| 49 | Demi Bunga Matahari

9.8K 1.5K 488
                                    

Yoongi bertekad untuk membuat Taehyung memaafkan dirinya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi bertekad untuk membuat Taehyung memaafkan dirinya hari ini. Ya, ia akan melakukan segala cara agar bocah itu menyudahi peperangan antara mereka berdua, karena sungguh, demi tumpukan lego di seluruh penjuru rumah, ia sudah sangat lelah menghadapi kesensitifan sang adik. Bocah es ini sudah cukup muak saat selalu saja menjadi pelampiasan kekesalan si gembul dengan marah-marah tidak jelas dan mengungkit bunga matahari yang rusak akibat tidak ia jaga dengan baik tempo lalu.

Dan tentu saja, cara satu-satunya yang dapat Yoongi lakukan tak lain dan tak bukan adalah dengan mengembalikan bunga matahari yang sama persis kepada sang adik. Dan itu adalah alasan ia berada di sini. Tepat di depan rumah Jimin dengan sorot mata membara. Jemari kecilnya terangkat untuk mengetuk pintu berulang kali karena dapat dipastikan ia tidak cukup tinggi untuk bisa memencet bel di atas sana.

Hanya berselang beberapa menit, pintu di hadapan mulai terbuka lebar, menunjukan seorang wanita setengah baya yang sedikit terkejut atas kehadiran bocah mungil di depan pintu rumah pagi-pagi buta seperti sekarang ini. "Oh? Hai Yoongi Hyung! tumben sekali datang, biasanya Taetae yang kemari. Ada apa?"

Tanpa basa-basi, Yoongi lantas menjawab singkat. "Cari Jimin."

"Ah, Jimin masih tidur. Apa sangat penting? jika iya akan bibi bangunkan," sahut yang lebih tua memberi pengertian membuat si tampan merespon dengan anggukan cepat.

"Penting sekali, Bibi. Kita harus menyelamatkan dunia sekarang juga," timpal anak ini sangat meyakinkan.

Bibi Park hanya bisa terkekeh kecil mendengar jawaban yang terlontar. Yoongi terlihat lucu sekali saat memasang wajah serius di tambah kini si bocah es tengah menukikan alis begitu tegas seolah apa yang ia ucapkan sama sekali tidak bisa di bantah oleh siapapun. "baiklah biar bibi bangunkan dulu."

Sepeninggalan bibi Park, kini yang Yoongi lakukan adalah menunggu. Membangunkan Jimin itu bukan perkara yang mudah. Butuh waktu sekitar 15 menit sampai si bocah bebek keluar dari dalam rumah dengan kedua bola mata yang terbuka sempurna kendati masih sedikit lesu. "Kenapa Hyung datang-datang ke sini?"

Tanpa menunggu lama, Yoongi segera meraih pergelangan tangan Jimin dan menarik bocah itu berjalan keluar melewati pekarangan rumah. si kecil yang masih sedikit linglung hanya bisa mengerinyitkan dahi bingung saat yang lebih tua membawanya berjalan entah kemana.

"Hyung jangan tarik-tarik! sakit tahu!" pekik bocah ini mencoba menghempaskan genggaman erat yang lebih tua, namun sia-sia karena begini-begini kekuatan Yoongi itu lebih besar dari Jimin saat sedang membara-bara.

Hingga tanpa berpikir panjang bocah bebek tersebut mengigit punggung tangan yang lebih tua membuat sang empu memekik kesakitan.

"AWH! SAKIT! kenapa sih tidak bisa diam? tinggal ikut saja kenapa repot sekali?!" bentak si bocah es memelototi Jimin agar yang lebih muda merasa ketakutan.

Tapi bukan Jimin namanya jika takut begitu saja, bocah ini justru balas mendelik sembari menegapkan tubuh dengan berjinjit-jinjit agar terlihat garang, padahal tidak sama sekali. "Loh kok Hyung marah-marah? kan Imin yang di culik-culik!"

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang