Saat ini Arine sedang berolahraga di taman hotel, ia hanya berjalan mencari udara segar. Tadi pagi Nathan berpamitan bahwa ia akan ke lapangan untuk berlatih, mengingat match melawan Korea Selatan akan segera berlangsung. Indonesia lolos ke 8 besar dan akan berhadapan dengan Korea Selatan di perempatan final.
Rafael juga ada mengiriminya pesan singkat menginformasikan hal sama yang diberitahukan oleh Nathan.
Setelah ia rasa cukup untuk sore ini, ia kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri. Dan mungkin ia akan berkeliling mencari makanan pada hari ini di sekitar hotel.
—————Arine mengirimkan pesan singkat kepada Nathan bahwa dirinya sedang berada di luar hotel takut Nathan mencarinya nanti, belum ada balasan yang menandakan bahwa mereka belum selesai latihan.
Saat sedang asik berjalan, Arine bertemu dengan 2 wanita yang tidak asing di matanya.
"Hai, lo Clayrine ya?" tanya salah satu dari mereka
Arine tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Iya, lo pacar Arhan dan lo pacar Marselino bukan?" tanya Arine kepada keduanya.
"Gue Azizah, Arhan itu suami gue btw," ucap Azizah terkekeh.
Arine yang merasa tidak enak karena salah menyebut status mereka pun meminta maaf tidak enak.
"Gak apa santai aja, kok lo sendirian?" tanya Azizah melihat ke sekeliling tidak menemukan siapapun bersama Arine.
"Nathan masih latihan, bokap nyokap gue uda balik ke Belanda karena ada urusan mendadak," ucap Arine menjelaskan.
"Oh iya, gue Clayrine panggil aja Arine," ucap Arine memperkenalkan dirinya.
"Gue Nadia, Rin," ucap Nadia.
"Lo mau kemana, Rin?" tanya Azizah penasaran.
"Mau keliling aja, sambil nyari makanan mungkin," ucap Arine menjawab Azizah
"Yauda bareng aja, kita juga lagi mau nyari makan," ucap Nadia mengajak Arine untuk bergabung dan disambut anggukan dari Azizah.
Arine menyetujui ajakan itu, ia sendiri sebenarnya belum terlalu tau lingkungan di sini. Lebih baik jika ia ada yang menemani.
Ketiganya tiba di sebuah restoran bernuansa Eropa, mereka memesan makanan setelah itu ketiganya duduk di meja yang sudah diarahkan oleh pelayan restoran.
"Kemarin gue ngeliat Rafael ngasi sign 🫶🏻 ke lo, itu so sweet banget tau," ucap Azizah disela-sela perbincangan mereka.
"Iya mana gue tepat di belakang Arine, gue jadi iri deh," ucap Nadia
Arine yang mendengar itu hanya tersenyum, berarti emang bukan dirinya yang kepedean tapi memang arah sign itu kepada dirinya.
"Perasaan lo gimana, Rin? Pasti senang banget kan yaa, kapan Arhan gituin gue juga yaa," ucap Azizah iri dengan perlakuan Rafael kepada Arine
"Lo uda pernah diselebrasiin pakai kaos dalam yang bertuliskan nama lo ya, masih kurang apa itu?" ucap Nadia tak terima melihat Azizah yang bisa-bisanya masih iri dengan Arine.
Arine terkekeh mendengar ucapan Nadia, "I saw it on TV Show, Arhan was a sweet boy, right?" ucap Arine menyambung peromongan keduanya.
Azizah merasa malu, ia tau hal itu sempat trending di dunia. Azizah memang beruntung, Arhan sangat mengspesialkan dirinya.
"Emang kurang bersyukur aja orang kayak gini, Rin. Jangan lo tiru ya," ucap Nadia sambil melirik sinis Azizah.
Ketiganya akhirnya fokus pada makanan yang sudah disajikan, saat selesai mereka langsung berjalan bersama keluar dari Restoran itu untuk kembali ke hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Teen FictionClayrine Noel Tjoe-A-On, gadis Belanda berketurunan darah Indonesia yang diwarisinya dari sang kakek yang merupakan warga Semarang. Gadis berkelahiran 27 November 2003 ini lahir di Rotterdam dan tinggal di sana bersama Orang tuanya dan Kakak laki-la...