| 35 | Nami

11.3K 1.3K 437
                                    

Ini sudah pukul sembilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah pukul sembilan. Seokjin sudah berangkat ke sekolah, sedang Hyungwoo bekerja seperti biasa. Jangan tanyakan kenapa Yoongi tidak pergi ke taman kanak-kanak hari ini. Tentu saja karena lutut, lengan dan dahi masih dipenuhi luka. Sempat, bocah ini merajuk pada Yura agar tetap tinggal di rumah. Tapi pada awalnya Yura menolak, karena bagi si cantik itu hanya luka kecil dan tidak menghambat Yoongi untuk berangkat sekolah hari ini.

Namun, beberapa menit kemudian wanita bersurai kelam tersebut luluh setelah mendengar ringisan kesakitan sang anak saat berjalan ke kamar mandi. Tidak tahu saja jika Yoongi hanya sedang berakting. Yah, bocah ini sedikitnya sudah mempelajari hal semacam itu dari sang kakak.

Dan kini, Yoongi hanya bersantai di depan televisi sembari memakan sereal kesukaan tanpa gangguan siapapun, karena Jungkook dan Taehyung masih terlelap nyenyak. Benar-benar hari yang membahagiakan. Ternyata bertengkar dengan anjing dapat membuatmu bahagia, sehari setelahnya.

Tapi, siapa sangka itu hanya bertahan dalam beberapa menit?

"Hyung, bisa tolong bangunkan Hyungie? adikmu harus sarapan dan mandi," dari kamar, Yura melangkah keluar membawa Jungkook yang masih terpejam di dalam gendongan.

Ah, tidak. Baru saja Yoongi merasa dapat menikmati hidup, kenapa sebentar lagi sudah akan di beri gangguan? "akh, Ma! lutut Yoongi sakit sekali, duh!" ringisan penuh kebohongan yang terlihat kemudian membuat si cantik hanya dapat menghela dalam.

"Hah, ya sudah. Kalau begitu jaga Jungkook sebentar. Biar Mama bangunkan Hyungie," sahut Yura menurunkan Jungkook pada karpet bulu dekat dengan si prajurit es.

Kala sang ibu sudah melangkah menjauh, dengan cepat Yoongi menggeser tubuh 2 meter dari Jungkook. Ia masih sangat was-was pada balita mungil yang saat ini tengah mengeliat sembari mengisap dummies dengan tenang di ujung sana. Jungkook itu tak terduga, maka darinya memang lebih baik mulai dari hari ini Yoongi selalu memasang kewaspadaan.

Tok tok tok

Suara pintu yang di ketuk dari luar seketika membuat si tampan menghela jengah. Mencoba tidak perduli, bocah ini kembali sibuk menyuap sedikit demi sedikit sereal berharga miliknya, kendati ketukan pintu masih terus saja berbunyi.

"Hyung? kenapa tidak di buka?" ujar Yura yang baru saja keluar dari kamar membawa Taehyung dengan mata berair di dalam gendongan.

Yoongi mengangkat bahu tak mau tahu, membuat sang ibu hanya bisa menghela dalam. Sejenak, Yura mengecek si bayi yang masih memejamkan mata, lantas berjalan ke arah pintu dan membuka secara perlahan. "Iya, siapa?"

bruk

"TAETAE! CHIM MAU MAIN!" pekik bocah kecil di bawah sana, yang kini memegangi kaki Yura sembari terkekeh riang.

Si gembul yang masih pada garis antara alam sadar dan bawah sadar hanya menguap kecil, membuat Yura tersenyum hangat. Wanita cantik ini mengulurkan jemari untuk mengusap surai Jimin sembari berucap lembut, "Taetae mandi dulu sebentar ya? Jiminie bermain bersama Yoongi Hyung dan Jungkookie dulu, tak apa kan?"

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang