| 65 | Terungkap

1.4K 209 78
                                    

Suasana di dalam mobil Hyungwoo kini diisi penuh oleh suara rajukan ribut si prajurit es yang tiada henti sepanjang perjalanan panjang mereka menuju rumah Namjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di dalam mobil Hyungwoo kini diisi penuh oleh suara rajukan ribut si prajurit es yang tiada henti sepanjang perjalanan panjang mereka menuju rumah Namjoon. Entah mengapa, bocah itu rewel sekali mengalahkan Jungkook yang sudah tertidur pulas dalam gendongan Yura.

Satu hal yang membuat Yoongi tidak mau tutup mulut adalah karena dia tidak ingin ikut bertemu dengan keluarga Namjoon. Ya, hanya itu, tidak lebih. Pun tak ada alasan mengapa, katanya sih sedang tidak mood berbicara. Kan, jawaban yang sedikit menyebalkan. Tentu, Hyungwoo dan Yura melarang keras hal tersebut.

"Nanti aku di mobil saja, titik!" sungut Yoongi mengerucutkan bibir.

Menghela napas dalam, Yura mencoba untuk sabar. "Hyung, kita sebentar saja kok di sana. Lihat, Seokjin Hyung juga masih demam. Mama janji, tidak akan lama. Hyung juga diam saja tidak apa, tidak usah banyak bicara. Mama akan bilang kalau Yoongi Hyung sedang sariawan."

Meskipun sudah dijelaskan secara lembut, Yoongi tetap berpegang teguh pendirian. Dia menyiapkan suara keras-keras lantas membuka bibir untuk menyahuti sang mama, "tapi ak-"

"Tidak ada tapi-tapi, Hyung harus tahu tata krama. Kita diundang ke rumah orang lain dengan niat baik, setidaknya menghargai itu penting," kini Hyungwoo ikut menimpali namun dengan nada yang dibuat sangat tegas. Yoongi nyaris tersentak, nyali menciut seketika.

Ya, itu adalah cara yang selalu Hyungwoo lakukan saat para putranya tidak mau mendengarkan. Oke, mungkin Yura akan mencoba dengan bujukan lembut, tapi jika tidak berhasil juga maka tugas Hyungwoo adalah untuk medisiplinkan, memberi pengertian bukan berarti ia membentak atau menjadi ayah yang tidak mau mendengarkan permintaan sang putra. Tapi ini adalah proses dari pola pendidikan yang dia lakukan selama di rumah, mengajarkan tata krama itu adalah bagian penting untuk kehidupan para malaikatnya di masa depan.

"Sebentar saja ya, Hyung?" lagi, Yura mengulangi pertanyaan untuk memastikan saat Yoongi malah terdiam dan tidak mengatakan apapun.

Menghela napas panjang, bocah itu pada akhirnya mengangguk kecil. "Oke, tapi bilang aku sedang sariawan, tidak mau diajak bicara."

Tersenyum kecil, Yura mengacungkan kedua jempol. Sejenak menyamplak keras lengan Hyungwoo saat ayah empat orang anak itu memasang raut wajah sombong seolah meluluhkan Yoongi adalah tugas mudah yang hanya bisa dia lakukan. Tidak ingat saja kemarin siapa yang minta tolong Yura untuk membujuk si prajurit es melepaskan jambakan pada kepala sang ayah setelah Hyungwoo tanpa sengaja memasukkan robot gundam hasil menabung Yoongi selama 6 bulan ke dalam rongsokan.

"Eungh," suara lenguhan kecil terdengar kemudian.

Itu Seokjin, baru saja bangun dari tidur nyenyak selama lebih lebih dari 15 menit. Bocah ini menoleh sekeliling. Ia menemukan Taehyung tertidur dengan kepala ada dipangkuan serta kaki menjulang ke atas paha Yoongi.

"Hei, Yoon, buka jaketmu sebentar," pinta Seokjin dengan setengah nyawa.

Yoongi mengerinyitkan dahi, tiba-tiba perasaan sedikit tidak enak. "Apa sih? tidak mau, nanti jaketku tersebar virus kuman dan penyakit darimu."

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang