| 60 | Hari Kacau

9.9K 1.4K 511
                                    


Hembusan napas Hyungwoo yang terasa cukup kasar membuat suasana hening di ruangan ini tampak sedikit menegangkan bagi Yura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hembusan napas Hyungwoo yang terasa cukup kasar membuat suasana hening di ruangan ini tampak sedikit menegangkan bagi Yura. Jujur saja si cantik teramat takut pria di sampingnya ini akan meluapkan segala emosi kala melihat kembali wajah Seungyeo setelah sekian lama. Apalagi ia sudah mengetahui fakta jika pria itu lebih bejat dari yang mereka pikir sebelumnya. 

Cklek

Seorang lelaki berpawakan tinggi berjalan memasuki ruangan dan duduk di hadapan mereka dengan borgol di kedua tangan. Dia menatap tanpa minat, tanpa emosi, tanpa sedikitpun cahaya kehidupan di dalam sorot mata. "Hanya sampai jarum jam di angka sepuluh. Jangan membuang-buang waktu."

Hyungwoo terlihat sejenak menarik napas dalam untuk mengontrol rasa amarah dalam diri. Ia menatap tegas pria di hadapan, lantas mulai mengeluarkan sebaris kata tanya.

"Apa yang sebenarnya sudah kau lakukan pada mereka?" ucap si tampan dengan nada bicara rendah namun penuh penekanan.

"Apa harus kujabarkan padamu semua yang kulakukan pada anak itu? lagipula, sudah berlalu kan? mereka juga telah bahagia bersamamu," sahut Seungyeo meninggalkan sedikit jeda sebelum melanjutkan penggalan kalimat.

"dan aku, sudah mencoba menebus apa yang telah kuperbuat. Tidakah itu cukup untuk kalian?" jelas pria ini sembari mengangkat benda yang mengunci kedua tangan tepat di hadapan mata Hyungwoo membuat si tampan terbungkam seketika.

Sedang di sisi lain, Yura tetap terdiam. Ia saat ini sedang berperang dengan pikiran tersendiri. Masih menatap fokus Seungyeo di hadapan, melihat dengan jelas seseorang yang selalu sang anak sebut dalam setiap mimpi dalam sepanjang malam kala awal Taehyung masih menjadi anggota baru keluarga mereka.

"Kenapa kau begitu membencinya?" tanya wanita ini begitu tiba-tiba.

Seungyeo mengernyitkan dahi, dia mengalihkan tatapan secara mendadak dan sedikit berdecih lirih. "Apa perdulimu? jangan terlalu libatkan perasaan di sini, kau sedang berbicara dengan seorang kriminal."

Yura tidak perduli dengan apa yang Seungyeo katakan. Dia masih menatap dalam sosok itu dengan bola mata yang mulai berkaca. "dulu, dia selalu menanyakanmu sepanjang malam, dia masih mengharapkanmu datang dan membawa mereka kembali. Taehyung sangat menyayangimu sekalipun kau sudah berulang kali membuatnya tersiksa, apa kau itu tidak punya hati?"

"Anak itu bodoh, seperti ibunya."

"Tutup mulutmu!" murka Hyungwoo membuat Yura membulatkan mata terkejut. Ia menarik sang suami agar kembali tenang dan duduk dengan nyaman. Ini bukan saat yang tepat untuk menciptakan keributan.

"Kalian hanya tidak tahu," lirih Seungyeo mengepalkan tangan erat.

Si cantik terdiam selama beberapa detik. Ia mencoba mencerna apa yang telah Seungyeo katakan. Semua terlihat jelas jika pria itu amat membenci wanita yang telah melahirkan kedua prajurit kecilnya. Lantas, ia mulai bertutur begitu dalam. "Seungyeo, apapun yang terjadi antara kau dengan istrimu, itu bukan salah mereka."

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang