7

3.5K 235 8
                                    

ceklek

“maaf aku terlambat” ujar seseorang yg baru masuk membuat semua mata melirik ke pintu masuk.

Dua orang pria berbeda masuk, satunya pria cantik snagat cantik dan satu lagi pria tampan yg dipastikan dia dominan

“MOMMY” teriak shine riang lalu berlari menuju sang mommy dan memeluknya erat.

Itu adalah jungkook dna jimin yg baru saja datang. Jk memeluk shine erat lalu menghujami kepala dan pipi shine dg ciuman begitu juga dg jimin menciumi wajah shine dg ciumannya.

Deg

Jantung th berhenti berdetak melihat siapa yg baru saja dating. Itu adalah jungkook mantak keasihnya dan jimin sahabatnya. Tae berfikir apakah shine anak jungkook fikir tae.

Jk dan jimin berjalan berdua menuju sofa dan duduk di seberang tae dan yeri. Lalu sungjae duduk di single sofa nya.

“sungjae ada apa ini” Tanya jimin pada sungjae sembari tangannya terus mengelur rambut shine penuh sayang.

“begini tuan shine terlibat perkelahian dg yeri, dia menampar yeri sampai seperti itu” ujar sungjae.

Jimin dan jungkook menlirik gadis yg di depannya dan baru ngeh kalau di depannya kini adalah tae.

Keduanya sedikit terkejut dan saling pandang lalu saling mengembangkan seringai. Jujur saja dari tadi mereka hanya focus pada shine.

“oh ada tuan kim disini, apa yg kau lakukan disini tuan kim” Tanya jimin dg nada yg sangat tiak bersahabat. Tae sedikit heran kenapa jimin begini padanya.

“seharusnya aku yg bertanya jim, apa yg kau lakukan disini dan kenapa kau memperlakukan anak sialan itu begitu” ujar tae membuat jk geram marah, dia tiak pernah memanggil anak nya seperti itu sedangkan tae yg sebutir beras pun tidan pernah memberi seenaknya saja menghina anaknya.

“jaga ucapanmu tuan kim, tolong tunjukan kalau kau memang org yg terhormat lewat kata2 karna kata2 mencerminkan diri sendiri. Dan lagi anakku bukan anak sialan asal kau tau.”

“terserah dan lagi apa yg kau lakukan dg jalang ini jim”

Brak

Prangg

“SHINEE” teriak jimin dan jungkook

Meja dengan alas kaca setebal 3 cm itu hancur berantakan karna tonjokan dari shine. Shine dari tadi sudah menahan amarahnya karna di bilang anak sial oleh ayahnya sendiri.

Yah shine sudah tau kalau tae ayah kandungnya. Di tambah dia mengatakan jungkook jalang jelas lah shine tidak terima. Jadi dia meninju meja itu melampiaskan amarahnya.

“shine hiks astagaa tanganmu berdarah hiks shine” panic jungkook karna tangan anaknya sudah di penuhi darah dan kaca yg pecah2 itu juga di enuhi darah.

Tae, yeri dan ketiga pemuda juga sungjae bergidik ngeri melihat shine dg mudahnya menghancurkan kaca tebal itu.

“tenang mom, I’m oke hmm” ujar shine menenangkan sang mommy.

“sungjae di mana kotak obatmu” teriak jimin tak kalah paniknya.

Sungjai berlari ke lemarinya mengambil kotak obat dan mulai membersihkan darah yg memenuhi tangan kanan shine.

“haaa, kau dengar aku tuan kim yg terhormat. Mommy ku bukan jalang, aku bukan anak sialan, aku anak yg di besarkn dg kasih sayang asal kau tau. Aku berlimpah kasih sayang. Aku menampar anakmu karna dia memanggil mommy ku jalang. Wahhh kau dan anakmu benar2 sama2 brengsek ya. Aku tidak heran kenapa anakmu juga demikian, dan lagi aku bersyukur mommy memilih pergi meninggalkan pria brengsek seprti kau tuan kim. Seharusnya tadi aku tidah hanya menampar anak kurang kasih sayang ini tapi juga membenturkan kepalanya nya untuk memancing ayahnya agar lebih perhatian padanya dan sadar keadaan, tenang saja, aku janji jika setelah ini kejadia seperti ii terjadi lagi ku pastikan untuk memisahkan kedua kaki dan tangan anak mu itu dari tubuhnya tuan kim.” ujar shine dg deep voicenya.

Jungkook dan jiminy g tadinya sibuk mengurus luka shine sedikit tertegun mendengar nada kelewat dingin dari shine. Ini pertama kalinya shine begini. Taehyung sedikit tertegun mendengar ucapan shine, jadis shine tau masa lalu dia dan jungkook fikir taehyung.

“kau…” shine menunjuk taehyung dan yeri

“akan ku pastikan kau akan selalu hidup dalam penderitaan tuan kim karna sudah bermain2 dgku dan membuat mommy ku menangis selama ini.

Camkan perkataanku”

“memangnya apa yg bocah sepertimu bisa lakukan huh? Kau hanya bocah 17 tahun yg tau bermain” remeh tae, jujur saja sebenarnya dia sedikit takut melihat tatapan tajam bocah itu mirip dg tatapannya. Tunggu mirip dg nya? Tidak mungkin, itu hanya kebetulan.

“kau benar, aku hanya bocah 17 tahun yg hanya tau bermain, tapi permainan ku adalah permainan yg sangat2 menyenagkna tuan, jadi kalau kau ingin lihat seperti apa permainanku silahkan usik kehidupan ku makan akan kutunjukan permainan kesukaanku”

“ssstt sudah princes, kau tidak perlu bermain dg mereka, itu hanya akan mengabiskan waktu mu. Dad akan pastikan merka tidak akan macam2 setelah ini” ujar jimin lalu mengecup tangan shine yg sudah di balut perban. Sedangkan jungkook memeluk anaknya dari samping dg sedikit isakan sambil melirik tangan shine.

Shine jadi merasa bersalah karnanya. Lalu mengelus pipi mulus sang mommy menghapus air matanya. Dan tersenyum lembut dan menengkan.

“kau lihat kim yeri, mommyku menangis bahkan hanya karna luka kecil. Biar ku tebak ibumu dan juga ayahmu ini pati tidak pernah menangis saat kau sakit kan, meski kau sekarat sekalipun apa aku benar” ujar shine membuat yeri teringat kembali saat di mana dia sakit dan kedua ortunya masih memilih mengurus perusahaan. Melihat waja murung yeri membuat shine makin senang.

“kau tau, bahkan daddy ku merelakan meeting nya hari ini dg klien dari spanyol dan memilih datang ke sini demi aku, aku yakin daddy ku akan kehilangan ratusan milyar dolar karna membatalkan meeting itu hahaha ku tebak lagi ayah mu itu bahkan tidak mau ketinggalan meeting meski hanya meeting dg pemilik saham kan hmm” lagi ucapan shine membuat tae dan yeri geram.

Tae garam karna ucapan shine seolah mengatakan perusahaannya lebih penting dari anaknya dan yeri geram karna lagi2 shine mantatakan hal yg membuatnya iri dg yg lain. Namun tae dan yeri hanya bisa diam itu semua benar.

“baby sudah ya, lebih baik kita pulang hmm, kita periksa luka mu ke dokkter daddy tidak mau lukanya nanti infeksi” ujar jimin dg nada yg ketara sekali kekawatirannya.

“benar princess. Mom akan mengurus semuanya untuk mu hmm, tidak usah pusingkan ini oke, mom percaya kau melakukan hal yg benar” tambah jk. Membuat shine tersenyum menang. Kadua org tuanya ini memang sangat paham akan dirinya.

“sungjae aku akan mengurus ini nanti, dan untuk kalian bertiga” jungkook menunjuk ketiga siswa yg babak belur tadi.

“ku rasa kalian sudha merasakan sentuhan dari tangan mulus putriku, jika kalian ingin lebih jangan sungkan untuk kembali memancing amarahnya oke. Ahh dna satu lagi, ku sarankan agar kalian lebih pintar lagi meihat calon korban dan siapa yg menyuruh kalian hmm, jangan sampai hanya membuat kalian yg rugi” ujar jungkook pada ketiga pemuda itu membuat merka hanya bisa menunduk takut.

“kajja princess kita pergi” ujar jimin lalu menggendong shine ala koala di depan.

Hingga shine bisa melihat yeri dan tae di belakangnya. Lalu shine menjulurkan lidahnya seraya mengeje yeri juga mengacungkan jari tengahnya dan seringai tajam setelahnya mendusel manja ke leher jimin.

Membuat jimin hanya terkekeh melihat manjanya shine padanya. Sedangkan jungkook mengelus rambut shine sayang.

Pemandangan itu entah kenapa tae sedikit tidka suka. Karna entah kenapa ada setitik sakit saat shine terluka tadi lalu melihat jungkook menangis karna shine terluka.

Mengingat luka shine tae teringat pada kaca meja tadi lalu mengambil pecahannya menelisik sisinya melihat ketebalan kaca itu lalu berdecak kagum akan kekuatan anak itu.

.
.
.
Udah di up.ulang ya maaf ya penulis juga manusia hehe

MY FALSE (TAEKOOK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang