di kenal sebagai orang yang baik dan ramah juga lembut sekali. Untung saja tidak ada investor yang memutus kerja sama ataupun menarik investasinya di perusahaan chanyeol karena sudah kenal dan hafal kinerja chaneyol selama ini. Meski begitu mereka tetap menghormati tahyung karena kinerja taehyung.

"jangan panggil aku daddy, aku bukan ayahmu lagi ah tapi aku memang tidka pernah jadi ayahmu. Panggil aku samchon. Kau tidak lebih dari anak yang di pungut ibu ku sekarang. Sebenarnya aku tidak sudi mencarimu dan mengajakmu tinggal di sini namun karena ibuku aku membawamu. Bahkan ibu mu saja tidka sudi membawamu. Jadi tolong kau tau diri. Aku bukan orang yang sama, aku bukan kim taehyung yang kaya lagi jadi kau harus cari kerja sendiri untuk memenuhi kebutuhanmu paling kurang untuk biaya sekolah mu. Aku tidak sudi membiayai mu selain keperluan di rumah ini." ujar taehyung lalu berlalu menuju kamarnya.

Yeri sekamar dengan baekhyun. Mau bagaimanapun baekhyun memang menginginkan cucu dari dulu dan meski tau sekarang yeri bukan cucu kandungnya namun sayang baekhyun pada yeri tidka bisa hilang. Tadi baekhyun menyuruh taehyung untuk mencari yeri dan bawa untuk tinggal dengan mereka, awalnya taehyung menolak namun melihat ibunya yang memohon membuat taehyung tidak tega dan mengiyakan keinginan sang ibu.

Sebenarnya taehyung bisa saja berbohong pada ibunya dnegan mengatakan dia tidka menemukan yeri di manapun. Namun saat melihat anak itu terududuk di taman sambil mengelus perut karena lapar membuat sisi kemanusiaan taehyung tersentuh. Jadi dia membawa yeri hanya karena peduli sesama manusia..

.

.

.

Seorang gadis tengah tersenyum lebar mendengar informasi yang baru saja di sampaikan oleh anak buahnya.

"hahha. Ini baru permulaan, dan ini tidak sebanding dengan kesakitan juga kkesusahan yang dulu kami rasakan. Tunggu permainan selanjutnya" monolog si gadis muda itu sambil menyeringai kejam pada sebuah foto di tangannya.

.

.

.

Chanyeol masuk ke sebuah mansion mewah. Dia tersenyum kecil membalas sapaan dari maid dan pekerja di sana yang menyambut nya dengan baik. Sampai di ruang keluarga chanyeol tersenyum hangat melihat pemandangan di depan sana.

"kalian bersenang2 tanpa aku?" ujar chanyeol sembari membuka jas kerjanya lalu meberikannya pad aseorang maid agar maid itu membawa ke ruang laundy untuk di cuci. Kedua orang berbeda jenis kelamin juga umur di sana menoleh bersamaan.

"daddyyy" teriak gadis muda itu lalu berlari pada chanyeol

Hug

Chanyeol masih kuat, tenang saja meski sudah berusia hampir 60 dia masih kuat menerima serangan dai anak kelinci menggemaskan ini. Iya si gadis muda tadi melompak ke gendongan koala chanyeol dan chanyeol dengan senang hati menggendongnya.

"daddy sudah pulang?" tanya si pria cantik yang tadi sedang asik bermain dengan si gadis muda di gendongan chanyeol itu.

"hmm, daddy pulang sayang"

"selamat datang daddy"

"selamat datang daddy" ujar si pemuda cantik dengan si gadis muda menyambut kedatangan chanyeol. Chanyeol tentu saja hanya bisa terkekeh dan senyum senang mendengar sambutan dari kedua orang yag di cintainya ini.

"sayang, biarin daddy ke kamar dulu ya, daddy mau mandi terus istirahat " ujar si pemuda cantik pada anaknnya yang bergelantungan di pangkuan chanyeol. Si gadis menatap chanyeol lalu mengendus chanyeol, hidungnya bergerak2 lucu seperti kelinci.

"oh benar, daddy harus mandi, sudah sangat bau, bau apa mom?" tanya si gadis muda pada pria cantik yang di panggil mom itu adalah ibunya pasti.

"bau pembohong kkkk"

"aisss, kalian ini, daddy pulang malah di ledek, daddy ngambek kalian harus belikan daddy seekor kuda jantan lagi tidak mau tau " ujar chanyeol pura2 merajuk.

"aiisss, daddy suah tua tidak usah sok2 minta kuda" ledek si gadis muda yang masih di pangkuan chanyeol.

"biarin wlee"

Mereka terkikik setelahnya. Si gadis muda turun dan dududk di samping chanyeol.

"daddy ke kamar dulu hmm" si gadis muda tersenyum lucu lalu mengangguk. Chanyeo tidak bisa tidak gemas pada anak ini. Memberi kecupan di hidung dan kening si gadis lalu berjalan menuju kamarnya. Si pria cantik menyusul untuk menyiapkan akaian untuk chanyeol setelah mandi.

Ahhh, mansion ini di penuhi oleh aura manis dan terlihat sangat harmonis. Chanyeol benar2 bahagia bisa bertemu dnegan dua orang ini. Dua orang yang sekarang sangat dia cintai. Para pekerja di mansion ini pun ikut bahagia dan merasakan keharmonsan dan kasih sayang di antara majikan mereka itu. tidak hanya pada anggota keuarga bahkan pada pekerja pun mereka menunjukan kepedulian dan kasih sayang mereka.

.

.

.



MY FALSE (TAEKOOK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang