Selepas tragedi pertengkaran Jungkook dengan saudara sepupu Jimin tempo hari, bocah bebek itu kembali menghilang, tak pernah terlihat bermain atau sekadar berkunjung untuk menemui sang teman. Hampir setiap sore Taehyung berdiri di depan pintu untuk menatap pagar selama setengah jam, kemudian mengadu dengan wajah muram jika dia rindu sekali pada Jimin.
Karena tidak tega, kemarin sore Yura sempat mengunjungi kediaman tentangganya tersebut. Namun salah seorang pembantu rumah tangga mengatakan jika keluarga itu sedang berlibur ke Busan untuk beberapa minggu ke depan. Yah, mau tidak mau ia harus memberi pengertian untuk si gembul. Tidak mungkin mereka menyusul Jimin ke Busan hanya karena Taehyung merindukan teman seperukurannya tersebut.
"Sayang, sepertinya Hyungie tidak bisa bertemu dengan Jimin sampai beberapa minggu lagi," ucap Yura lembut seraya menarik Taehyung yang tengah meminum sebotol susu ke dalam pangkuan.
Seketika, raut wajah bocah itu berubah seratus delapan puluh derajat, semula ceria menjadi tampak benar-benar sedih. Yoongi yang berbaring di atas karpet bulu hanya bisa mendengus melihat hal tersebut.
"Tapitapi, kenapa dak bisa beltemu? Imin dak mau teman-teman Taetae lagi? malah-malah pada Kookie?" tanya Taehyung dengan mata yang mulai berkaca.
Yura menghela napas panjang, "tidak, bukan begitu. Jimin hanya sedang berlibur. Hyungie tidak ingin kan ganggu Jiminie bersenang-senang?"
Tentu saja setelah itu si gembul mendongak dan menggeleng dengan pelan. Ia sangat merindukan Jimin, tapi dirinya juga tidak berniat untuk menganggu kesenangan sang teman. "Iya, dak mau ganggu-ganggu."
"Yah, lagipula apa senangnya bertemu dengan bocah bebek itu," sambung Yoongi tiba-tiba. Prajurit es yang satu ini menatap malas wajah sang adik yang kini balas menatapnya penuh keluguan.
"Kan bisa main pasil-pasil," jawab si gembul seadanya.
Mendengus pelan, bocah berkulit pucat ini kembali membalas, "aku kan juga bisa main pasir."
Tapi tak lama kemudian ia seperti menyadari sesuatu, terlebih kala melihat wajah Yura yang tersenyum gemas. Maka, dengan nada malas ia mengoreksi ucapan yang sebelumnya sempat terlontar. "Ah, lupakan. Mana mau aku bermain dengan bocah cengeng yang tidak bisa bilang er sepertimu."
"Tapitapi, Taetae kan sudah bisa bilang es!" sungut si kecil merasa kesal.
Yang lebih tua hanya menanggapi dengan helaan kasar. "Baru bisa bilang es saja bangga."
Lantas, ia beranjak dari posisi berbaring menuju kamar, meninggalkan Taehyung yang kini memajukan bibir sebal. Bocah gembul ini berbalik menatap sang ibu, kemudian memeluk leher wanita cantik tersebut sembari mengadu kecil, "Mama liat, Yung ejek-ejek. Kan dak boleh."
Yura hanya bisa terkekeh kecil. Ia mengusap lembut kepala belakang sang putra, lantas berbisik, "sstt, tak apa. Yoongi Hyung itu mau bermain denganmu, hanya saja dia malu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfiction"Ma, Yoongi tidak mau punya adik baru! langsung dua pula, super extra biggest no!" --- Bismillah, Start : 13 July 2019 End : - ✒ Story By Lien 🖇 Cover By RiMa_LA