16

3K 190 3
                                    

"dan lagi, aku tidak tau dosa apa yang ku lakukan ah aku ingat ini pasti karena aku durhaka pada orang tua ku dulu karena mati2an melawan orang tuaku demi ibumu itu. Sampai2 mungkin dia mengutukku dan aku mendapat anak yang brengsek dan bajingan seprti mu. Ah kau juga sangat bodoh. Padahal dulu aku berdoa pada dewa saat kau lahir agar menjadi seorang pria yang hebat, baik, bertanggung jawab dan bijaksana tapi ternyata kau menjadi pria brengsek. Kau fikir aku tidak tau kelakuanmu saat kau masih sekolah dulu hmm, kau menghancurkan diri seorang anak yang begitu polos dan baik, kau pasti ingat itu kan? Kau mengiyakan keinginan irene yang sama bejatnya dnegan kalian. Aku harab aku punya umur panjang untuk bisa menebus dosa2 ku ini" taehyung masih diam, tidak tau mau menjawab apa. Dan otaknnya kembali memutar kilasan di mana dia menjalin kasih dengan seorang namja cantik lagi baik dan polos saat itu namun taehyung hanya menjadikan dia mainan.

"kau tau taehyung, aku rasanya ingin melenyapkan kalian dari depan mataku, bahkan melihat dan mednengar nama kalian rasanya aku sangt tidak sudi, aku malu pada diriku sendiri. Tapi mungkin ada mantan istri, matan suami tapi tidak ada mantan anak. Kau tetap anakku. Jadi tolong, fikirkan semua kesalahanmu. Jangan berfikir seperti saat kau bersama dnegan jalang itu. Buka matamu lebih lebar lagi dan lihat lebih teliti mana jalang dan mana yang malaikat. "

"sana kembali ke ruanganmu, mulai besok kau menempati ruangan di rektur dan mulai ajak pihak SJS untuk meeting membahas proyek kalian itu."

"baik ayah, terima kasih dan aku minta maaf sebesar2 nya atas ibu ku. Dia sudah mendapatkan hukumannya dengan di benci oleh suami yang sangat dia cintai. Aku tau dan yakin meski kelakuan ibu seperit itu dia sangat mencintai ayah. Aku permisi" setelahnya taehyung berdiri lalu membungkuk 90 derjat pada chanyeol sebelum keluar dari ruangan ayahnya itu.

Chanyeol menatap sendu taehyung yang baru saja keluar dari ruangannya. Sebenarnya chanyeol tidak tega berkata seperti tadi pada anak nya itu namun bagaimana lagi, taehyung harus segera di sadarkan agar dia bisa membuka matanya lebih lebar lagi. Chanyeol membuka laci lalu mengambil sebuah foto yang terbingkai indah di sana. Ada dua buah foto disana. Foro bagian atas ada foto chanyeol baekhyund an taehyung saat taehyung baru saja lulu SMP. Lalu di foto bagian bawah ada foto chanyeol dan seorang pemuda cantik lau seorang anak kecil sekitar berusia 3 tahun di gedongan chanyeol.

Chanyeol mengelus foto2 itu. Menatap foto wajah baekhyun. Dia masih sangat mencintai mantan istrinya it sebenarnya tapi dia terlanjur kecewa pada orang2 itu.

"aku mencintai kalian semua" ujar chanyeol sambi terus menatap foto2 itu penuh cinta.

.

.

.

Shine baru saja keluar kelasnya. Ini sudah jam pulang sekolah. Semua murid berhamburan menuju gerbang untuk bergegas menghmapiri para jemputan mereka. Begitu juga jaemin yang kini berdiri dengan yeri di sampingnya.

"kau yakin tidka bersamaku saja?" tanya jaemin.

"iya jaem, apartemen ayahku dekat sini. Hanya butuh 15 menit jalan kaki"

"baiklah. " jaemin mengangguk dia hanya berbasa basi sebenarnya karena seharian ini yeri sudah membantunya. Mulai dari menemukan kelas lalu menemani ke perpustakaan bahkan menunjukan jaemin ruang musik.

"OPPA" Sebuah teriakan membuat jaemin menoleh dan juga yeri tentu nya. Yeri mengernyit heran. Apa yang di panggil itu jaemin fikir nya karena dia melihat si musuhnya berjalan cepat menuju arahnya.

"sudah selesai hmm" tanya jaemin lembut. Hampir sama seperti pada yeri tadi hanya saja ad abedanya fikir yeri.

"sudah, apa yang oppa lakukan dengan orang ini"

"namanya yeri shine"

"aku tau"

"lalu kenapa memanggilnya orang ini hmm"

"aku membencinya."

"shine"

"jawab saja pertanyaan ku oppa"

"oppa menawarkan yeri untuk pulang bersama, tapi dia bilang rumah nya dekat sini"

"w-what? Oppa yang benar saja, menawarkan orang ini pulang bersma kita? R u crazy? Aku tidak akan sudi mobilku di naiki manusia sepertinya" shine itu terang2an sekali.

"shne apa maksudmu, jaga bicaranya"

"oppa membelanya"

"bukan begitu, oppa hanya-"

"aku tidka peduli, oh iya, kau bilang rumah mu dekat dari sini, bukankah mansion kim itu jauh dari sini hmm, aku tidak bodoh untuk tidak tau di mana mansion kim yang itu. Oh apa kau sudah di usir dari sana hahaha kau menikmati hadiah dari ku berarti" ujar shine dengan santai dan raut wajah mengejek. Jaemin menatap heran shine. Meski dia tau shine itu barbar dan sedikit menyebalkan namun entah kenapa dia kasihan melihat yeri dipojokkan seperti ini, apa shine baru saja melakukan sesuatu fikir jaemin.

"jadi---" yeri tidak mampu melanjutkan kalimat itu saat dia sadar dan paham arah pembicaraan shine.

"hm hm hm, benar yang kau fikirkan itu benaaaar sekali. Harus nya kau jaga sikap padaku, kalau perlu kau menjilat dan bersujud2 di kakiku agar itu tidak ku lakukan di sekolah ini"

"kau puas merusak kami?" tanya yeri mulai marah

"aku tidak merusak kalian, karena pada kenyataannya kalian sudah rusak sejak lama. Eiihh siapa yang bekoar2 siapa juga yang diam sekarang. Sudah ku bulang bukan, au bukan tandinganmu bahkan keluargamu tidak ada apa2nya bagiku. Aku bahkan bisa melakukan lebih." desis shine pada yeri yang hanya bisa mengepalkan tangan.

"Chaa mobil jemputan ku sudah sampai aku harus segera pulang ugh bermanja2 dengan mommy ku pasti akan menghilangkan lelah setelah menguras otak disini. Kau harusnya bersyukur juga karena masih punya orang yang menampung mu kkkk manusia menjijikan" ujar shine sebelum berlalu masuk ke limosin mewah itu setelah lisa membukakan pintu.

Jaemin hanya menatap shine aneh. Dia tidka tau harus seperti apa sekarang. Di matanya yeri anak yang cukup baik kok.

"maafkan shine ya yeri, dia memang seperti itu, aku duluan, aku nebeng shine soalnya" yeri mengangguk.

"nee, aku sduah kenal dia lama kkok, sampai jumpa besok jaem"

"ne sampai jumpa"

Jaemin meangkah menuju limosin itu lalu masuk. Saat di dalam dia mendapati shine sudah bersandar penuh pada jok kursi yang di buat lebih rendah lalu telinganya tersumpal airpod, matanya tertutup. Jaemin membuka jas nya lalu menutupi tubuh atas shine yang bahkan bisa menutupi sampai paha shine.

srak

Shine membuka mata saat merasa ada yang melingkupi tubuh atasnya saat membuka mata ternyata itu jas jaemin. Lansung saja shine melempar pelan pada jaemin lagi.

"aroma jas oppa berbeda. Seperti aroma sampah, aku tidak tahan" ujar shine lalu memalingkan wajahnya dari jaemin dan mulai memejamkan matanya lagi.

Sedikit heran. Bau sampah apanya, dia memaki parfum kesukaannya dan kesukaan shine kok, dan tadi dia bahkan tidak bertemu tong sampah sama sekali fikirnya.

.

.


MY FALSE (TAEKOOK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang