MY FALSE (TAEKOOK) END

45

setelah peristiwa penuh air mata tadi. Jungkook masih mencoba menerima apa yang baru saja terjadi pada diri nya saat ini. Memiliki orang tua kandung tidak pernah terfikir oleh nya selama ini. Dia sudah ikhlas menjadi yatim piyatu dan menjadi anak yang berasal dari panti asuhan.

Namun seperti nya tuhan sangat baik pada nya dengan memberi kesempatan dan part seperti ini pada nya. Jangan kan berharap untuk memiliki orang tua kandung, untuk berfikir apakah orang tua kandung nya masih ada atau tidak jungkook tidak berani. Dia hanya selalu berdoa jika orang tua kandung nya masih ada, jungkook berharap mereka selalu di lindungi dan di beri umur panjang oleh tuhan.

Kalau pun mereka sudah tiada dan berada di alam sana jungkook juga berdoa semoga kedua orang tua nya di tempatkan lada tempat indah dan mulia. Meski jungkook berusaha menekan rasa penasaran kenapa dia bisa sampai ke panti asuhan. Apakah orang tua nya membuang nya karena tidak menginginkan nya atau bagaimana. Jungkook sudah berusaha menerima semua nya dengan ikhlas bahkan sudah mamou hidup dengan sangat baik.

Selama ini orang tua yoongi dan jimin juga ibu panti yang baik pada nya. Tidak memandang siapa diri nya dan latar belakang nya. Mereka menerima nya karena itu diri nya. Jeon jungkook. Marga jeon sendiri adalah marga dari suami ibu panti dan semua anak panti memakai marga jeon di nama mereka.

Jungkook bergantian menatap wajah sehun dan jongin. Jongin tampak tidak melepaskan pelukan nya dari jungkook. Jongin bahkan memeluk jungkook sangat erat seolah olah jika dia longgarkan sedikit saja pelukan nya jungkook akan hilang lagi dari nya.

Kini jungkook bisa tau dari mana asal warna kulit putih pucat dan kecerdasan nya. Itu di turunkan dari sang ayah dan mata bat serta senyum nya dari sang papi. Dan shine seperti nya juga mewarisi gen sehun.

" jungkookie" panggil sehun. Jungkook menoleh pada sehun.

" apa sudah tenang nak?" jungkook mengangguk.

" ada yang ingin jungkookie tanyakan? Tidak mungkin kau bisa dan mau percaya dengan kami seperti ini dengan mudah kan?" tanya sehun. Jungkook terkekeh. Jongin mengecup pipi nya memperlakukan nya aeperti anak kecil.

" papi" panggil jungkook

" hiks pangil terus nak. Panggil papi terus, papi rindu sekali. Ya tuhan anak ku. Hiks anak ku" hanya itu yang keluar dsri mulut jongin terus. Dia benar benar bahagia dan tidak ingin memalingkan wajah dari anak nya ini barang sedetik pun.

" kookie ingin bertanya, apa selama ini ayah dan papi mencari ku?" tanya jungkook. Dia berharal kedua orang tua nya ini akan mengangguk tapi sehun malah menggeleng.

" maaf nak. Ayah akan cerita, ayah mohon jungkookie dengar kan ayah dulu ne?" jungkook mengangguk dan sesekali mengelus lengan sang papi yang melingkar di perut nya.

" dulu ayah dan papi memulai hubungan kami saat masih muda. Usia 13 tahun. Sangat muda sekali untuk bisa paham akan hubungan serius seperti orang dewasa. Berawal dari enemy, kau tau papi itu dulu nya sangat usil. Sementara ayah sangat pendiam dan dingin. Ayah saat itu anggota osis dan papi murid biasa. Papi itu jahil dan nakal hingga sering kena hukum dan sering ayah yang mengawasi hukuman nya. "

Jungkook memilih diam mendengar kan sang ayah bercerita meseki sesekali emndengar dengusan sebal dari sang papi di leher nya

" akan selalu seperti itu. Papi terkena hukum dan ayah mengawasi. Singkat cerita entah karena apa ayah mulai tertarik dan jatuh cinta lada papi lalu kami menjalin hubungan. Banyak yang menertawai dan mencemooh kami kalau hubungan kami hanya cinta monyet semata. Tapi kami bisa membuktikan nya dengan bertahan bahkan sampai masuk SMA. dan saat itu masalah sesungguh nya baru kami temui"

" saat JHS mungkin masalh nya hanya tingkah kekanakan dan masalah sepele seperti tidak belajar dan lainnya. Tapi saat SHS kami menemui masalah yang serius. Orang tua papi dan ayah tidak merestui hubungan kami. Ada masa lalu yang sedikit buruk antara orang tua kami dan anggap saja mereka adalh musuh tapi anak mereka malah menjalin hubungan. Banyak cara di lakukan oleh orang tua kami agar kami berpisah. Seperti mencarikan sumbissif dan wanita atau dominan lain untuk kami, tapi tetap kami tidak bisa di pisah kan, puncak nya saat itu kedua oranv tua kami hampir saling tembak kami memilih kabur dan entah kenapa kami sampai di bar. Karena larut akan kesedihan dan masalah yang kami hadapi tanpa sengaja kami mabuk dan yah terjadilah itu hingga membuat kau hadir di perut papi. "