Tidak terasa sudah menyentuh 3 minggu Naeun tinggal di rumah nenek Shin. Seharusnya, masih ada 2 bulan tersisa yang ia habiskan di tempat ini, namun karena suatu hal, mereka harus pulang lebih cepat dari yang diperkirakan. Yah, sekarang adalah waktu bagi Naeun untuk mempersiapkan diri meninggalkan kenangan-kenangan kecil yang tersisa bersama dua teman terbaik yang tak akan pernah ia lupakan.
Tentu saja respon yang pertama kali diberikan Jimin maupun Taehyung saat ia datang untuk berpamitan sesuai seperti apa yang telah si manis duga sebelumnya. Dua bocah laki-laki tersebut kompak berkaca-kaca saat Naeun mengatakan bahwa dirinya harus kembali ke Gwangju hari ini juga.
Dengan memelas Jimin menunduk sedih, "Naeun jangan pulang,"
Si manis hanya bisa melengkungkan bibir ke bawah. Ia menggeleng pelan dan berjalan mendekati Jimin. Sedangkan Taehyung hanya terdiam di tempatnya berpijak. Bocah itu tidak tahu apa yang ingin dia katakan. Jujur saja ia sedih, tapi rasa sedihnya tidak sampai pada titik melarang gadis kecil itu untuk kembali.
"Tidak bisa, harus pulang. Jiminie dan Taetae jangan bertengkar lagi ya, kalau sempat Naeun pasti akan main lagi ke sini," tutur si manis coba menghibur Jimin.
Nyatanya bocah tampan itu malah terlihat semakin sedih membuat Taehyung yang berdiri di sampingnya menjadi ikut prihain. "Imin jangan cedih, kan ada Taetae," ucap prajurit gembul tersebut sembari mengusap pelan punggung kecil sang sahabat.
Naeun mengangguk setuju, "iya, jangan sedih. Kalian kan masih bisa main-main berdua tanpa Naeun," ucapnya ringan, kemudian membawa tubuh untuk memeluk kedua teman kecilnya hingga mereka bertiga saling merengkuh hingga sepersekian menit terlewati.
Saat suara panggilan terdengar dari kejauhan, Naeun menoleh. Itu sang ayah, yang sudah menunggu dirinya di ujung jalan. Spontan, si manis tersenyum dan kembali menatap Taehyung serta Jimin dengan pandangan sedih.
"Naeun sudah harus berangkat," lirihnya dengan sangat tidak tega apalagi ketika melihat Jimin yang sudah seperti menahan isakan.
Dalam satu langkah ke depan, bibir mungil bocah itu menyentuh tepat pada pipi gembil Jimin membuat sang empu sontak membulatkan bola mata terkejut. Anak itu terdiam mematung seolah syarafnya tak dapat lagi menerima rangsang dari luar. Apa yang barusan itu? Naeun baru saja mengecup pipinya? yah, sekiranya itu pertanyaan yang terus berputar dalam pikiran Jimin saat ini.
Sedang di sisi lain si manis hanya dapat menunduk malu. Teringat perkataan Mama jika Naeun sedih, akan terobati oleh kecupan manis. Maka, Naeun memberanikan diri untuk mengecup singkat pipi Jimin berharap dengan itu dapat membuat sang teman tak lagi merengut sedih. Tapi setelah melakukannya kenapa malah ia merasa aneh sendiri? Naeun jadi malu sekali rasanya.
Hingga setelah itu terdengar panggilan ulang dari sang ayah membuat si manis seolah mendapatkan kembali kesadaran. Maka, dengan gugup ia berbalik dan melambai singkat ke arah dua teman lelakinya. "A-aku pergi dulu, sampai jumpa lain waktu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfiction"Ma, Yoongi tidak mau punya adik baru! langsung dua pula, super extra biggest no!" --- Bismillah, Start : 13 July 2019 End : - ✒ Story By Lien 🖇 Cover By RiMa_LA