| 13 | Kalut

14.8K 1.8K 247
                                    

Seungyeo melangkah membawa Taehyung ke dalam bilik kamar mandi pria yang benar-benar sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungyeo melangkah membawa Taehyung ke dalam bilik kamar mandi pria yang benar-benar sepi. Tak ada seorangpun selain mereka berdua di tempat ini. Taehyung yang tidak tau apapun hanya bisa menangis seraya memeluk erat leher sang ayah. Sedikit tersentak, kala Seungyeo melepas pelukan tangan itu dan menempatkan tubuh si kecil di atas kloset duduk yang tertutup.

"Hei, dengarkan aku," titahnya dengan tegas.

Tidak terdapat nada main-main dari setiap kalimat yang terucap. Tentu saja hawa menakutkan bisa si kecil rasakan, di tambah raut wajah sang ayah yang terlihat semakin garang membuatnya tak bisa lagi berkutik.

"Kau harus tau, sejak saat itu aku bukan lagi ayahmu. Jadi, tolong, berhenti memanggilku ayah dan bersikaplah seolah kau tidak mengenaliku," ucapnya memberi pengertian dan penekanan pada beberapa kata.

Taehyung masih sangat kecil untuk memahami apa yang dikatakan ayahnya. Dia hanya terus menatap sembari mulai kembali mengulurkan tangan dan melafalkan kata ayah berulang kali.

Dengan kasar Seungyeo mengusak surai frustasi. Memikirkan bagaimana kalimat yang dapat membuat anak ini paham maksud dari perkataannya. Emosi sudah memuncak tapi sebisa mungkin ia menahan amarah karna Seungyeo sadar, melukai Taehyung saat ini bukan hal yang cukup menguntungkan untuk dirinya.

"Dengarkan aku baik-baik. Sekarang aku bukan ayahmu lagi! kenapa kau sangat bodoh hanya untuk memahami hal itu ?!" bentaknya dengan kasar membuat si kecil terlonjak kaget dan mulai mengeluarkan isak tangis.

"Hiks, a-ayah janan malah-malah hiks, takut hiks, Taetae takut," ucapnya dengan sesegukan.

Seungyeo benar-benar muak. Ia memutar tubuhnya dan mengarahkan kepalan tangan untuk memukul dinding kamar mandi dengan begitu kencang. "Aku membencimu bodoh! benar-benar membencimu! membenci adikmu, dan ibu sialanmu itu!"

Saat itu pula tangisan Taehyung terdengar semakin kencang. Seungyeo mengusap kasar surainya, dengan cepat ia menatap Taehyung tajam seraya membentak keras, "diam!"

Seolah perintah, Taehyung benar-benar mencoba menahan tangisan. Seungyeo menghela dalam, lantas kembali memposisikan tubuh tepat di hadapan sang anak.

"Aku bukan ayahmu lagi, jadi jangan pernah panggil aku ayah," ucapnya dengan nada dingin.

Seungyeo sudah membuat kalimatnya tak berbelit agar bocah di hadapannya ini mengerti benar apa yang ia ucapkan.

"K-kenapa hiks, kenapa Taetae dak boleh pandil Ayah?" tanya si kecil sembari menatap sorot mata tajam yang Seungyeo pasang.

"Karna aku sudah muak. Kau anak yang sangat nakal, aku membencimu, aku benci adikmu, kalian sangat memuakan."

Tepat setelah itu isak tangis Taehyung kembali terdengar. Hal yang tertangkap di dalam otaknya saat ini seperti apa yang diucapkan Seungyeo. Dia nakal, ayahnya bilang Taehyung bukan anak yang baik.

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang