| 64 | Kegelisahan Yoongi

1.6K 209 81
                                    

Pagi ini, mendung sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, mendung sekali. Junghwa menyeduh teh dan duduk tepat di samping sang suami. Sedangkan Sam, asik menonton siaran berita di televisi. Sebelah tangan si tampan gunakan untuk menepuk pelan pantat Namjoon, bocah yang tertidur di pangkuan beberapa waktu lalu setelah lelah mengoceh berbagai macam hal.

"Persidangan Seungyeo sudah selesai, apakah kau mau melakukannya sekarang?" tanya Sam pada Junghwa.

Sang istri sejenak terdiam. Dia mengusap ujung cangkir sembari berpikir keras. "Aku sedikit takut, jika mereka menolak kesepakatan yang kita buat, apa yang akan kau lakukan?"

Sam memijit pangkal hidung lelah. "Kita kan sudah bicarakan ini berkali-kali, tenang saja aku sudah mengatur semua."

"Tapi jika sampai masalah ini jatuh ke persidangan, bagaimana jika mereka meminta Seungyeo untuk bicara? dia akan mengatakan semua hal buruk tentangku," cemas Junghwa mulai meremat jemari di bawah sana.

Jujur sekali, salah satu hal yang dia takuti saat ini memang benar-benar Seungyeo. Apabila kesepakatan antara dirinya dan Yura tidak berjalan dengan baik dan pengajuan hak asuh kembali dipermasalahkan, Seungyeo pasti akan menjadi penghalang segalanya.

Menyadari kekhawatiran sang istri, Sam mengenggam jemari indah itu sembari menimpali,
"menurutmu kenapa aku meminta untuk kau menunggu sampai kasus Seungyeo selesai? tentu saja karena dia sudah menjadi tahanan tetap, ada banyak orangku di dalam sana. Dia tidak akan bisa bicara apapun."

Permainan yang Sam mainkan, terkadang membuat Junghwa was-was. Dia tahu, semua ini tentu tidak akan pernah adil bagi Yura. Tapi, Junghwa ingin menjadi egois sekali saja. Dia hanya ingin kembali merengkuh para permata hati. Tidak ada niat menyakiti atau apapun itu. Taehyung dan Jungkook juga bisa tumbuh penuh kasih sayang di dalam rengkuhan hangat seorang ibu yang pasti akan dia berikan begitu tulus.

Maka, Junghwa hanya mengangguk pelan. "Anak-anakku akan kembali di sini, di dalam pelukanku, menjadi adik kecil Namjoon. Kau berjanji bisa melakukannya untukku kan, Sam?"

Sam mengangguk. Dia mencium hangat surai lembut sang istri sembari berbisik, "aku akan menjadi ayah mereka juga, akan kuusahakan yang terbaik untuk kalian."

Detik itu Junghwa tersenyum hangat di dalam dekapan sang suami. Sedangkan Namjoon, tanpa mereka sadari bocah ini masih belum tertidur bahkan sejak Junghwa datang menghampiri. Dia mengigit bibir dalam. Percakapan dewasa antara Junghwa dan Sam sayang sekali dapat Namjoon pahami, membuat si lesung manis ingin menangis keras, berteriak dan melakukan segala hal untuk menyadarkan sang ayah.

Namjoon tidak mau merebut apapun, dia tidak ingin membuat orang lain tersakiti apalagi dengan cara yang tidak bisa dibenarkan. Sam adalah seseorang yang selalu dia percaya sejak masih kecil. Papa yang begitu berwibawa, cerdas dan penuh kasih sayang. Sang pahwalan, juga guru bagi Namjoon di saat bersamaan. Tapi kini, bocah ini sangat kecewa. Mendengar apa yang keluar dari bibir Sam beberapa waktu yang lalu, Namjoon merasa sang ayah begitu jahat.

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang