Hari ini entah mengapa Yura tiba-tiba terserang demam. Itu sangat buruk tentu saja karena selain tidak diperbolehkan melakukan kegiatan rumah, ia juga tidak dapat memantau anak-anak seperti biasa. Tapi beruntung, ini hari libur yang berarti Hyungwoo ada di rumah untuk sejenak menggantikan posisi istrinya untuk mengurus anak-anak.
Tentu saja bukan hal yang sepele. Yura itu hampir tak pernah sakit sampai kondisi di mana ia tidak bisa bangun dari tempat tidur. Hyungwoo sendiri juga tidak pernah merasakan sensasi seorang diri mengurus keempat putranya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana itu terjadi, karena bahkan hanya mengurus salah satu di antaranya saja sudah mampu membuat kepala si tampan seperti ingin pecah. Tapi ya walau bagaimana jadinya nanti, ia harus menjalankan tugasnya dengan baik. Kendati diri sendiri tidak terlalu yakin jika semua akan berjalan dengan amat mulus seperti harapan.
Dan pagi terberatnya disambut oleh Seokjin yang keluar dari kamar masih dengan piyama serta mata yang nyaris kembali terpejam. Yah, itu artinya jika si tertua sudah bangun, tak lama lagi akan muncul kedua adiknya dari balik pintu, yang berarti perjuangan Hyungwoo hari ini akan segera dimulai.
"Mama mana?" tanya si kecil mengerutkan kening bingung, karena biasanya hal pertama yang ia lihat setelah membuka mata adalah Yura, bukan Hyungwoo.
"Mama sedang sakit. Jadi hari ini biarkan Mama istirahat ya," sahut si tampan menjelaskan.
Seokjin merespon dengan mata yang membulat terkejut. Ia mendongak seperti memastikan kebenaran perkataan sang ayah, membuat Hyungwoo hanya bisa menghela napas dalam, apa segala ucapannya sama sekali tidak dapat dipercaya hingga anak itu ragu terhadapnya?
"Jenguk saja ke kamarnya kalau tidak percaya," ucap Hyungwoo kemudian.
Melihat itu Seokjin lantas mengangguk percaya dan beranjak menuju sofa karna mata sipitnya benar-benar masih terasa lengket.
"Papa, aku lapar," tuturnya sembari memposisikan tubuh berbaring dengan nyaman.
Seketika itu Hyungwoo sadar jika dia sama sekali belum mempersiapkan apapun untuk sarapan para prajurit kecilnya. Ketika baru akan melangkah menuju dapur, suara kecil terdengar dari arah pintu kamar membuat pria tampan itu dengan spontan menoleh.
"Mama, Taetae mau pup," itu Taehyung. Lengkap dengan menyeret Limbo, ia berjalan dalam keadaan mata yang terpejam seraya bergumam secara berulang jika dia ingin buang air besar. Tentu dengan cepat tanggap Hyungwoo berlari mendekat, dan meraih tubuh gembul anak itu untuk ia gendong.
Yoongi keluar dari kamar tepat setelah sang ayah melesat cepat menuju kamar mandi. Bocah itu berjalan malas-malasan ke arah Seokjin yang berbaring terpejam di atas sofa.
"Mama kemana?" tanya Yoongi saat menyadari ada yang berbeda dari pagi hari ini.
Yang lebih tua hanya menghela napas dalam, kemudian menjawab seadanya. "Papa bilang sakit, jadi Mama istirahat. Kita jangan ganggu-ganggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfiction"Ma, Yoongi tidak mau punya adik baru! langsung dua pula, super extra biggest no!" --- Bismillah, Start : 13 July 2019 End : - ✒ Story By Lien 🖇 Cover By RiMa_LA