Semua terasa baik-baik saja setelah beberapa hari terlewat. Hyungwoo bersikap seperti biasa begitupula Yura. Mereka kini sedang bersantai menikmati libur musim dingin bersama anak-anak. Tidak ada pembahasan tentang ayah, ataupun tentang ibu kandung Taehyung yang sampai saat ini masih menjadi mimpi buruk hampir setiap malam.
Yura tahu, situasi tidak akan berjalan dengan mudah, terutama bagi sang putra. Jadi, sebisa mungkin si cantik selalu berusaha membangun atmosfer positif mengelilingi bocah tersebut. Dia tidak ingin kecemasan dan segala pemikiran buruk tentang apapun yang akan terjadi mempengaruhi para prajurit kecil.
Ya, begitulah cara Yura menjaga anak-anak. Setidaknya, itu adalah terbaik yang dia bisa usahakan untuk saat ini.
"Hyungie, lihat, ini ada banyak sekali mainan baru, suka tidak?" tanya Yura sembari menarik lembut jemari Taehyung memasuki ruangan bermain baru yang sengaja dia buat khusus untuk sang anak.
Hal tersebut tentu saja bukan tanpa alasan. Hari ini hingga entah sampai kapan akan datang psikolog anak untuk berbincang dengan Taehyung mengenai kasus Seungyo yang sedang ada dalam status penyidikan. Yura merasa dia harus melakukan sesuatu agar dapat membuat si gembul merasa nyaman, oleh karena itu Yura meminta Hyungwoo membuat ruang bermain yang nantinya akan dipakai saat sesi Taehyung berbincang dan bermain bersama dengan psikolog wanita bernama Park Hyerin.
Ya, kendati sebenarnya dia tidak ingin sang anak kembali mengingat kenangan menyakitkan di masa lalu, bagaimapun penyidikan masih tetap berlanjut sebelum pihak kepolisian bisa mengajukan kasus Seungyo ke persidangan. Jadi, apa boleh buat? yang bisa Yura lakukan hanya mempersiapkan yang terbaik untuk mendukung dan berjalan berdampingan dengan sang anak.
"Woah! bagus sekali! lihat! ada boneka dinosaulus besal besal sekali, Mama!" pekik Taehyung berlari masuk, menyentuh boneka dinosaurus raksasa yang hampir sama tinggi dengan dirinya.
Bocah ini memekik senang sekali, mengelus-elus punggung dinosaurus dengan sebelah lengan mengapit kepala Limbo agar boneka singa bau itu tidak cemburu, katanya. "Limbo cembulu jangan-jangan ya? ini teman balu, bukan musuh, nanti kita belmain belsama, selu sekali lho! senang-senang semua!"
Yura terkekeh kecil, mengusap pucuk kepala sang putra dan kemudian bersandar pada dinding memandangi Taehyung berlarian seperti gasing mengeksplor ruangan selama beberapa menit sampai anak itu berhenti tepat di hadapan sang mama. "Mama, telimakasih, taetae sayang mama, sayangnya sebesal ini, pokoknya besal sekali sampai tak telhingga, mama telbaikkkk seduniaa!!!!"
Yura tersentuh, dia menunduk dan membiarkan bola daging gempal di hadapan memeluk tubuh dengan sangat kuat. Taehyung itu, manis sekali. Anak termanis yang pernah dia miliki. Ya, milik Yura. Hanya milik Yura. Jika dia boleh egois, tidak akan pernah wanita ini membiarkan siapapun mengambil permata hati dari dalam dekapan. Selamanya, Taehyung dan Jungkook adalah milik Yura. Tidak bisa diganggu gugat.
Setelah puas berpelukan dan memutari ruangan lima kali. Mereka berdua keluar kamar. Taehyung melompat-lompat sembari bersenandung dengan jemari digenggam oleh Yura, berhenti tepat saat melihat sosok Yoongi telungkup di ruang menonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfiction"Ma, Yoongi tidak mau punya adik baru! langsung dua pula, super extra biggest no!" --- Bismillah, Start : 13 July 2019 End : - ✒ Story By Lien 🖇 Cover By RiMa_LA