Setelah pertandingan usai, Arine bersama Azizah dan Nadia akhirnya kembali ke hotel bersama. Arine masuk ke dalam kamarnya dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, karena baru saja mendapat pesan bahwa Rafael akan mampir setelah ia selesai mandi.
Arine tersenyum bahagia hari ini, akhirnya Rafael resmi berstatus sebagai pacarnya. Jika dibayangkan kembali, kesan pertama mereka bertemu sangatlah tidak baik. Arine masih merasa malu jika ia mengingat hari di mana ia mengira Rafael ada penggemar dari Nathan. Arine langsung menggelengkan kepalanya tidak ingin mengingatnya.
Setelah bersih-bersih, Arine keluar dengan kepala yang masih terbungkus handuk. Ia berjalan ke arah meja rias dan mulai memakaikan beberapa produk kecantikan ke wajahnya. Tak lama ponselnya berbunyi menampilkan notifikasi dari Rafael.
Arine tersenyum geli melihat Rafael yang memanggilnya 'sayang', ia hanya belum terbiasa dengan hal ini. Arine bergegas untuk merapikan beberapa barang miliknya sambil menunggu Rafael tiba. Memang sudah tengah malam, tapi karena hari esok tidak ada kegiatan apa-apa Rafael berniat untuk menemui gadisnya sebentar sebelum mereka beristirahat.
Tak berselang lama, Arine sudah mendapatkan pesan lagi dari Rafael yang mengatakan bahwa dirinya sudah berada di depan kamarnya. Saat ia membuka pintu kamar, tampak Ivar yang menenteng beberapa kantong juga berdiri menemani Rafael.
"Lo jangan malam-malam balik kamar, gue gembok nanti pintunya ya," ucap Ivar memastikan Rafael sudah masuk ke kamar milik Arine.
"Cerewet amat si lo, uda gue belanjain juga," ucap Rafael sedikit kesal karena Ivar yang belanja sangat banyak dan memaksa Rafael untuk bayar karena katanya untuk balas budi.
"Berkat long pass gue lo bisa jadian ya, ini masih gak seberapa sama apa yang lo dapat ya," ucap Ivar tidak terima.
Rafael langsung menutup pintu kamar Arine tak ingin mendengar celotehan Ivar lagi. Rafael menenteng makanan ringan dan beberapa minuman.
"Kamu belinya banyak amat, kan gak boleh lama-lama juga kamu di sini. Uda setengah satu sekarang," ucap Arine tak percaya sebanyak ini makanan yang dibeli oleh Rafael.
"Kan buat stock kamu sayang," ucap Rafael sambil mengeluarkan beberapa makanan yang ia beli.
Arine yang masih salah tingkah dengan kata 'sayang' yang dilontarkan Rafael menolehkan kepalanya pergi menyembunyikan rona merah pada kedua pipinya itu.
Rafael menyadari kesunyian ini, ia menoleh ke arah Arine yang tidak ingin menatapnya.
"Kamu kenapa? Ada yang sakit?" tanya Rafael khawatir.
Arine menggelengkan kepalanya, ia bangkit berdiri pergi mengambil gelas yang berisi air putih dan langsung meneguknya habis. Ia masih salah tingkah dengan ucapan Rafael, terdengar sangat lembut di telinga Arine. Bagaimana ini, Arine tidak bisa mengontrol dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Teen FictionClayrine Noel Tjoe-A-On, gadis Belanda berketurunan darah Indonesia yang diwarisinya dari sang kakek yang merupakan warga Semarang. Gadis berkelahiran 27 November 2003 ini lahir di Rotterdam dan tinggal di sana bersama Orang tuanya dan Kakak laki-la...