Dengan sangat bersemangat seorang gadis sudah bangun di pagi hari menyambut sang ayah yang katanya akan mengajaknya jalan-jalan hari ini. Ayahnya baru saja tiba di Jakarta tadi malam, dan itu yang membuatnya sangat bahagia karena ia menjadi ada teman untuk berjalan-jalan.
"Kamu uda ready?" tanya Romeo saat dirinya baru saja keluar dari kamar dengan handuk yang masih terlingkar di lehernya.
"Uda dong," ucap Arine dengan bersemangat karena memang ia sudah siap dengan outfit santainya.
Romeo yang melihat anak gadisnya sangat bersemangat hanya terkekeh melihat betapa excited anak gadisnya itu untuk menghirup udara segar di luar sana.
"Kamu kenapa semangat banget sih?" tanya Romeo sambil menggunakan baju yang akan ia gunakan untuk berkencan dengan anak gadisnya ini.
"Ain uda terkurung 3 hari di dalam sini papi, mau keluar tapi Ain bingung harus kemana. Mau ajak Aan dan Ael tapi takut mereka kecapekan, jadi Ain tahan diri untuk gak kemana-mana. Untunglah ada papi sekarang," ucap Arine panjang lebar yang membuat Romeo kembali tersenyum.
Sudah lama sekali ia tak memiliki waktu untuk berjalan bersama anak gadisnya ini, akhir-akhir ini kegiatan di perusahaannya sedang sangat memusingkan. Apalagi anak gadisnya ini baru sembuh dan keluar dari rumah sakit setelah dirawat beberapa hari di sana.
"Let's go sweetheart," ucap Romeo sambil merangkul anak gadisnya itu.
Arine dengan bahagianya turun bersama sang ayah, layaknya anak kecil pada umumnya yang berlompat ke sana kemari karena bahagia dibawa jalan-jalan begitulah tingkah Arine saat dibawa Ayahnya berjalan-jalan.
Langkah Arine terhenti, tidak begitu ramai tapi Arine yakin itu merupakan gerombolan penggemar TimNas Indonesia. Keduanya memberikan senyuman lebar dan menundukkan kepalanya seperti memberi penghormatan kepada mereka semua layaknya budaya Indonesia.
"You're beautiful Arine,"
"Papa i like your son,"
"Have a good day, papa and Arine,"
"Don't forget to eat gultik at Blok M,"
Teriakan-teriakan itu membuat Arine dan Romeo terkekeh geli, keduanya melambaikan tangan dan kemudian berjalan menuju lobby dan mengambil alih kunci yang diserahkan oleh Tim Valley Parking.
"So, kamu pengen kemana?" tanya Romeo saat mobilnya sudah bergerak keluar dari lingkungan hotel.
"Kuliner aja papi, Ain pengen makan," ucap Arine sambil membuka destinasi makanan yang ada di ponselnya.
Romeo menganggukkan kepalanya, sambil menunggu anak gadisnya mencari apa yang ingin ia makan Romeo menghentikan mobilnya sejenak untuk memberikan minuman yang pasti anak gadisnya suka.
"Papi turun bentar ya, kamu cari aja dulu,"
"Iya,"
Arine tetap fokus ke dalam ponselnya mencari apa yang ingin ia makan, matanya fokus pada sebuah restoran yang menampilkan makanan ciri khas Indonesia yang tapi Arine tak begitu mengerti dengan konsep makanannya tapi mampu menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Ficção AdolescenteClayrine Noel Tjoe-A-On, gadis Belanda berketurunan darah Indonesia yang diwarisinya dari sang kakek yang merupakan warga Semarang. Gadis berkelahiran 27 November 2003 ini lahir di Rotterdam dan tinggal di sana bersama Orang tuanya dan Kakak laki-la...