| 28 | Tragedi di ayunan

12.4K 1.5K 376
                                    

Tidak ada hal yang lebih menakutkan bagi Hyungwoo daripada sebuah ancaman yang menyangkut tentang anak-anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada hal yang lebih menakutkan bagi Hyungwoo daripada sebuah ancaman yang menyangkut tentang anak-anaknya. Sungguh, ia benar-benar tak bisa berpikir jernih lagi saat mendengar seseorang dari seberang telepon mengatakan bahwa ia adalah ayah dari Taehyung dan juga Jungkook.

Maka, saat orang itu mengirim sebuah alamat, mau tidak mau Hyungwoo segera melaju tanpa memikirkan kemungkinan yang akan terjadi nantinya, karena sungguh ia sama sekali tidak mempersiapkan apapun.

Dan kini, Hyungwoo berakhir pada tempat yang sangat menjijikan. Sebuah bar kecil di mana banyak orang di dalamnya menjual diri, pun beberapa dari mereka melakukan transaksi aneh yang bahkan tanpa mengamati dengan jelas sekalipun ia tahu jika itu benda terlarang.

Tak ingin berlama-lama, Hyungwoo meraih ponsel, berniat menghubungi orang yang sudah menariknya datang ke tempat ini. Namun, belum sampai menekan tombol panggilan, ia sudah dikejutkan oleh tepukan singkat pada bahu, hingga secara refleks ayah muda ini membalikan badan tersentak.

"Hai, Kim Hyungwoo. Kalau tidak salah, kita pernah bertemu. Bagaimana kabar Seokjin hari ini?" tanya orang itu memasang raut wajah menyeramkan.

Hyungwoo tentu saja membulatkan mata terkejut. Ia tidak merasa asing karena ingat betul, pria di hadapan saat ini adalah paman baik hati yang menolong Seokjin tempo lalu. "K-kau yang menelponku?"

Tawa hadir sebagai respon dari pertanyaan bodoh sang lawan bicara. Pria berbadan tegap itu, siapa lagi jika bukan Seungyeo, terkekeh seraya mengangguk singkat.

"A-apa maumu?" kembali nada tanya keluar dari belah bibir Hyungwoo.

Pria ini bukan lagi paman baik yang sudah menolog putranya, melainkan tak lebih dari lelaki biadab yang sudah melukai kedua prajurit kecilnya dahulu. Lelaki kejam yang tak akan pernah ia beri ruang untuk mendekati anak-anaknya lagi.

"Eits, tenang dulu. Tidak ingin minum dulu? atau pergi merokok bersama?" basa-basi Seungyeo menawari.

Hyungwoo tentu saja mengepalkan jemari menahan gejolak amarah. Pria jangkung tersebut menatap nyalang seraya menekankan, "aku benar-benar tidak mau basa-basi, katakan apa keperluanmu!"

Seringai kecil mucul kemudian. Seungyeo menatap remeh sang lawan bicara. "Anak-anakku bagaimana? Taehyung anak yang penurut kan? oh! tentu saja, itu hasil dari didikanku."

Sungguh, saat ini Hyungwoo benar-benar ingin memukul rahang tegas lelaki dihadapannya. "Tolong, katakan apa maumu."

"Hyungwoo, kau tahu betul jika aku bisa mengambil Taehyung juga Jungkook kapanpun semauku, karena aku adalah ayah mereka."

"Jangan macam-macam! kau pikir aku akan membiarkan itu?! mereka anakku sekarang!" penuh penekanan seolah peringatan terakhir dari batas kesabaran Hyungwoo.

Namun, hal itu sama sekali tidak membuat Seungyeo menciut. Ia malah melipat tangan di depan dada seraya berujar teramat santai. "Jangan lupa jika hak asuh mereka masih ada di tanganku."

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang