29

2.5K 207 8
                                    

yeri menatap tampilan nya di kaca di depan nya ini. Dia memakai pakaian hoodie hitam dan celana training hitam juga. Setiap malam dia akan keluar dengan pakaian seperti ini. Setelah merasa tampilan nya pas yeri menyandang tas sandang nya.

Satu satu nya tas bermerek yang bisa dia bawa dan miliki sampai sekarang karena ini dia beli menggunakan uang tabungan nya sendiri saat masih menjadi anak taehyung. Setelah nya yeri keluar dari kamar nya. Di luar tepat nya di ruang santai tampak taehyung dan baekhyun yang asik di sana.

Taehyung tampak sibuk dengan laptop nya meski sesekali ikut menimpali jika sang ibu berkomentar tentang film yang sedang dia tonton lalu baekhyun menonton dengan cemilan dan coklat hangat di tangan nya.

Mendengar suara pintu terbuka baekhyun dan taehyung menoleh dan mendapati yeri yang berpakaian seperti tiap malam dia keluar. Baekhyun tau nya yeri kerja di sebuab supermarket 24 jam. Dan taehyung? Dia tidak tahu apapun yang di kerjakan yeri dan tidak mau tau.

" yeri kau mau pergi bekerja nak?" tanya baekhyun. Meski tahu yeri bukan cucu nya tapi baekhyun tetap menganggap yeri layak nya cucu nya. Dia tahu seperti apa rasa nya tidak punya ayah dan ibu jadi dia kasihan dan menampung yeri bersama nya dan taehyung.

" iya granny, aku harus kerja kembali malam ini" jawab yeri sedikit melirik sang lelaki mantan ayah nya.

" kau itu perempuan kenapa selalu di beri shift malam astaga, apa tidak bisa berganti jam nya" tanya baekhyun. Yeri tersenyum haru karena baekhyun masih seperhatian dan sepenyayang dulu pada nya.

" siang aku harus sekolah granny dan hanya malam aku memiliki waktu untuk mencari uang, lagi pula aku bekerja nya tidak lama hanya sampai jam 1 malam" jawab yeri. Baekhyun hanya bisa mengangguk.

" ya sudah kalau begitu, kamu hati hati ya, kalau ada apa apa telpon granny ya" ujar baekhyun. Yeri mengangguk.

" baik granny, kalau begitu aku pamit dulu. Ahjussi" ujar yeri berpamitan juga pada taehyung meski hanya di balas deheman malas, lalu setelah nya berlalu dari sana.

.

.

Seperti yang di katakan oleh jeni dan mark tadi sore. Mereka akan mengajak jaemin ke salah satu bar milim sepupu mark. Dan kini di sinilah mereka. Di sebuah bar yang bernama 127 house.

Sebenar nya bar ini akan berbeda fungsi jika siang dan malam. Saat siang bar ini akan jadi sebuah restoran bintang yang juga sudah cukup terkenal. Dan saat malam akan berganti menjadi bar.

Ini semua di lakukan karena terdapat hal hal yang sedikit melanggar aturan di sana. Di antaranya adalah mempekerjakan anak di bawah umur apa pun bentuk pekerjaan nya. Seperti sebagai pelayan biasa, bartender, pole dancer sampai table dancer bahkan pelacur.

Ada juga penjualan narkoba ilegal di sana. Bentuk dari bebas nya dunia yang sesungguh nya. Apa yang kau mau ada di sana. Jenis apa pun kepuasan dunia bisa kau dapat di sana.

Para pedofil akan terpuaskan di sana. Karena itu tadi bahkan anak di bawah umur yang bahkan masih berusia 10 fahun bekerja di sana tentu saja itu adalah hasil dari di jual orang tuanya. Ingin berhalusinasi dan bahaia sepanjang malam juga bisa.

Apapun bentuk surga dunia dan kenikmatan dunia akan kau dapaf di bar ini. Jalang baik perempuan maupun laki laki bahkan gigolo juga bisa di sewa dan lastinya dengan tarif yang berbeda beda.

Jaemin sedikit bergidik mendengar penjelasan dari jeno mengenai bar ini. Meaki dia pernah juga hidup bebas di jepang tapi ini di luar pemikiran nya. Dan dia jadi ngeri sendiri membayangkan nya.

Jaemin awal nya mengira bar itu akan sedikit kumuh dan akan ada orang yang berdesakan menari lalu pesta sex atau sex secara sembarangan. Namun kenyataan nya tidak seperti itu.

Bar ini sangat bersih dan wangi. Tidak ada tercium aroma alkohol bahkan orang yang melakukan sex. Ruangan nya sedikit remang remang dengan cahaya kelap kelip lalu musik yang tidak terlalu memekakkan telinga karena belum puncak nya di bar ini.

" kau berharap apa di bar ini kawan?" tanya mark. Mark tau prasangka jaemin tadi karena setelah dia jelaskan sedikit mengenai bar ini jaemin bergidik dan sedikit nya mark tau ke arah mana pemikiran jaemin.

" ahh tidak ada. Ini benar benar jauh dari yang ku fikirkan" ujar jaemi.

" tentu saja jaemin. Kau tau sepupu mark itu sangat cerdas menyerempet licik. Kau tau dia bena benar lihai urusan kamuflase bunglon saja kalah hahaha jadi tenang saja. Semua yang ada di sini bersih. Orang orang yang bekerja di sini pun di nilai dan di pekerjakan sesuai apa yang ada di diri mereka" jelas jeno. Jaemin mengernyitkan kening nya tidak paham.

" maksud nya kau tau tidak semua pekerja di sini sehat. Ada beberapa yang "terjangkit" tali mereka yang begiti tidak akan bersinggungan dengan pelanggan yang akan membuat pelanggan tertular" jelas jeno dengan menggerakkan jari nya membentuk tanda petik dua dengan jari nya.

"Tunggu sebentar lagi dan kau akan temukan jawaban nya" ujar mark karena jaemin masih tampak belum puas dengan penjelasan jeno.

" benar ayo pesan minum dulu, sekali kali kau harus mencoba minuman di sini jaem. Mana tau kau akan ketagihan" ujar jeno. Jaemin hanya mengangguk saja.

Toh tidak ada salah nya dia memesan minum. Dia punya toleransi alkohol yang tinggi dan dia juga pernah mengonsumsi alkohol saat di jepang dulu meski tidak banyak karena dia menjaga tubuh nya dengan membatasi jumlah alkohol yang akan dia konsumsi. Jadi dia memesan koktail saja. Mereka mengambil sebuah meja yang posisinya paling tinggi dan berhasapan lansung dengan sebuah panggung kecil di mana ada sebuah tiang di tengah tengah nya dan jaemin tidak terlalu kolot untuk tau itu adalah tempat untuk para pole dancer atau penari tiang

Tidak lama saat mereka bertiga asik berbicara sembari minum tentu saja tidak ada pelacur di sisi mereka karena jaemin marang dan mark dengan jeno memaklumi itu. Mereka melihat orang orang berteriak heboh lalu berbondong bondong berdiri melingkari panggung itu. Jaemin menoleh saat lengan nya di sikut pelan oleh jeno.

" sudah akan di mulai" ujar jeno sembari menunjuk ke arah panggung kecil itu dengan dagu nya.

Jaemin melihat ke arah panggung itu di mana musik mulai berbunhi nyaring, orang orang mulai berteriak lalu tampak seorang penari dengan pakaian sangat sexi berjalan melenggak lenggokkan tubuh nya yang indah menuju panggung itu. Dan jaemin tahu kalau wanita itu adalah penari tiang nya. Jaemin tidak bisa melihat wajahnya karena penari itu memakai topeng yang menutupi hidung dan bagian matanya. Namun itu tidak berlansung lama. Orang orang mulai melemparkan uang dan minuman mereka pada penari itu. Si penari menari dengan geraka. gerakan yang menggoda sembari memamerkan tubuh nya yang indah.

Sampai pada saat sang penari menerima sebuah botol dan jaemin tau itu wine dengan alkohol sedang. Si penari tampak membuka topeng nya lalu meneguk wine itu dari botol nya dan kwmbali menari dengan erotis.

Dan jaemin tidak bisa untuk tidak syok melihat kakau si penari tiang itu adalah yeri. Yeri tampak begitu lihai menari di sana seakan akan dia sudah terbiasa melakukan itu. Dia syok karena berfikir image yeri yang dia tau saat di sekolah tidak mungkin akan seperti ini. Benar kata pepatah jangan menilai buku dari sampul nya saja.

Mark dan jaenk menyeringai puas melihat reaksi dari jaemin. Mereka bertos ria lalu ucapan mark kembali membuat jaemin semakin syok.

" yeri salah satu pekerja yang "terjangkit" jadi dia tidak akan melayani pelanggan dengan bersentuhan namun dia akan memuaskan mata pelanggan." jelas mark.

.

.

.

MY FALSE (TAEKOOK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang