34

2.2K 191 5
                                    


chanyeol sedang duduk kursi kebesaran nya dengan berkas di meja nya. dia tampak sangat sibuk dan fokus pada pekerjaan nya.

tok tok tok

ceklek

pintu ruangan chanyeol terbuka menampilkan sang sekretaris oh jongin. jongin masuk dengan beberapa map di tangan nya lalu meletak kan di depan chanyeol.

"hyung ini berkas yang harus kau tanda tangani lagi. aku suda mengecek nya" ujar jongin. chanyeol melirik berkas yang di letakkan jongin lalu mengangguk.

"haa. yak oh jongin sampai kapan kau akan bekerja dengan ku hmm, bukan aku tidak suka kau bekerja dengan ku jongin, hanya saja untuk apa kau juga susah susah bekerja sementara anak dan suami mu bahkan bisa memberi setengah korea untuk mu" ujar chanyeol.

benar dia bukan nya tida suka jongin bekerja dengan nya hanya saja menurut nya jongin tida perlu harus sebegininya pada nya. kalau ingin membalas budi chanyeol hanya minta jongin dan sehun hidup bahagia saja itu suda lebih dari cukup karena chanyeol bahkan suda menganggap keduanya adalah adik.

dan itu memang benar. bahkan perusahaan milik sehun dan anak mereka jika di gabungnya akan jauh di atas perusahana milik chanyeol. sehun benar benar sukses baik dalam karir maupun mendidik dan membesarkan anak anak nya. tiga orang anak nya mereka semua suda jadi sosok yang sukses. anak pertamanya suda memiliki perusahaan yang hampir setara dengan perusahaan chanyeol. lau anak kedua nya seorang dokter, anak ketiganya dosen dan anak bungsu nya seorang artis dan solois ternama. chanyeol yakin keluarga jongin dan sehun akan ketar ketir nanti nya jika mengetahui anak yang mereka buang junstru malah sukses besar.

"hyung kita suda pernah membahas ini" ujar jongin.

"hyung hanya minta kau hidup lah dengan baik dan berbahagia lah bersama anak anak mu jongin. kau akan jauh lebih bahagia jika bisa menghabiskan waktu bersama dengan anak anak mu" ujar chanyeol lagi.

"lalu aku meninggalkan hyung sendirian mengerjakan banyak hal seperti ini." ujar jongin sembari menunjuk tumpukan berkas di meja chanyeol.

"hyung akan menarik hosoek menjadi sekretaris hyung atau hyung akan cari tambahan sekretaris tenang saja"

"ck kau ini kenapa keras kepala sekali hyung. suda lah hentikan pembicaraan kita ini oke, keputusan ku ini suda bulat hyung, pun sehun tida keberatan, aku juga tidak mengurangi peran ku sebagai ibu dan istri, hyung tidak usah kawatirkan aku. sekarang kita bahas ini" jongin meletakan sebuah undangan di depat chanyeol. di lihat dari model undangan nya saja suda sangat mewah kaena di lapisi oleh emas.

"apa ini?" tanya chanyeol sembari membolak balik undangan itu dengan kening berkerut heran.

"ini undangan dari sebuah perusahaan di jepang hyung. yuzumaru art. kau tau kan seniman terkenal yang nama nya besar karena lukisan nya yang unik. nah di sebut perusahaan karena dia memproduksi karya seni dari beberapa seniman terkenal. dan ini tiga hari dari sekarang kau di undanga untuk menghadiri pameran sekaligus lelang. ada beberapa lukisan dan karya seniman di bawah naungan perusahaan ini yang akan di lelang nanti nya. kau dapat undangan juga hyung." ujar jongin menjelaskan.

chanyeol termenung. dia tida terlalu suka pameran seni seperti ini,d ia lebih suka melihat pameran busana saja. dan yang paling suka ikut kegiatan seperti ini biasanya adalah taehyung. chanyeol melirik jongin yang tersenyum menenangkan pada nya seolah olah mengatakan tidak apa apa hyung, begitu.

setelah nya chanyeol menekan tombol di telepon meja nya dan tidak lama lansung tersambung pada panggilan yang di tuju.

"halo ayah"  sahutan dari seberang sana

"ke ruangan ku segera" ujar chanyeol lalu lansung mematikan sambungan telpon nya tanpa menuunggu jawaban dari sosok yang tida lain adalah taehyung. tidak lama pintu ruangan taehyung kembali di ketuk dan terbuka menampilkan taehyung. dia membungkuk kecil pada sang ayah dan jongin. jongin hanya tersenyum keibuan.

"taehyung, ini ada undangan, pangelaran seni jongin tolong jelaskan pada nya" ujar chanyeol malas. dia bukan benci atau benar benar melepaskan status anak pada taehyung hanya saja dia masih kesal dan masih tida terima akan kelakuan anak nya ini.

" jadi begini taehyung, ini adalah undangan dari yuzumaru art. " ujar jongin dia bisa melihat kilat antusias di mata taehyung. jadi jongin hanya bisa tersenyum tipis.

"kapan acara nya sekretaris oh?" tanya taehyung. karena masih jam kerja jadi panggilan nya sedikit formal.

"tiga hari lagi, acara nya di kapal pesiar milik yuzumaru art ini. undangan akan menginap dua hari dua malam di sana, tenang saja semuanya suda ada di undangan ini. kamar berapa dan boleh mengajak siapa saja suda tertera di sana" ujar jongin menyerahkan pada taehyung undangan itu. taehyung membaca dan dia tampak begitu bahagia kaena nya. dia akan mengajak sang ibu nanti nya fikir nya kaena merreka berdua sama sama suka seni.

tak

taehyung menolek saat sebuah tablet di letakkan sedikit keras di meja chanyeol oleh chanyeol sendiri. di sana menampilkan sebuah lukisan. taehyung semakin berbinar melihat lukisan itu. dia melirik pada chanyeol.

"dapatkan dua lukisan itu" titah chanyeol tanpa melirik pada taehyung.

"baik ayah" jawab taehyung semangat lalu dia melihat kembali chanyeol meletakkan sebuah black card di meja nya. taehyung kembali melirik sang ayah.

"pakai itu" ujar chanyeol pada taehyung. itu adalah kartu pribadi nya. berarti di lelang nanti dia tdak membawa nama perusahaan fikir nya.

"ini bukan untuk perusahaan ayah?" tanya taehyung dia penasaran.

"itu untuk ku jadikan hadiah" jawab chanyeol malas.

"hadiah untuk siapa ayah" chanyeol menatap taehyung.

"apa urusan nya dengan mu, tidak usah banyak bertanya. lakukan saja perintah ku kalau kau masih mau bekerja di sini. dan lagi, meski kau masih ku izinkan memanggil ku ayah bukan berarti kkau memiliki hak untuk ikut campur dan ingin tahu urusan ku. aku bahkan meragukan kau anak ku atau bukan"

"AYAH" tanpa sadar taehyung membentak sang ayah. chanyeol terkekeh remeh lalu menatap taehyung sinis.

"kenapa kau marah, coba tanya pada ibu mu apa benar kau anak ku hmm. karena setahu ku di DNA ku tidak ada sifat dan kelakuan seperti kau ini. aku bahkan tidak seperti kau ini. sudah lah sana keluar sebelum aku semakin muak pada mu. dan jangan lupa, jangan sampai kau mengacau di acara itu nanti" ujar chanyeol penuh peringatan pada taehyung. dia hanya bisa mengepalkan tangan nya.

dia tida bisa marah pada ayah nya. yang di katakan ayah nya ini semuanya benar. semua kelakuan buruk nya ini datang dari siapa? kebrengsekan taehyung ini dia dapat dari siapa sebenar nya. tapi taehyung yakin kalau dia memang anak chanyeol kaena saat masih remaja taehyung pernah kkecelakaan dan kehilangan banyak darah dan hanya dara chanyeol yang sesuai dengan nya kaena golongan darah mereka sama.

.

.

.

MY FALSE (TAEKOOK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang