"Kamu gak usa banyak gerak bisa gak?" tegur Arine karena melihat Rafael yang terus bergerak padahal selang infus masih menyangkut di tangan kirinya.
"Gak bisa sayang, kamu terlalu menggemaskan," ucap Rafael sambil terus menggoyangkan tangan Arine yang saat ini ia genggam.
"Nanti berdarah, Rafael," ucap Arine kesal.
Rafael menghentikan gerakannya dan menatap tidak suka ke Arine, "My name is SAYANG," ucap Rafael tak terima Arine memanggilnya dengan sebutan 'Rafael'.
"It's your name, RAFAEL WILLIAM STRUICK," ucap Arine dengan sengaja menyebut nama panjang Rafael agar pria itu semakin kesal.
"Okay, aku bakal sakit lagi," ucap Rafael sambil membuang pandangannya pergi seperti dirinya sedang merajuk.
Arine terkekeh melihat sifat kekanak-kanakan Rafael seperti ini.
"Iya iya, sayangnya Arine. Sini Arine peluk dulu, sayang," ucap Arine sambil memeluk Rafael yang masih terbaring.
Tak ada balasan dari Rafael akhirnya Arine berniat untuk berdiri tegak, namun belum sempat ia melepaskan pelukan itu Rafael sudah lebih dulu menahannya.
"Jangan dilepas, aku masih kangen," ucap Rafael sambil menarik Arine untuk berbaring di sebelahnya.
Rafael sudah terhitung menjalani pengobatan selama 3 hari di rumah sakit, dan kondisinya sudah bisa dikatakan membaik. Hari ini jika sudah tidak ada kendala apapun maka Rafael sudah bisa kembali ke rumah namun tetap harus menjalani perawatan dan menjaga pola tidur serta makannya.
Arine juga secara rutin menjaga Rafael di rumah sakit, karena bagaimanapun ada perannya yang membuat Rafael akhirnya dirawat di rumah sakit begini.
"Aku tadi malam mimpi kita uda di Bali, sayang," ucap Rafael sambil berbicara dengan Arine.
"Oh yaa? Seru dong mimpinya," ucap Arine sangat excited mendengar cerita dari Rafael.
Rafael menganggukkan kepalanya, "Kita ke pulau yang indah juga sayang, Pulau yang diceritakan oleh Shayne dan dia akan ke sana setelah pertandingan," ucap Rafael.
"Boleh sayang, kita ke sana after match kamu aja ya. Sekarang kamu fokus pulihin stamina kamu dulu," ucap Arine.
Akhirnya Rafael dan Arine membatalkan niat mereka untuk berlibur ke Bali sebelum pertandingan, melihat kondisi Rafael yang sangat tidak memungkinkan membuat Arine takut pria itu kelelahan nanti.
"Maafin aku sayang, planning kamu jadi batal," ucap Rafael merasa bersalah dengan Arine.
"Nope sayang, Nadia dan Azizah juga kebetulan tidak bisa nanti. Dan untuk Bernice dia kebetulan ada jadwal photoshoot juga jadi mereka juga tidak bisa, mami dan papi juga akan ke Bali setelah match kalian. So, aku ngikut mereka juga sayang," ucap Arine menjelaskan bahwa ini bukan salah Rafael sepenuhnya.
"Kamu ke Indonesia bareng Nathan atau nggak sayang?" tanya Rafael mengingat beberapa hari lagi dirinya aku terbang menuju Indonesia.
"Kayaknya nggak, soalnya keawalan kalau aku ikut bareng Nathan," ucap Arine.
"Yah, kita bakal LDR dong," ucap Rafael dengan raut wajah yang ia buat sedih.
Arine langsung menggaruk wajah Rafael gemas, "Cuman berapa hari aja, kamu kan juga bakal full latihan," ucap Arine gemas.
"Iya si, kamu bawa banyak vitamin ya sayang. Suhu Indonesia katanya lagi panas-panasnya katanya," ucap Rafael mengingat perkataan Marselino kemarin.
Arine menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.
"Aduh, dua anak mama lagi kasmaran ternyata," ucap Noraly tiba-tiba masuk ke dalam ruang rawat Rafael.
Arine langsung duduk karena terkejut mendengar suara Ibunda Rafael yang tiba-tiba ada di ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Teen FictionClayrine Noel Tjoe-A-On, gadis Belanda berketurunan darah Indonesia yang diwarisinya dari sang kakek yang merupakan warga Semarang. Gadis berkelahiran 27 November 2003 ini lahir di Rotterdam dan tinggal di sana bersama Orang tuanya dan Kakak laki-la...