| 38 | Seoul

11.7K 1.4K 497
                                    

Seoul akan tetap menjadi tempat terindah untuk Sam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul akan tetap menjadi tempat terindah untuk Sam. Tempat pertama kali ia bertemu dengan mendiang istrinya kala mereka masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Anak muda yang masih terlalu dini menjalin suatu hubungan. Tapi mereka hanya berteman kala itu, sebatas sahabat. Hingga pada saat berpisah, dan kembali bertemu pada universitas yang sama, akhirnya kedua insan tersebut menjalin kasih yang sesungguhnya.

Sampai detik kala sang istri menghembuskan napas terakhir tepat setelah melahirkan buah cinta mereka. Sam mau tidak mau pergi meninggalkan segala kenangan yang tersimpan di rumah ini, istana indah yang mereka bangun bersama.

Namun kini, Sam kembali harus menapakan kaki di sini. Dan kembali mengingat kenangan lama. Memandang pigura besar di hadapan dengan senyuman sarat akan kerinduan.

"Daddy! itu foto siapa?" tanya bocah kecil yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan.

Sam sejenak tersentak kaget. Tapi tak lama, karena pria tampan itu seketika mengendalikan ekspresi dan berjongkok di hadapan sang putra, "itu, eomma."

Ada kerinyitan bingung pada dahi anaknya. Namjoon memang pernah melihat album foto berisikan sang ibu dahulu, tapi karena sudah lama sekali, ia sampai lupa. "Eomma? tapi Namjoon hanya punya Mommy!"

Ada rasa sakit mendengar apa yang anak ini katakan. Ia membayangkan bagaimana sang istri di sana jika saja mendengar kalimat terlontar dari permata hati yang ia lahirkan bersusah payah. Namjoon sudah terpisah terlampau jauh dengan ibunya, bukan hal yang pantas untuk di salahkan jika hati anak itu juga perlahan beranjak menempati sandaran baru yang selalu ada di sisi. Bukan sosok fana yang tak akan pernah bisa ia lihat kembali.

Hingga seketika, Sam tersentak. Ia semakin merasa kesakitan begitu menyadari hal yang sama juga terjadi pada Junghwa. Ia sudah menjadi manusia jahat yang memisahkan seorang ibu dengan buah hatinya. Mungkin saja, jauh di sana, dua malaikat hati Junghwa juga tak akan pernah tahu dan mau tahu mengenai ibunya. Hal itu tentu saja membuat Sam benar-benar kembali dirundung rasa bersalah.

"Di mana Mommy?" tanya pria bermata biru laut tersebut seraya mengendong Namjoon keluar dari ruangan ini.

Senyuman si bocah mengembang, lantas menunjuk pintu kamar yang sedikit terbuka. Junghwa ada di sana. Tengah beristirahat. Mendadak ia ingat betapa kacau raut wajah sang istri setelah mereka mendarat di bandara penerbangan pagi tadi.

Sam menghela dalam, "Namjoon, mau tidak main di taman belakang dulu? ada Nami di sana, nanti Daddy menyusul."

Lantas setelah itu si kecil berlari menuju taman belakang rumah. Sempat tersandung ujung pintu hingga jatuh begitu keras, tapi anak itu segera berdiri dan kembali berlari seolah tak terjadi apapun. Sam tersenyum tipis, anaknya itu kuat sekali.

Dengan langkah lambat, ia berjalan memasuki kamar. Lagi-lagi menghela dalam, setelah melihat Junghwa tidak benar-benar tertidur, hanya menutupi tubuh dengan selimut sembari memandang jendela besar di ujung ruangan dengan tatapan sendu.

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang