| 17 | Ekor Tupai

14.8K 1.7K 500
                                    

Setelah selesai mengantar si sulung, kini Hyungwoo melaju ke taman kanak-kanak Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai mengantar si sulung, kini Hyungwoo melaju ke taman kanak-kanak Yoongi. Ia sejenak melirik ke samping, terlihat sang prajurit es kecil miliknya ini masih saja cemberut di sepanjang perjalanan. Seperti, terpaksa sekali berangkat sekolah. Padahal tadi dia sendiri yang bilang mau sekolah. Hal itu mampu membuat Hyungwoo terkekeh merasa lucu.

"Hyung, kalau tidak mau sekolah itu bilang. Jangan cemberut-cemberut seperti itu," ucapnya dengan kekehan menyindir.

Sontak saja si kecil mendelik kesal, "IH YOONGI MAU SEKOLAH KOK!" pekiknya tak terima.

Hal itu membuat sang ayah merasa semakin ingin terpingkali saja. Tapi coba ia tahan karna sadar Yoongi itu tempramen sekali, pasti dia akan marah jika merasa Hyungwoo sedang mengejek, padahal memang niatnya ingin mengejek sih.

"Nanti, pulang sekolah Papa ajak ke toko mainan yang kemarin baru di buka. Dengar-dengar sih ada Lego keluaran terbaru di sana," tawar Hyungwoo guna mengembalikan mood si pucat manis.

Tentu saja setelah itu Yoongi melebarkan mata antusias. Ekspresi muram yang sebelumnya ditunjukan berganti dengan raut penuh kegembiraan. Sudah Hyungwoo duga sebenarnya, mudah saja membuat anak itu kembali ceria, dengan diiming-imingi Lego baru saja sudah membuat si kecil seperti terlahir kembali ke dunia.

"JANJI! tidak boleh bohong! Kalau bohong Mama tidur bersamaku seminggu. Tidak boleh sekamar dengan Papa. Titik, tidak ada bujukan," tegas si kecil dengan sorot mata membara-bara.

"Iya, tidak bohong. Sudah sampai. Ayo, turun," ucap Hyungwoo setelah memarkirkan mobil di area depan taman kanak-kanak.

Pria setengah baya itu membuka pintu mobil dan menunggu putranya turun. Setelah terlihat, dengan sigap ia mengandeng jemari mungil Yoongi dan membawa anak itu masuk ke dalam kawasan taman kanak-kanak.

Ini masih pagi, tapi suasana di dalam sudah ramai sekali. Ada satu wanita yang berjalan mendekati mereka dan tersenyum amat manis. "Halo? Yoongi ya?"

Yoongi hanya menunduk seraya mengeratkan genggaman pada jemari ayahnya. Melihat tak ada respon, Hyungwoo mulai mengangkat suara. "Ah iya, ini Yoongi. Apa kelas sudah mulai sedari tadi?"

Wanita itu menggeleng masih dengan senyuman ramah yang terpahat indah di bibir mungilnya. "Belum, 10 menit lagi kelas baru akan di mulai. Sayang, ayo masuk, kita bermain bersama."

Uluran tangan wanita cantik itu terlihat jelas di hadapan mata si kecil. Yoongi jadi salah tingkah, ia bingung apa harus maju untuk meraih atau mundur memegang erat ayahnya. Namun, dorongan lembut ia terima dari arah punggung, yang tidak lain tidak bukan itu pasti Hyungwoo. Sang ayah memberi kode pada Yoongi agar anak itu membalas uluran tangan dari guru cantik yang sekarang berdiri di hadapan mereka.

Tapi jika langsung peka, bukan Yoongi namanya. Anak itu malah beringsut mundur ke belakang kaki ayahnya. Hyungwoo terkejut tentu saja, ia juga tiba-tiba menjadi sedikit canggung, tidak enak hati pada wanita cantik yang masih sabar membujuk Yoongi agar ikut dengannya.

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang