| 7 | Apel dan tangisan

18.5K 2K 245
                                    

Sore ini mereka pergi membeli keperluan rumah dan bahan-bahan makanan di supermarket dekat kompleks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini mereka pergi membeli keperluan rumah dan bahan-bahan makanan di supermarket dekat kompleks. Tidak bersama Jungkook dan Yoongi, karna dua prajurit kecil itu sedang terlelap nyenyak saat mereka akan pergi tadi. Tapi tenang saja, Yura tidak meninggalkan anak-anaknya sendirian di rumah, kebetulan Hyungwoo memang sudah pulang jadi ia dapat bebas berpergian.

Saat sampai di supermarket, dua prajurit kecil yang ada bersamanya benar-benar tidak bisa diam. Memang sih, Taehyung tidak bergerak kemana-mana karna balita itu duduk di dalam trolley, tapi mulutnya terus saja mengoceh ini itu. Berbanding terbalik dengan Seokjin, yang berlari girang kesana kemari, mengambil barang yang ia suka dan melemparkan masuk ke dalam Trolley.

Tak jarang Yura menaruh kembali barang yang Seokjin masukan karna merasa mereka tak butuh itu, tentu saja tanpa sepengetahuan Seokjin. Si sulung bisa-bisa merengek jika tau belajaannya dikembalikan oleh sang mama.

"Ma, candy! mau cokelat! cama mau tobeli! mau eleal uga! boleh beli ice cream Ma? Ma kalau damkal wuc..,"

"Sayang, kita sudah punya Damkar wus wus wus dirumah," potong Yura saat anak itu berniat kembali membeli mobil merah kesayangan.

Buk

"Aw! cakit hiks, Ma huaaa,"

Sontak saja beberapa pembeli menoleh ke arah mereka. Yura menghela dalam. Baru saja Seokjin melempar apel ke arah trolley, mungkin berniat memasukan, tapi tidak sengaja mengenai kepala si gembul.

Dengan lembut Yura mengangkat tubuh Taehyung, meniup-niupi bagian dahi yang terlihat memerah terkena lemparan apel. Pasti rasanya sakit sekali, sampai sedikit memar begini. Bertanya tentang Seokjin? anak itu entah pergi kemana, dan sepertinya tidak mendengar suara tangisan adiknya. Yura hanya bisa mengusap dada sabar, mungkin Seokjin akan banyak bertanya saat kembali ke sini nanti.

"Eh? Taetae kenapa?"

Nah kan, benar-benar bertanya. Dia tidak sadar rupanya, apel yang sebelumnya dilempar mengenai dahi sang adik.

"Tadi terkena apel lemparan Seokjinie Hyung. Lain kali jika mau menaruh sesuatu ke dalam trolley pelan-pelan saja ya, Sayang. Lihat-lihat juga, jangan asal lempar, kena kepala kan jadinya sakit," tutur Yura sembari membelai lembut surai si sulung yang sudah melengkungkan bibir ke bawah, mungkin merasa bersalah.

"Iya, Mama. Maaf ya Taetae," ucap Seokjin dengan nada penyesalan.

Taehyung menunduk sejenak kemudian mengangguk-angguk pelan, lantas kembali menyandarkan kepala pada bahu sang ibu. Mungkin kepalanya terasa pusing saat ini. Yura yang terlalu peka tentu saja membelai lembut kepala anaknya. Taehyung jadi tenang sekali, tapi bukan seperti ini juga yang ia inginkan.

"Ya sudah. Jinnie Hyung bantu Mama ambil barang ya, Taetae sedikit mengantuk sepertinya. Mau naik ke Trolley?" Anak itu menggeleng sebagai respon. Yura tersenyum lembut, lantas mendorong trolley besar belanjaannya dan berjalan mengitari supermarket mencari barang-barang yang ia butuhkan.

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang