Hari ini adalah pembagian hasil belajar untuk Seokjin. Bocah tampan itu memakai setelan baju rapi sembari mengandeng tangan sang ayah memasuki wilayah sekolah. Ia melambai dan tersenyum di sepanjang jalan saat tanpa sengaja berpapasang dengan kawan-kawan sekelas.
Sampai pada koridor utara, langkah kaki Hyungwoo dan si tampan terhenti kala melihat Namjoon melompat gembira di samping Sam.
"Hai! bagaimana nilai Namjoon? pasti bagus kan? jangan-jangan dia mendapat nilai A di semua pelajaran?" tutur Hyungwoo seraya berjabat tangan dengan sang lawan bicara.
Pria berbadan jangkung tersebut lantas membalas dengan kekehan kecil. "Iya, benar."
"HAH?!" itu adalah suara dari Hyungwoo dan juga Seokjin yang terdengar bersamaan.
Sepasang ayah dan anak tersebut spontan menganga mendengar jawaban yang terlontar. Padahal, tadi Hyungwoo hanya bergurau saat menanyakan apakah Namjoon mendapat nilai A di semua mata pelajaran, tapi jawaban yang di beri benar-benar membuat mereka terkejut. "Wow, itu keren sekali Nak."
"Terimakasih, Paman! Seokjin juga pasti mendapat nilai yang bagus," sahut Namjoon kelewat bahagia.
"Yah, tentu. Dia sudah belajar dengan keras, nanti ada yang menangis jika tidak bisa pindah ke kelas yang sama denganmu," canda Hyungwoo membuat sang anak mengerucutkan bibir kesal.
"PAPA IH!" gerutunya kecil. Namun setelah itu tetap saja berkicau dengan kepercayaan diri yang begitu tinggi. "Pokoknya besok jika sudah masuk aku mau duduk di sebelah Namjoon!"
Sedang bocah di hadapan hanya bisa mengacungkan jempol semangat. Lantas beranjak pergi kala sang ayah berpamitan untuk pulang. Diam-diam si tampan meremat jemari Hyungwoo kencang. Mendadak ia memilik firasat buruk.
"Papa, bagaimana jika nilaiku jelek?" tanya Seokjin takut-takut.
Hyungwoo tersenyum tipis sembari mengusak lembut surai sang putra. "Tidak masalah, itu artinya hyung harus balas dendam di kelas dua."
Begitu mendengar kalimat tersebut, Seokjin ikut tersenyum kecil. Yah, apapun hasil yang akan ia terima, semua tidak masalah. Tapi semoga saja dirinya bisa meraih peringkat bagus agar dapat pindah pada kelas yang sama dengan Namjoon.
"Hai, Seokjin!" sapa seorang guru di dalam ruangan.
Hyungwoo beranjak duduk di susul oleh Seokjin. Mereka ada pada posisi berhadapan dengan guru perempuan yang tengah memilah beberapa kertas putih hasil pembelajaran anak-anak di sini. "Tidak bersama Yura dan anak-anak yang lain?"
"Ah, kami datang bersama. Tapi adiknya sedikit rewel jadi Yura menunggu di mobil," jawab Hyungwoo seadanya.
Yah, saat di perjalanan tadi Jungkook tanpa sengaja membuat topi kesayangan Taehyung jatuh keluar jendela. Tidak dapat di ambil karena jalanan yang begitu padat. Berakhir dengan si gembul menangis parah sepanjang jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfiction"Ma, Yoongi tidak mau punya adik baru! langsung dua pula, super extra biggest no!" --- Bismillah, Start : 13 July 2019 End : - ✒ Story By Lien 🖇 Cover By RiMa_LA