11. The Day 🫶🏻

1.8K 105 9
                                    

"Ini aku lagi bareng anak-anak lain keliling, kamu masih di hotel?"

"Iya, bentar lagi Azizah dan Nadia mau ke sini katanya. Kamu lagi bareng Nathan gak?"

"Tadi dia di depan bareng Justin, cuman sekarang gak tau kemana. Ada apa?"

"Nggak, tadi mami nyariin dia. Soalnya mami bilang semalam dia ada telepon, cuman gak kejawab sama mami"

"Yauda nanti aku kabarin dia ya, aku ke anak-anak dulu ya. Kamu nanti kalau uda di stadion kabarin aku. Jangan lupa pakai jersey yang aku kasi ya,"

"Iya bawel"

Yang baru saja menelepon Arine adalah Rafael, siapa lagi yang akan mengabarinya selain Rafael. Rafael dan teman-temannya yang lain diajak untuk berkeliling Qatar sejenak sebelum mereka akan ke lapangan pertandingan nanti malam.

Setelah telepon itu berakhir, Arine beranjak dari tempat tidurnya menuju ke lemari bajunya untuk mengambil jersey merah bertuliskan 'STRUICK'

Tak lama bel kamarnya berbunyi, tanda kedua teman barunya sudah berada di depan. Arine buru-buru membuka pintu dan mempersilahkan keduanya untuk masuk.

"Lo sendirian kenapa booking kamar segede ini si Arine," ucap Nadia tak menyangka.

"Kemarin kamar yang tersisa cuman ini, jadi dari pada gak dapat kamar jadi aku ambil aja yang ini," ucap Arine menjelaskan alasan kenapa ia mengambil kamar ini.

Azizah yang melihat Nadia masih sangat kagum, "Nanti malam kita temenin aja Arine di sini," ucap Azizah kepada Nadia.

Arine yang mendengar itu tentu saja memperbolehkan keduanya untuk menginap di kamarnya itu.

"Atau kalian pindah aja ke sini, kamar itu check out aja," tawar Arine kepada Nadia dan Azizah.

Nadia dan Azizah saling menoleh dan tertawa, "Janganlah Arine, kita cuman bercanda aja. Nanti Babang Struick kalau main ke sini ketahuan dong sama kita," ucap Azizah menggoda Arine.

Arine tersenyum canggung, "Ya gak apa, kalau Arhan dan Marselino mau main ke sini juga boleh kok," ucap Arine kepada keduanya.

"Gak apa Arine, kita cuman bercanda aja. Yuk jalan-jalan dulu kita sebelum ke stadion," ucap Azizah mengajak keduanya untuk berangkat.

Mobil yang ditumpangi Arine melaju ke cafe yang akan mereka tuju hari ini.

"Habis ini belok ke kiri, trus waktu ada pertigaan belok ke kanan ya, Rin," ucap Nadia sambil membacakan panduan maps yang ia baca melalu aplikasi di ponselnya.

Arine yang mendengar arahan itu langsung melaju sesuai arahan Nadia.

Akhirnya ketiga wanita ini sampai di tempat tujuan mereka, ketiganya kompak turun dari mobil bersama dan masuk ke dalam cafe yang mereka dapat dari hasil hunting di fyp
tiktok.

Setelah memesan minuman ketiganya langsung duduk di kursi yang menampilkan pemandangan yang cukup indah.

"Lo feminim kayak begini minumnya es Americano ya, Rin. Salut banget gue," ucap Nadia memuji Arine.

"Kalau gue uda kumat kali asam lambungnya," ucap Azizah yang disambut gelak tawa dari Arine dan Nadia.

"Gue juga ada asam lambung sebenarnya, cuman ya kalau sehari segelas mah masih mampu lambung gue," ucap Arine disela tawanya.

Ketiganya asik dengan pembicaraan mereka, tentang kisah percintaan Nadia dan Marselino dan kisah Arhan bersama Azizah juga.

Arine merasa sangat akrab dengan keduanya, beruntung Nadia dan Azizah sangat mudah bergaul bersama Arine.

He is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang