20. Salah Paham (2)

1.3K 109 1
                                    

Sudah dua hari Arine tidak mengangkat telepon maupun pesan dari Rafael, dirinya juga memutuskan untuk berpindah hotel atas persetujuan Nathan. Semakin Arine berpikir tentang kejadian malam itu, rasanya ia semakin marah. Memang tidak ada tanda-tanda Rafael menjalin hubungan khusus dengan gadis yang ia sangat malas sebut namanya itu, tapi bagaimana dia bisa tahu bahwa Rafael sedang bersamanya di taman kalau bukan Rafael yang mengabarinya.

"Atau lo mau balik ke Belanda duluan? After match gue bakal balik juga," ucap Nathan sambil memakan cemilan yang ada di tangannya.

Arine menggelengkan kepalanya tanda ia tak mau, Nathan pun mengangguk paham melihat Arine. Ia tahu Arine pasti sangat merindukan sosok pria di sana yang sekarang juga sedang tidak fokus melakukan apa-apa karena gadis ini yang menghilang.

"Aan," panggil Arine yang membuat Nathan berdeham sambil tetap fokus pada Macbook milik Arine yang sedang memutarkan kartun Spongebob.

"Rafa gak tanyain Ain ke Aan?" tanya Arine sedikit ragu.

"Ada"

"Tanyain gimana?" tanya Arine sangat excited ingin mendengarnya.

Nathan mengalihkan pandangannya ke Arine, "Kenapa gak coba balas chat dia aja si?" tanya Nathan.

Nathan memang tidak menanyakan hal ini kepada Rafael, namun ia tahu keduanya hanya salah paham. Arine yang masih dengan emosinya dan Rafael yang masih tidak tahu letak salahnya di mana.

"Gak mau, Aan. Dia bahkan gak tau apa salah dia, jadi buat apa Ain balas," ucap Arine dengan nada kecewanya.

Nathan menghela nafasnya berat, "Besok match penentuan kita, kamu yakin gak mau maaf-maafan sama dia?" tanya Nathan.

Arine menoleh ke arah Nathan, "Ain pengen Rafael tau, masalah itu bukan masalah sepele Aan," ucap Arine yang membuat Nathan pasrah.

"Yauda, tapi setidaknya beritau dia kabar bahwa kamu baik-baik aja. Aan harap masalah kalian tidak membuat fokus Rafael besok buyar," ucap Nathan mengalah kepada adiknya itu.

Arine membuka ponselnya, banyak sekali pesan maupun telepon dari Rafael yang sengaja ia abaikan. Arine membuka kolom chat dengan Rafael dan mengetikkan pesan singkat padanya.

I'm okay, Ael. Talk to me after match, goodluck for tomorrow. Focus and fight until the end, fighting Rafa.

Setelah mengetikkan pesan itu, Arine langsung mematikan ponselnya tak ingin melihat balasan Rafael selanjutnya. Ia kembali merebahkan badannya di sebelah Nathan yang masih terus meneruskan tontonannya.

"Kalau sampai fans lo lihat tontonan lo gue yakin mereka bakal ilfeel sama lo," ucap Arine melihat tingkah Nathan yang tampak tidak memperdulikan dirinya.

Arine mengambil I-Pad miliknya dan memainkan beberapa sosial media miliknya, banyak sekali support yang masuk dan tak kadang ada juga komentar yang tidak mengenakkan. Matanya tertuju pada sebuah foto Akun Timnas yang mengunggah foto Rafael yang tampak sedang menelungkupkan wajahnya.

TimnasIndonesia

TimnasIndonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang